Ayam cemani termasuk dalam golongan ayam Kedu, yaitu ayam yang
persebarannya berada pada daerah Kedu Jawa Tengah. Ciri-ciri ayam kedu secara
umum adalah sebagai berikut. Pada umumnya ukuran ayam kedu jantan lebih besar
daripada ayam betina, bobot ayam jantan 3-4 kg dan bobot ayam betina berkisar
antara bobot 2-3 kg. Masa hidup ayam kedu sekitar usian 6 sampai 8 tahun. Ayam
kedu memiliki bulu yang keras, tubuh
ukuran sedang, bulu ekor naik dan jengger ukuran besar.
Ayam cemani merupakan ayam yang berasal dari ayam kedu hitam yang telah diseleksi
sehingga mempunyai fenotip warna hitam. Proses seleksi tersebut menyebabkan ayam
kedu hitam masih tetap mempertahankan kehitam legamnya sehingga disebut sebagai
ayam cemani. Warna hitam pada ayam cemani menyelimuti seluruh tubuhnya mulai dari
jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga, mulut, bulu, lubang dubur,
kaki, cakar dan dagingnya juga berwarna hitam.
Pada ayam kedu hitam atau cemani memiliki tabiat suka berkelana, betinanya
sangat melindungi anaknya, warna cangkang telur coklat, produksi telur 160
butir per tahun, mulai bertelur pada umur enam bulan. Ayam cemani bertelur setiap 24-26 jam, betina bertelur berlimpah tetapi telur mereka biasanya infertil. Maka dari itu peternakan atau budidaya
ayam cemani masih sangat langka di Indonesia.
Ayam cemani kecil sangat rentan terhadap
kematian terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinya
pemeliharaan DOC sampai usia satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu pijar. Lampu
pijar akan membantu menjaga suhu ruangan
tetap hangat. Pada pagi hari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan
diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari
mulai terik.
Pemeliharaan anak-anak ayam dapat
segera dilakukan begitu telur menetas dan dipisahkan
dari induknya, atau dari mesin apabila ditetaskan dengan mesin tetas
untuk dipelihara dalam kandang yang
dilengkapi dengan pemanas. Setelah
anak-anak ayam berumur 4 hari, segera dilakukan imunisasi dengan vaksin tetelo atau ND (Newcastle desease), yang dapat
diperoleh dari toko-toko pakan dan obat ayam. Imunisasi
kemudian diulang pada umur 4 minggu dan 4 bulan. Selain vaksin ND, dapat juga diimunisasi dangan vaksin cacar flow
pox, apabila perlu.
Proses seleksi dilakukan terus menerus untuk memisahkan anak-anak ayam
yang berbulu bukan hitam. Ayam dapat
dipelihara dalam kandang berlantai kawat atau bambu atau langsung di atas lantai tanah atau sekam atau serbuk gergaji
secukupnya. Ukuran kandang bervariasi
disesuaikan dengan besar ayam. Untuk ayam dewasa setiap luasan lantai 1
m persegi, maksimum dapat diisi oleh 4-6 ekor. Ruangan dalam kandang ayam harus
terhindar dari pemanasan matahari langsung dan basah kena air hujan. Ventilasi
dibuat secukupnya di sekitar dinding kandang. Kebersihan kandang harus selalu
dipelihara untuk menghindarkan ayam dari penyakit. Larutan desinfektant dapat
dipakai untuk menyemprot setiap pojok kandang setelah dibersihkan dari sampah
dan debu. Penerangan dapat diberikan secukupnya terutama untuk anak-anak ayam
untuk memudahkan pengontrolan pada waktu malam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar