Keseragaman pada ayam petelur dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian yakni keseragaman bobot badan, keseragaman rangka tubuh, dan
keseragaman dewasa kelamin. Keseragaman menjadi ukuran variabilitas dalam suatu
populasi, tidak bisa dipungkiri hal ini berhubungan produktifitas ayam. Seragam
dapat diartikan berat badan sebagian besar ayam sama dan sesuai dengan standart
strain ayam tersebut. Berat badan ayam petelur sesuai standart jika mencapai ±
10% dari target berat badan dari buku pedomen manajemen dari perusahaan yang
memproduksi DOC. Pada saat grower berat badan minimal sama atau melebihi manual
management guide, karena saat ayam mulai menghasilkan telur sampai puncak
produksi (periode kritis), biasanya akan mengalami stres disebabkan target
produksi telur yang harus terus meningkat drastis menuju puncak, berat atau
ukuran telurpun harus bertambah dan tak ketinggalan berat badannya.
Sedangkan berat badan ayam yang terlalu besar akan
mengakibatkan timbunan lemak di daerah dekat perut. Kondisi tersebut akan
mengurangi elastisitas saluran telur (tertahan oleh lemak), akibatnya saat
terjadi kontraksi saluran telur relatif sulit kembali ke posisi semula. Kondisi
ini yang akan memicu munculnya kasus prolapse. Ukuran rangka sangat berpengaruh
pada produksi dan kualitas telur. Saat proses pembentukkan telur, kalsium pada
kerangka tubuh ayam akan dideposisikan pada kerabang telur. Setelah selesai,
kerangka ini akan dibentuk kembali dengan suplai kalsium dan fosfor dari
ransum. Kerangka tubuh yang kecil akan mensuplai kalsium dalam jumlah kecil.
Kondisi ini akan mengakibatkan ukuran telur menjadi kecil. Sedangkan untuk
keseragaman kematangan seksual yang terjadi serempak akan mempercepat puncak
produksi dan dapat bertahan lama. Saat ayam ada yang mulai berproduksi telur,
kita harus segera memberikan stimulasi pencahayaan agar produksi telur dapat
berlangsung secara serempak. Kematangan seksual (dewasa kelamin) ini haruslah
diselaraskan dengan kedewasaan tubuh (berat badan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar