Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 16 Oktober 2015

Cara Mengatasi Penyakit Berak Kapur

Bacillary White Diarrhea atau yang lebih dikenal masyarakat awam sebagai berak kapur. Penyakit yang disebabkan oleh salmonella pullorum sering terjadi kematian pada mesin penetas. Secara umum penyakit berak kapur ditularkan dari indukan ke anakanya melalui telur dan terjadi melalui mesin tetas yang yang terkena berak kapur karena pembersihan yang kurang maksimal. Secara umum berak kapur menyebar melalui kotoran ayam itu sendiri. Penyakit yang menyerang organ pencernaan ini sangat rentan menyerang ayam ras pedaging.


Gejala yang sering terlihat adalah ayam menjadi pucat, lemah, dan lesu, bulu pada ayam menjadi kusam, ayam sering mengantuk, sayap terkulai kendur, nafsu makan menjadi berkurang, kotoran agak cair dan berwarna keputih-putihan setelah mengering akan seperti serbuk berwarna putih. Pada anak ayam yang terjangkit berak kapur akan bergerombol pada lampu pemanas, mata sering terpejam, sayap terkulai lemas, dan sering mengantuk atau menunduk.

Saat mengetahui adanya ayam yang terjangkit pullorum harus segera diambil tindakan. Pasalnya, pada umur hari ke-4 sampai hari ke-11 maka ayam yang terserang berak kapur rentan akan kematian. Penyakit ini dapat menyerang ayam pada semua umur, tapi lebih sering menyerang ayam pada usia 1 hari sampai 3 minggu karena pada masa ini kematian akibat pullorum cukup tinggi. Ayam yang sudah terjangkit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya dan yang sudah amat parah sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar agar bibit penyakitnya mati. Saat dilakukan pembedahan pada ayam yang terjangkit pullorum akan ditemukan jantung dan empedu yang benjol-benjol serta dijumpai bercak putih, hati dan limpanya akan membengkak.

Sebenarnya belum ada pengobatan yang memberikan hasil memuaskan selama ini. Pengobatan yang mungkin dilakukan adalah dengan pemberian antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas yang disuntikkan melalui dada ayam. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan pemberian preparat sulfonamide. Pemberian furazolidone pada anak ayam diyakini dapat mengurangi angka kematian.


Cara yang terbaik dalam mencegah penyakit berak kapur adalah melakukan pencegahan timbulnya penyakit melalui perbaikan sanitasi kandang. Pencegahan penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan perbaikan sanitasi kandang, diantaranya pencucian kandang sampai benar-benar bersih, dilakukan pengapuran pada kandang pada dinding dan lantai hingga merata, untuk penyempunaan sanitasi dapat dilakukan penyemprotan formalin pada seluruh bagian kandang agar bibir penyakit yang tertinggal dari pemeliharaan terdahulu mati, dibiarkan selama 10-14 hari agar kuman dan bakteri tidak dapat lagi berkembang. Waktu istirahat kandang berguna agar bibit penyakit yang telah ada dalam kandang tidak kembali berkembang setelah dilakukan pembersihan kandang. Kurang dari waktu diatas dikhawatirkan bibit penyakit masih hidup, sehingga saat Chick in DOC bibit penyakit kembali berkembang melalui kotoran ayam. 

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates