Pages

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 28 Juli 2015

Kandang Battery untuk Ayam Petelur Grower

            Bentuk kandang battery untuk ayam grower sebenarnya mirip dengan battery pada masa bertelur hanya saja bentuknya persegi panjang. Kapasitas battery grower biasanya disesuaikan dengan umur ayam petelur. Semakin besar ayam, maka kapasitas kandang juga semakin dikurangi. Dengan kapasitas yang dibatasi maka akan meminimalisir kasus kanibalisme sehingga deplesi kematian ayam jauh berkurang dibanding dengan memakai sistem litter. Ayam akan mendapat jatah makan yang sama, sehingga keseragaman akan merata dan tidak melebihi 80%. Dengan battery grower maka standart berat badan yang dikehendaki akan masuk secara bersamaan. Ayam akan mudah dikontrol dan dilakukan perlakuan dalam program vaksinasi dan pengobatan.


            Battery grower sangat bermanfaat untuk keberhasilan beternak ayam layer, atau unggas petelur lainnya. Battery grower dapat meningkatkan produktifitas telus pada masa layer. Sedangkan hal yang paling penting seperti disinggung diatas bahwa berat badan awal akan masuk secara bersamaan. Berat badan awal ini dapat menunjukkan fase dewasa kelamin sudah masuk. Artinya semua jenis hewan dewasa kelamin ditentukkan oleh berat badan awal, maksudnya adalah meski umur belum dewasa tetapi berat badan awal sudah masuk maka hewan itu dikatakan dewasa kelamin dan dengan sendirinya bisa dikawinkan atau bertelur dengan sendirinya. Selanjutnya keseragaman berat badan (uniformity body weight) bisa mencapai 90% lebih. Keseragaman menetukkan puncak produksi telur. Dimaksudkan bahwa keseragaman adalah ayam akan bertelur secara bersamaan.


            Saat ayam layer memasuki masa produksi, tepatnnya saat berumur 25 minggu. Pada umur tersebut akan terjadi peningkatan produksi telur secara cepat hingga mencapai 94-95 % dalam kurun waktu 2 bulan. Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 5 minggu berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi. Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai puncak produksi, sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan secara konstan dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama kali bertelur). Banyak kasus produksi puncak hanya mencapai 75% peternaka menyalahkan bibit DOC atau pullet yang kurang bagus. Padahal kesalahn terjadi karena keseragaman berat badan.

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates