Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 26 Oktober 2017

Pengertian Egg Holding Room pada Hatchery

Ruang AC atau dalam istilah disebut Egg Holding Room merupakan ruangan penyimpanan telur sebelum ditetaskan dalam penetasan modern tentu sangat diperlukan. Tujuan penyimpanan telur adalah untuk menjaga agar tidak terjadi perkembangan embrio. Mesin tetas memiliki kapasitas masing-masing sebelum telur memenuhi kuota 1kali penetasan karena akan rugi bila kapasitas mesinnya tidak diisi penuh maka telur perlu disimpan agar saat menetas bisa bersamaan sekitar 21 hari. Artinya ruang EHR juga memiliki fungsi sebagai penyerataan umur telur ayam.

Selama dalam ruang EHR telur berada pada fase dorman atau tidur. Saat telur disimpan pada ruang terbuka embrio akan berkembang sekalipun tidak pada suhu ideal. Suhu ruang EHR berkisar antara 18-20 derajat celcius. Dengan kelembaban antara 70-80%, apabila terlalu tinggi dapat menyebabkan telur terkontaminasi karena cangkang telur menjadi lembek dan lebih gampang ditembus mikroba. Suhu pada ruang EHR dapat lebih didinginkan apabila telur yang disimpan lebih banyak dari biasanya atau ruangan penuh. Selain itu, apabila telur yang disimpan memiliki umur induk yang sudah tua maka ukuran telurnya juga akan semakin besar sehingga telur akan menghasilkan panas yang lebih besar dan suhu EHR dapat dijaga dengan menurunkan suhu ruangannya.

Telur dapat disimpan dengan baik selama paling lama adalah 7 hari. Apabila lebih dari 7 hari maka daya tetas telur akan berkurang. Dari beberapa artikel ilmiah yang saya baca telur yang disimpan terlalu lama akan mengakibatkan kandungan CO2 dan H2O pada telur akan berkurang sehingga menyebabkan daya tetas menurun. Sebelum telur masuk ke dalam EHR baiknya ruangan dicuci dengan detergen untuk membunuh mikroorganisme yang ada dan dilakukan proses sanitasi dengan menggunakan desinfektan yang disemprotkan ke seluruh ruangan EHR. Apabila tidak dilakukan sanitasi pada ruangan dikhawatirkan telur explode akan banyak selain daya tetas akan menurun, ayam yang ditetaskan juga akan kotor karena terkena ledakan telur expodul.

Sebelum telur ditetaskan, telur perlu dikeluarkan dari ruang EHR dan dilakukan proses prewarming. Proses tersebut dilakukan di suatu ruangan khusus selama 8 jam dengan suhu ideal 28 derajat celcius. Dengan mekanisme telur disemprot kipas yang membawa udara dari luar dan ada exhaust yang membawa udara keluar. Tujuannya agar telur tidak kaget saat ada pada dalam mesin setter dimana akan ada lonjakan suhu yang drastis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan telur tidak menetas dan kondisi tersebut sangat fatal akibatnya bila tidak dilakukan dengan benar.

Penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran, apabila ada yang salah silahkan dikoreksi dan semoga bermanfaat. Amin

 
 
Blogger Templates