Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 14 Februari 2013

Makalah Lebah Tanpa Sengat


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan ataupun kecantikan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Pada awalnya madu dan produk lebah lainnya diambil dari hasil alam, namun demikian ketersediaannya sangat terbatas. sedangkan kebutuhan akan madu dan produk lainnya semakin meningkat. Selanjutnya manusia mulai melakukan budidaya ternak lebah, dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Manfaat dari madu, royal jelly, pollendan malam sudah tidak diragukan lagi, kebutuhan pasar akan produk-produk tersebut belum seluruhnya terpenuhi. Oleh karena itu budidaya ternak lebah mempunyai prospek yang baik sebagai sebuah peluang usaha.

 
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera.
            Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng.

Pada makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai kelebihan dari lebah florea atau yang lebih dikenal dengan sebutan tawon klanceng dari segi usaha koloni.


1.2  Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah cara pemilihan bibit dalam budidaya koloni lebah klanceng?
1.2.2. Bagaimanakah cara pemeliharaan dalam budidaya koloni lebah klanceng?
1.2.3. Bagaimanakah strategi bisnis usaha budidaya koloni lebah klanceng?


1.3  Tujuan
1.2.1.Mengetahui cara pemilihan bibit dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.2.2.Mengetahui cara pemeliharaan dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.3.3.Mengetahui strategi bisnis usaha budidaya koloni lebah klanceng.


1.4  Manfaat
Diharapkan dengang adanya makalah ini bisa menjadi referensi untuk para peternak lebah klanceng yang ingin memulai usaha koloni lebah klanceng.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lebah madu, berupa serangga kecil dengan fenomena yang sangat luar biasa. Sayapnya yang transparan dengan guratan hiasan indah sangat cantik, dikenal dengan sebutan hymen. Sehingga digolongkan dalam kelompok Hymenoptera.
Lebah madu bisa dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu lebah madu yang membuat sarang di dalam ruangan dengan sarang yang berlapis-lapis dan lebah madu yang membuat sarang di alam terbuka dengan sarang tunggal.
Lebah madu kelompok pertama terdiri dari lebah Apis mellifera (penyebaran alaminya di Asia Barat hingga Eropa dan Afrika namun sekarang sudah menyebar ke seluruh pelosol dunia), Apis cerana (penyebaran alaminya di Asia dan sudah masuk ke sebagian kawasan austronesia), Apis nuluensis (penyebaran alami sementara diketahui di dataran tinggi/ gunung di Kalimantan), Apis nigrocinta (penyebaran ada di Sulawesi), Apis koschevnikovi (penyebaran di Kalimantan).
Lebah madu kelompok kedua terdiri dari lebah Apis dorsata (lebah hutan, penyebaran di Asia Selatan dan Asia Tenggara), Apis laboriosa (masih menjadi perdebatan para peneliti apakah jenis tersendiri atau bergabung dengan Apis dorsata), Apis florea (penyebaran di Asia Tenggara daratan), Apis andreniformis (mirip dengan Apis florea, banyak ditemukan di semenanjung malaya dan Sumatra).
Lebah di luar kelompok lebah madu masih sangat banyak termasuk engang (tabuhan) yang menjadi hama lebah, klanceng (jw)/ teuweul (sd) sebagai lebah tanpa sengat (stingless bees) yang menghasilkan madu (jenis Trigona, melliponina, mellipona).
Menurut Anonymous (2010) sosok trigona mirip lebah, tetapi lebih kecil. Dari identifikasi, dijumpai tidak kurang dari 150 spesies trigona yan gtersebar di seluruh benua. Beberapa diantaranya adalah: Trigona laeviceps, T. thorasica, T. itama, T. apicalis.
Tidak adanya sengat justru memungkinkan Trigona sp diternak secara meluas. Menurut Kuntandi, ahli bedah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, “Orang banyak yang trauma terhadap sengat lebah, makanya mereka tidak mau beternak lebah yang bersengat.
Prof. Dr. Mappatoba Sila, ahli trigona dari universitas Hasanuddin mengatakan konpensasi tiadanya sengat, mereka memproduksi propolis lebih banyak sebagai mekanisme pertahanan diri. Propolis berasal dari bahasa Yunani, pro berarti sebelum dan polis bermakna kota, berfungsi mensterilkan sarang dari organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan, dan virus. Akibatnya penyakit tidak menyebar dan “kota” alias sarang tetap bersih.
Dengan demikian bagi Trigona sp, propolis berfungsi sebagai “senjata” untuk melindungi diri. Lebah anggota famili Meliponidae itu “jor-joran” memproduksi propolis karena tak mempunyai sengat seperti lebah dalam genus apis.
            Bila ratu mati, atau karena sesuatu hal ratu raib, sel- sel tetasan yang berisi bakal pekerja dan laeva muda di modivikasi membentuk bakal sel-sel ratu. Kebanyakan pembentukan ratu berkaitan dengan pemisahan koloni (swarming), dan koloni mugkin membentuk 20 sel-sel bakal memisah di bagian bawah sisiran, sering dalam kelompok yang lebih kecil. Rata-rata lama penbentukan ratu hanya 16,5 hari, yakni masa telur 3,0, larva 5,8, dan pupa 7,7 hari. Pemisahan koloni yang paling sering adalah pada bulan maret-april, namun mungkin juga saat puncak perkembangan kedua pada bulan september-oktober. Koloni besar dapat membentuk hingga 8 pemisahan dalam setahun.


















BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bibit
Trigona sp. merupakan lebah yang banyak ditemukan hidup dan di negara dengan daerah hutan tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di Indonesia, lebah ini memiliki banyak sebutan, antara lain lebah lilin, klanceng,lanceng (Jawa), gala-gala atau golo-golo (Sumatera Barat), teweul (Sunda), dan ketape atau kammu (Sulawesi Selatan). Secara alami lebah trigona hidup dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon buah atau atau batang bambu yang digunakan untuk menyangga pohon-pohon buah (Inoue, 1984). Arsitektur dan bahan pembuat sarang lebah Trigona tergolong unik karena bila diamati sarangnya terdiri atas batumen dan cerumen, propolis, lumpur atau kapur serta kotoran hewan atau serat tanaman. Selain hidup di batang pohon dan celah batu, lebah dapat pula bersarang di kayu, tanah bahkan daun pintu yang terbuat dari kayu berlapis dua. Pintu sarang umumnya sangat kecil sehingga hanya bisa dilewati oleh seekor lebah, tetapi ada juga yang lebih besar. Biasanya di sekeliling pintu sarang dilapisi campuran lumpur, tetesan resin, dan propolis sehingga menyerupai bingkai.
Bibit lebah klanceng diperoleh dengan cara mencari telur lebah klanceng dihutan, telur-telur tersebut diaambil dari pohon dipindahkan ke kotak yang telah dipersiapkan.
 ( Junus, Muhammad.2011) penduduk mencari bibit klanceng di hutan-hutan sekitar tempat tinggalnya. Beberapa peternak juga sudah mahir memperbanyak koloni dengan memecah koloni yang sudah besar. "Mereka tahu persis larva calon ratunya, bagaimana bentuk kotak yang digemari klanceng, dan bagaimana menaruh kotak itu di tempat yang strategis," ujarnya.Pengamatan di lokasi peternakan itu menunjukkan kotak-kotak klanceng yang dibuat dari potongan bambu, potongan kayu yang dilubangi, atau akar pohon yang besar dan berlubang. Semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan lubang-lubang alamiah kayu/bambu di hutan yang disukai lebah klanceng.  Serangga itu lebih banyak hidup di hutan, terutama di batang pohon yang berlubang atau celah-celah batu.
 Bibit klanceng dapat dicari di hutan hutan. Namun, Petani yang sudah mahir bisa memperbanyaknya dengan memecah koloni yang sudah besar. Kotak-kotak klanceng yang dibuat dari potongan bambu, potongan kayu yangdilubangi, atau akar pohon yang besar dan berlubang. Semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan lubang-lubang alamiah kayu/bambu di hutan yang disukai lebahklanceng. Untuk pengambilan madunya, masih banyak kesulitan dan hingga kini belumada cara yang praktis serta higienis. Biasanya dengan cara memilih sisir yang berisi madulalu dikeluarkan dengan cara memeras. Dengan demikian, sebagian larva ada yang matidan madu masih tercampur sedikit malam maupun tepung sari sehingga terlihat kurang bersih.
Koloni lebah dapat dikatakan cukup kuat apabila telah memiliki minimal 7-8 sisiran sarang yang aktif dan setiap sisiran sarang penuh dengan lebah pekerja. Setiap sel-sel sarang juga diisi oleh anakan (telur, larva dan pupa), makanan (madu dan pollen) serta ratu yang produktif.
Ciri-ciri bibit lebah madu kwalitas super:
Mempunyai Ratu lebah yang secara fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
Jumlah dan kwalitas telor yang dihasilkan Ratu lebah banyak
Hasil panen  lebih banyak baik hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
Larva lebah yang dihasilkan lebih segar
Lebah biasanya lebih agresif
Memperbanyak koloni lebah madu
Beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal seorang peternak lebah madu harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu. Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu:
Lebah madu digembalakan pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru. Menyiapkan calon Ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru. Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru dan  ditempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi
Membuat calon Ratu Lebah
1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas usia 1 hari
2. Masukan kedalam satu potong frame Royal jelly
3. Frame Royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak super ( kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu minimal 2 tingkat)
4. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut dengan ratu lebah berada di kotak bawah dan frame royal jelly calon ratu lebah madu di tempatkan pada kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
5. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
6. Setelah sebelas hari calin ratu di pindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa ada ratunya.
7. 13 hari calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut
8. Bisanya setelah seminggu ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru ditempati tersebut.


3.2. Pemeliharaan
Cara pemeliharaan harus memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama

A.    Pemberian pakan
Cara pemberian pakan budadaya ternak lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada.
Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan.
            Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya

B.     Kebersihan kandang
Pada kebersihan kandang harus diperhatikan, walaupun klanceng memiliki propolis yang dapat melawan mikrorganisme pengganggu tetapi apabila para peternak tidak memperhatikan kualitas kandang dan hanya mengambil propolis seenaknya, maka koloni klanceng tersebut dapat terserang penyakit.
Kebersihan kandang yang harus diperhatikan adalah terutama pada jamur yang nampak oleh mata telanjang, yang biasanya sering terlihat pada pintu masuk kandang, maupun pada bagian dalam kandang tersebut. Perawatan dapat diberikan dengan cara menyemprot fungisida maupun obat-obatan yang dapat mematikan mikroorganisme pengganggu. Selain itu, perawatan kandang pasca panen harus dilakukan dengan cara kandang harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.
Budidaya lebah madu secara ekonomis sangat menguntungkan karena dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan. Tenaga kerja   bertugas untuk memeriksa predator lebah; mengambil calon ratu yang tidak dikehendaki; dan memanen produk lebah.    Setiap orang yang sudah trampil mampu memelihara sebanyak 50 stup.
Sebelum terbit Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2000 serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 , bahwa urusan pengembangan perlebahan yang ada di daerah telah diserahkan kepada Kabupaten berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1998. Urusan pengembangan perlebahan tersebut meliputi kegiatan : Inventarisasi potensi perlebahan di wilayah Kabupaten.
1.      Pembangunan unit percontohan perlebahan
2.      Pelatihan perlebahan bagi masyarakat
3.      Penanganan pasca panen dan pemasaran hasil
Badan Pembinaan Perlebahan Nasional (Bapen Perlebahan) belum mampu mengkoordinasikan kegiatan pembinaan perlebahan yang dilaksanakan oleh masing-masing intansi dan pada saat ini belum tersedia peraturan perundangan yang mendukung pengembangan perlebahan.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1.      Pemilihan bibit ratu harus diperhatikan karena ratu mempengaruhi kualitas produk.
2.      Cara pemeliharaan harus memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama
3.      Dari metode SWOT diatas dapat disimpulkan:
-          Pasar produk yang bagus sehingga diperlukan sarana periklanan produk secara tepat kepada konsumen
-          Mutu dari kualitas produk harus dijaga agar dapat diterima pasar
-          Sarana dan prasarana yamg menunjang aktivitas peternakan harus tersedia dan dalam kondisi yang baik
-          Diperlukan tata laksana peternakan yang baik untuk menjaga kualitas produk, untuk menjaga kepercayaan konsumen.

SARAN
Budidaya perlebahan di Indonesia semakin berkembang pesat karena banyaknya permintaan produk hasil perlebahan yang semakin meningkat diharapkan untuk pemerintah untuk dapat lebih membantu peternak lebah skala kecil melalui kemitraan dan sebagainya agar usaha perlebahan Indonesia lebih maju.
Daftar Pustaka

Junus, Muhammad.2011. Beternak Budidaya Lebah. www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/lebah.pdf
Anonim, 2010. Ternak Lebah Madu. http://www.binaapiari.com/ternak-lebah-madu/
Sarwono. 2001.Inventariasi Tanaman Pakan Lebah Madu Apis Cerana http://repository.ipb.ac.id/ bitstream/handle/123456789/46016/E06cas.pdf

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih atas informasinya. semoga kita semua selalu di berkati angurah untuk memberikan yang terbaik di muka bumi ini.

 
 
Blogger Templates