Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 11 April 2014

Defisiensi Nutrisi Ayam



             Ayam memerlukan asupan nutrisi yang seimbang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Ransum dengan nutrisi sesuai kebutuhan akan menjadi faktor penting dalam menentukan produktifitas ayam. Stamina dan kondisi kesehatan ayam akan optimal jika ayam memiliki asupan nutrisi yang sesuai. Secara umum nutrisi dibagi menjadi 2, yakni nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak, dan serat) dan nutrisi mikro (mineral, vitamin, maupun asam amino). Kebutuhan kedua nutrisi tersebut hendaknya terpenuhi seimbang, namun kenyataannya nutrisi mikro sering terabaikan. Hal itu mungkin saja tidak diketahui karena kadarnya yang tidak dapat dideteksi. Atau karena penanganan ransum yang tidak sesuai menyebabkan penurunan kadar nutrisi, karena mudah dipengaruhi suhu, cahaya dan oksigen.
            Kondisi yang demikian akan menimbulkan celah antara kebutuhan dengan nutrisi yang diberikan dan berakibat ayam akan mengalami gangguan produktivitas. Kondisi tersebut biasa disebut dengan difisiensi nutrisi. Secara umu defisiensi dapat terjadi disebabkan jumlah nutrisi dalam ransum kurang terpenuhi sehingga sekalipun feed intake telah terpenuhi, namun kebutuhan nutrisi belum sepenuhnya terpenuhi. Atau sebaliknya, jumlah ransum yang dikonsumsi tidak sesuai, sehingga asupan nutrisi yang masuk juga mengalami kekurangan.
            Kasus defisiensi nutrisi mengalami beberapa gejala yang terlihat dari ayam seperti pertumbuhan yang tidak maksimal, ayam mudah terserang penyakit, penurunan produksi telur, penurunan daya tetas. Dengan melihat gejalanya saja tentu kurang jeli dan komprehensif, karena hampir mirip dengan infeksi penyakit. Ada gejala khas defisiensi nutrisi seperti ayam yang suka mematuk temannya sendiri dan kelumpuhan.
            Kanibalisme terjadi karena ayam mengalami defisiensi mineral (Na, Cl), vitamin ataupun asam amino, ayam biasanya akan berperilaku mematuk bulu dan kepala. Kanibalisme yang sudah parah ditandai dengan ditemukannya ayam yang berdarah karena dipatuk oleh ayam lain. Selain itu, kanibalisme dapat disebabkan karena stress akibat perubahan ransum, stress panas, kekurangan pencahayaan, dll. Sedangkan kelumpuhan, pincang atau kelainan bentuk kaki terjadi karena defisiensi vitamin dan mineral, seperti vitamin E, vitamin B kompleks, mangan, zinc, dan selenium yang menyebabkan kaki seperti terpluntir.

Kamis, 10 April 2014

Profil Filippo Inzaghi

 



Nama Lengkap : Filippo Inzaghi
Tempat Lahir : Piacenza, Italia
Tanggal Lahir : 9 Agustus 1973
Kebangsaan : Italia
Posisi : Penyerang
Klub pertama : Piacenza Calcio
Klub Terakhir : AC Milan


Dia memulai petualangannya di Serie A dengan bergabung dengan Parma, namun pada musim pertamanya hanya mencetak 2 gol dari 15 pertandingan. Musim berikutnya, bermain sebagai pemain pinjaman di Atalanta, disinilah kebintangan Inzaghi mulai terlihat dengan menjadi Top skorer liga Serie A dengan 24 gol dari 33 pertandingan sekaligus dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Italia.


Setelah musim yang mengesankan dengan Atalanta, Inzaghi kemudian pindah ke Juventus dengan mahar 25 juta euro. Dia bermain dengan pemain hebat lain seperti Del Piero dan Zinedine Zidane. Di juve, Inzaghi mencetak 89 gol dari 195 penampilan.


Merasa dirinya mulai tergusur oleh David Trezeguet, Inzaghi akhirnya pindah ke AC Milan dengan mahar 45 juta euro, Juve mengumumkan keputusan tersebut memberikan keuntungan finansial bagi mereka. Dengan tandem Andry Shevchenko, mereka merupakan striker yang disegani di Eropa.


Inzaghi mengakhiri petualangan sebagai pemain pada musim 2011/2012, salah satu pernyataan yang paling diingat tentunya adalah pernyataan Sir Alex Ferguson yang mengatakan bahwa Dia (Inzaghi) terlahir dalam posisi off side. Inzaghi sebagai striker memang sering terjebak dalam posisi off side, namun dia begitu gigih dalam mencari peluang.

Berikut ini merupakan gelar yang pernah diperoleh Inzaghi :


Gelar
Piacenza
• Serie B : 1994–1995
Juventus
• Serie A : 1997–1998
• Piala Super Italia : 1997
• UEFA intertoto cup : 1999
Milan
• Serie A : 2003–2004, 2010–2011
• Piala Italia : 2002–2003
• Liga Champions : 2002–03, 2006–
2007
• Piala Super Eropa : 2003, 2007
• Piala Super Italia : 2004, 2011
• Piala Dunia Antar klub : 2007

Negara
Italia
• Piala Eropa U-21 : 1994
• Piala Dunia FIFA : 2006

Individual
• Serie A Young Footballer of the Year : 1997
• Capocannoniere : 1996–1997
• Pemain Terbaik Final Liga Champions : 2007
• Pencetak gol terbanyak asal Italy di kompetisi Eropa
• Pencetak gol terbanyak Milan di kompetisi Eropa
• Scirea Award 2007
• Penghargaan 5th Class / Knight : Cavaliere Ordine al Merito della Repubblica Italiana

Sanitasi Ayam Broiler



Sanitasi adalah usaha pemeliharaan atau penjagaan melalui kebersihan meliputi menjaga litter tetap kering, rajin membersihkan kotoran, menjaga kebersihan makanan dan minuman, pemberian feed supplement, sebelum ayam masuk kandang dan peralatannya dibersihkan serta didesinfektan dan dilakukan istirahat kandang. Sanitasi merupakan tindakan yang sangat penting bagi kesehatan ayam agar produksinya tidak menurun dan ayam tersebut tetap terpelihara dengan baik. Di Indonesia yang suhunya selalu hangat dan udaranya lembab, mikroorganisme penyebab penyakit (mikroorganisme infeksius) dapat berkembang dengan cepat. Menurut Sudarmono (2003) sanitasi secara sederhana merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan ayam, petugas, dan lingkungan. Sanitasi terhadap ayam misalnya adalah karantina terhadap ayam sakit, pembakaran bangkai ayam yang sudah mati dan sebagainya. Sebagai catatan, penguburan bangkai dan pemanfaatan bangkai ayam untuk paka hewan lain adalah tidak benar, karena hal itu akan membantu penyebaran bibit penyakit (sudarmono, 2003).
Progam sanitasi mencegah tumbuhnya bibit-bibit penyakit untuk tumbuh atau masuk ke dalam peternakan dari lingkugan sekitar maupun dari peternak lain. Selain dari kekebalan ternak dan factor yang begitu penting yaitu mengenai dosis infeksi, atau banyak penyakit dapat terjadi oleh satu mokroorganisme, biasanya disebabkan oleh beberapa organisme. Jadi apabila progam sanitasi dilakukan dan dikerjakan terus menerus maka penyebaran infeksi bias ditekan (Williamson, 1993). Sanitasi petugas adalah prosedur agar petugas senantiasa bebas kuman sebelum melakukan aktivitasnya di dalam kandang. Misalnya petugas wajib mencelupkan kakinya dalam larutan desinfektan sebelum masuk ke kandang, petugas tidak dibenarkan berpindah-pindah kandang terutama pada kelompok-kelompok yang memiliki umur berbeda, dan petugas harus mengenakan pakaian kerja harian (sudarmono, 2003).
Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya. Pada ayam-ayam dikandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran, dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam. Alat-alat perlengkapan kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Untuk melakukan desinfeksi ini perlu mengenal macam-macam desinfektan, sifat dan cara penggunaan (Sudarmono, 2003).
Desinfektan adalah bahan untuk mematikan mikroorganisme. Menurut Smith (1997) desinfektan adalah kegiatan merusak seluruh bentuk mikroorgannisme vegetative dan bentuk spora tidak dapat dirusak dengan cara ini. Beberapa desinfektan yang dapat dipakai baik untuk semprot kandang maupun deeping antara lain:
1.      Golongan phenol (alcohol, lysil dll)
2.      Detergen
3.      Iodine
Untuk campuran air minum biasanya menggunakan virusidal, iodine. Namun untuk iodine ini mempunyai sifat korosif, sehingga dalam penggunaanya harus hati-hati untuk kandang berbahan besi (Indartono dan Widodo, 2005). Sedangkan untuk semprot lingkungan farm atau deeping dapat diginakan Lysol atau ditergen sehingga menghemat biaya operasional. Air minum berklorinasi juga efektif untuk menhambat virus, namun harus dibuat minimal 100 ppm (Indartono dan Widodo, 2005)
Keberadaan penyakit pada ternak pun sulit dibatasi keberadaannya pada ternak yang dipelihara. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diantaranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib.

Sanitasi harus disertai dengan pencegahan penyakit agar ayam betul-betul terjaga kesehatannya. Tujuan dari usaha pencegahan penyakit adalah mengurangi terjangkitnya penyakit seminimal mungkin, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin (Murtidjo, 1992).
Pengolahan terhadap kandang, ternak ayam, dan peralatannya sehari-hari harus selalu menerapkan prinsip kesehatan. Orang-orang dan makhluk-makhluk lain yang berkepentingan sebaiknya tidak masuk kedalam kandang untuk mengurangi resiko masuknya bibit penyakit.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara :
a.      Vaksinasi
Vaksin adalah suatu produk hayati yang berasal dari jasad renik (bakteri, virus, dan lain-lain) yang bersifat merangsang pembentukan antibodi. Sedangkan vaksinasi sendiri berarti suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam agar kekebalan terhadap serangan suatu penyakit (Murtidjo, 1992).
Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1.      Vaksin aktif
Vaksin aktif adalah mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksi inaktif/pasif.
2.      Vaksin inaktif
Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungan disuntuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a)      Ayam yang divaksin harus sehat.
b)      Dosis dan kemasan harus tepat.
c)      Sterilisasi alat-alat. (Anonymous, 2008)
b.      Biosecurity
Biosecyrity merupakan upaya pengamanan biologis, sedangkan secara istilah Biosecurity adalah pengaman hewan ternak (Unggas) dari penularan dan penyebab virus dan bakteri pathogen oleh agensia pembawa penyakit.


 

 
 
Blogger Templates