Pages

Ads 468x60px

Labels

Jumat, 08 Maret 2019

Ciri-ciri Ayam Cemani


Ayam cemani termasuk dalam golongan ayam Kedu, yaitu ayam yang persebarannya berada pada daerah Kedu Jawa Tengah. Ciri-ciri ayam kedu secara umum adalah sebagai berikut. Pada umumnya ukuran ayam kedu jantan lebih besar daripada ayam betina, bobot ayam jantan 3-4 kg dan bobot ayam betina berkisar antara bobot 2-3 kg. Masa hidup ayam kedu sekitar usian 6 sampai 8 tahun. Ayam kedu memiliki bulu yang  keras, tubuh ukuran sedang, bulu ekor naik dan jengger ukuran besar.


Ayam cemani merupakan ayam yang berasal dari ayam kedu hitam yang telah diseleksi sehingga mempunyai fenotip warna hitam. Proses seleksi tersebut menyebabkan ayam kedu hitam masih tetap mempertahankan kehitam legamnya sehingga disebut sebagai ayam cemani. Warna hitam pada ayam cemani menyelimuti seluruh tubuhnya mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga, mulut, bulu, lubang dubur, kaki, cakar dan dagingnya juga berwarna hitam.

Pada ayam kedu hitam atau cemani memiliki tabiat suka berkelana, betinanya sangat melindungi anaknya, warna cangkang telur coklat, produksi telur 160 butir per tahun, mulai bertelur pada umur enam bulan. Ayam cemani bertelur setiap 24-26 jam, betina bertelur berlimpah tetapi telur mereka biasanya infertil. Maka dari itu peternakan atau budidaya ayam cemani masih sangat langka di Indonesia.

 Budi daya ayam cemani relatif mudah, hanya butuh ketelatenan saja. Tatacara pemeliharaan ayam Cemani sama dengan cara pemeliharaan ayam Kedu Hitam. Ayam Cemani dikawinkan dengan sesama ayam Cemani secara alami dengan perbandingan maksimal 1 jantan 5 betina untuk yang ditetaskan sendiri oleh induknya, karena ayam ini masih memiliki sifat mengeram dan mengasuh anaknya. Anak-anak ayam yang menetas kemudian dipisahkan antara yang berwarna hitam legam murni, anak ayam Cemani dari yang berwarna selain hitam, sebagai anak ayam Kedu.


Ayam  cemani kecil sangat rentan terhadap kematian terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinya pemeliharaan DOC sampai usia satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu pijar. Lampu pijar akan membantu menjaga suhu ruangan tetap hangat. Pada pagi hari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari mulai terik.

Pemeliharaan anak-anak ayam dapat segera dilakukan begitu telur menetas dan dipisahkan dari induknya, atau dari mesin apabila ditetaskan dengan mesin tetas untuk dipelihara dalam kandang yang dilengkapi dengan pemanas. Setelah anak-anak ayam berumur 4 hari, segera dilakukan imunisasi dengan vaksin tetelo atau ND (Newcastle desease), yang dapat diperoleh dari toko-toko pakan dan obat ayam. Imunisasi kemudian diulang pada umur 4 minggu dan 4 bulan. Selain vaksin ND, dapat juga diimunisasi dangan vaksin cacar flow pox, apabila perlu.

Proses seleksi dilakukan terus menerus untuk memisahkan anak-anak ayam yang berbulu bukan hitam. Ayam dapat dipelihara dalam kandang berlantai kawat atau bambu atau langsung di atas lantai tanah atau sekam atau serbuk gergaji secukupnya. Ukuran kandang bervariasi  disesuaikan dengan besar ayam. Untuk ayam dewasa setiap luasan lantai 1 m persegi, maksimum dapat diisi oleh 4-6 ekor. Ruangan dalam kandang ayam harus terhindar dari pemanasan matahari langsung dan basah kena air hujan. Ventilasi dibuat secukupnya di sekitar dinding kandang. Kebersihan kandang harus selalu dipelihara untuk menghindarkan ayam dari penyakit. Larutan desinfektant dapat dipakai untuk menyemprot setiap pojok kandang setelah dibersihkan dari sampah dan debu. Penerangan dapat diberikan secukupnya terutama untuk anak-anak ayam untuk memudahkan pengontrolan pada waktu malam hari. 



Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates