Ternak
kambing merupakan ruminansia kecil yang dalam kehidupannya sehari-hari dekat
hubungannya dengan peternak kecil di pedesaan, keberadaan ternak kambing
ditengah-tengah masyarakat kecil sangat membantu perekonomian mereka. Bagi
peternak kambing, kambing dapat berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu
diperlukan dapat digunakan untuk mengatasi keperluan yang mendesak tersebut.
Selain itu, secara biologis ternak kambing cukup produktif dan mudah
beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan di Indonesia, mudah
pemeliharaannya, sehingga mudah dalam pengembangannya (Sutama, 2007).
Jumat, 08 Maret 2019
Pengertian dan Ciri-ciri Ayam Tiren
Ayam tiren adalah daging ayam yang kadaluarsa
atau ayam mati yang sudah menjadi bangkai. “Tiren” adalah singkatan dari Mati
Kemaren. Daging ayam yang jika tidak dibekukan dengan segera setelah dipotong,
akan menurun kualitasnya. Ditandai dengan warna kulit ayam yang memucat serta
berbau tidak segar/ anyir. Pedagang mengelabuhi hal tersebut dengan memberikan pewarna
kuning pada daging ayam tiren yang akan dijual. Proses degradasi fisik ayam
sering diakali dengan memberikan formalin untuk mengawetkan daging. Agar kita
tidak tertipu saat membeli daging ayam maka kita perlu mengetahui serta
membedakan daging ayam tiren dengan daging ayam yang sehat.
Ciri-ciri Ayam Cemani
Ayam cemani termasuk dalam golongan ayam Kedu, yaitu ayam yang
persebarannya berada pada daerah Kedu Jawa Tengah. Ciri-ciri ayam kedu secara
umum adalah sebagai berikut. Pada umumnya ukuran ayam kedu jantan lebih besar
daripada ayam betina, bobot ayam jantan 3-4 kg dan bobot ayam betina berkisar
antara bobot 2-3 kg. Masa hidup ayam kedu sekitar usian 6 sampai 8 tahun. Ayam
kedu memiliki bulu yang keras, tubuh
ukuran sedang, bulu ekor naik dan jengger ukuran besar.
Ayam Cemani
Ayam cemani merupakan
salah satu jenis ayam lokal khas propinsi Jawa Tengah yang berasal dari
Karisidenan Kedu tepatnya di daerah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya. Ayam
cemani ini banyak dipelihara oleh masyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa
Kahuripan, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung sejak awal abad 20. Ayam
cemani dikenal memiliki harga yang mahal, namun budidaya ayam cemani baru
dilakukan oleh sebagian masyarakat di daerah tertentu, warna hitam tidak
selamanya kelam , mungkin itu salah satu kalimat yang bisa dipakai untuk
mengatakan pada Ayam Cemani.
Langganan:
Postingan (Atom)