Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 08 Maret 2019

Pengertian Kambing PE (Peranakan Etawa)


Ternak kambing merupakan ruminansia kecil yang dalam kehidupannya sehari-hari dekat hubungannya dengan peternak kecil di pedesaan, keberadaan ternak kambing ditengah-tengah masyarakat kecil sangat membantu perekonomian mereka. Bagi peternak kambing, kambing dapat berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu diperlukan dapat digunakan untuk mengatasi keperluan yang mendesak tersebut. Selain itu, secara biologis ternak kambing cukup produktif dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan di Indonesia, mudah pemeliharaannya, sehingga mudah dalam pengembangannya (Sutama, 2007).

Kambing PE merupakan ternak yang memiliki fungsi dwiguna yakni tenak yang dipelihara untuk dimanfaatkan produksi daging dan susunya. Kambing PE memiliki karakteristik muka cembung dan dagu berjanggut, dibawah leher terdapat gelambir yang tumbuh dari bawah janggut, telinganya panjang sekitar 30 cm, menggantung dan pada ujungnya telinganya melipat, tanduknya berdiri tegak mengarah ke belakang. Panjang tubuh kambing PE dewasa antara 100-130 cm, tinggi tubuh (tinggi gumba) 70-90 cm, tubuhnya tegak dan besar, bentuk garis tubuh seolah-olah mengombak ke belakang, bulu nampak panjang tumbuh panjang pada bagian leher, pundak dan paha                                 (Mulyono dan Saryono, 2008).
Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dan kambing Kacang, serta merupakan kambing tipe dwiguna yakni penghasil susu dan daging. Kambing PE mempunyai sifat yang dimiliki diantara kedua sifat tetuanya. Warna tubuh kambing PE bervariasi, mulai yang berwarna putih, cokelat muda, hitam atau campuran antara warna-warna tersebut. Kambing PE mempunyai kemampuan adaptasi dengan berbagai macam lingkungan, dari wilayah tropis hingga subtropis, sehingga kambing PE sesuai jika dipelihara di indonesia (Haryadi, 2004).
Kambing Ettawa berasal dari wilayah Jamnapari, India. Kambing ini paling populer di wilayah Asia Tenggara, termasuk kambing tipe dwiguna yakni penghasil susu dan daging. Ciri-ciri atau karakateristik kambing PE yaitu postur tubuhnya besar, telinganya panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, bobot badan jantan mencapai 90 kg, bobot badan betina mencapai 60 kg. Produksi susunya mencapai 235 kg/ masa laktasi. Di Indonesia, sentra peternakan kambing PE berada diwilayah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah (Setiawan dan Tainus, 2003).
Ciri-ciri kambing PE adalah warna tubuh belang hitam putih atau merah, coklat dan putih, hidung cembung, rahang bawah menonjol, baik jantan dan betina memiliki tanduk, telinganya panjang terkulai, memiliki rambut yang pada bagian paha dan leher. Kambing PE telah beradapatasi dengan baik dengan kondisi dan habitat di Indonesia. Rata-rata pertambahan bobot badan kambing  PE yang dipelihara secara ekstensif dapat mencapai 20-30 gr/ hari (Mulyono, 2003). 

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates