PROPOSAL
KETAHANAN
DAN KEAMANAN PANGAN
Rencana
Penyuluhan Model Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Desa sebagai Upaya
Mengatasi Kerawanan Pangan di Desa Wates Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
Proposal
ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat praktikum
Mata
Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Penyuluhan
(PES4007)
Kelas A
Semester
Ganjil 2013/2014
Disusun
oleh :
Demas Hary Sapuutro (105050100111008)
Ido Prayuda (105050100111013)
Ferdiansyah R (105050100111014)
M. Rizky Febriansyah (105050100111018)
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ketahanan
pangan adalah
kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah, mutunya, aman, merata dan terjangkau. (Soemarno, 2010)
Ketahanan pangan terdiri dari tiga subsistem utama yakni ketersediaan,
distribusi dan konsumsi. Jika ketiga subsistem tersebut dapat dikelola dengan
baik disuatu wilayah maka tercapailah yang disebut dengan kondisi wilayah yang
tahan pangan dan sebaliknya bila hal tersebut tidak dapat diwujudkan maka akan
terjadi rawan pangan. Kondisi ketahanan pangan menentukan status gizi individu
dalam masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas sumner daya
manusia. (Kholiq, Hardiansyah, dan Djamaludin. 2008)
Untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik maupun ekonomi, diperlukan pengelolaan
cadangan pangan di seluruh komponen masyarakat. Salah satu caranya ialah dengan
menumbuh-kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara perorangan
maupun kelompok untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan
dengan membangun lumbung pangan.
Masyarakat desa Wates Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali sebagian bekerja sebagai petani maupun peternak. Dimana
potensi daerah tersebut ada pada bidang peternakan seperti peternakan sapi dan
kambing. Potensi lainnya dari Kecamatan simo adalah pengembangan perikanan yang
berada di desa Talakbroto dan Simo.
Para petani memiliki kebiasaan
menjual hasil panennya kepada tengkulak dengan harga yang relatif murah karena
dianggap cepat untuk menyukupi kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga pada saat
musim kemarau, masyarakat cenderung mengalami kesulitan pangan karena hasil
panen meraka telah habis, dan saat musim tanam tiba masyarakat kesulitan
memperoleh bibit, sehingga harus melakukan peminjaman modal untuk memperoleh
bibit.
Daerah ini merupakan wilayah
strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui sekolah baik
Formal dan Informal. Karena terdapat 10 sekolah tingkat SLTA, 10 sekolah
tingkat SLTP, 55 soklah tingkat SD atau MI, serta TK dan PAUD hampir di seluruh
wilayah Kecamatan Simo.
Potensi tersebut dapat
dikembangkan secara optimal dengan dukungan dari Pemerintah baik daerah maupun
pusat dan Investor yang berkenan menanamkan modal sehingga Kecamatan Simo dapat
menjadi satelit yang menyangga Kabupaten Boyolali, untuk dapat mengentaskan
kemiskinan.
1.2
Perumusan Masalah
Masalah yang
akan dibahas adalah mengenai ketahanan dan keamanan pangan melalui penyimpanan
hasil-hasil pertanian dari masyarakat sekitar, untuk mengantisipasi potensi
rawan pangan seperti kemarau berkepanjangan atau mundurnya
musim penghujan, bencana alam, dan kurangnya benih di kalangan petani.
Diantaranya berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang dialami warga selama ini.
1.3
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang peran kelembagaan lumbung pangan selain berperan sebagai
fungsi sosial dalam penyediaan cadangan pangan masyarakat diharapkan juga
berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat di
sekitar desa sasaran. Sehingga pada saat keadaan rawan pangan, masyarakat dapat
mengatasinya melalui pemberdayaan lumbung pangan.
1.4 Indikator
Keberhasilan Program
Masyarakat yang mengikuti program
penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan terhadap kelembagaan lumbung desa sehingga dapat
menerapkan hal tersebut di desanya secara penuh.
1.5 Manfaat
Program
Diharapkan dengan adanya program
ini, masyarakat Desa Wates Kecamatan Simo Kab. Boyolali akan hidup lebih
sejahtera dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan mampu hidup mandiri
sehingga terhindar dari kelaparan serta gizi buruk yang mengancam. Dengan
semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kelembagaan lumbung padi
segala masalah mengenai kerawanan pangan dapat diatasi.
1.6 Gambaran
Umum Masyarakat
Masyarakat di Desa Wates Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali memiliki potensi alam yang baik dalam bidang peternakan
maupun pertanian. Namun, kegiatan tersebut belum mampu menyokong kehidupan
masyarakat yang layak. Sehingga sering dijumpai masyarakat yang kekurangan
pangan, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kemarau
berkepanjangan, adanya bencana alam, dan kurangnya kesadaran masyarkat untuk
menyimpan sebagian hasil pertaniannya. Masalah yang ada biasanya masyarakat
menjual hasil pertaniannya secara keseluruhan untuk kebutuhan sehari-hari dan
sekolah anaknya, tetapi saat musim tanam tiba masyarakat kesulitan memperoleh
bibit, karena semuanya telah terpakai. Kondisi tersebut sebaiknya dapat
teratasi dengan adanya lembaga penyimpanan yang mengayomi warga desa dan
dikelola oleh warga tersebut sendiri secara kekeluargaan.
BAB
II
MATERI,
METODE, DAN MEDIA PENYULUHAN
2.1 Materi
Materi
yang akan diberikan saat pelaksanaan program penyuluhan adalah mengenai :
1.
Cadangan Pangan Masyarakat yang
merupakan cadangan pangan yang dikelola masyarakat atau rumahtangga termasuk
petani, koperasi, pedagang dan industri rumah tangga.
2.
Lumbung Pangan Masyarakat yang
merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa/kota yang bertujuan untuk
pengembangan penyediaan cadangan pangan dengan system tunda jual, penyimpanan,
pendistribusian, pengolahan dan perdagangan bahan pangan yang dikelola secara
berkelompok.
3.
Desa Mandiri Pangan yang
merupakan desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan,
subsistem distribusi dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat
secara berkelanjutan.
2.2 Metode
Metode yang akan dilakukan pada saat penyuluhan adalah dengan Pendekatan kelompok
dimana penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama,
seperti pada pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan. Pendekatan
dilakukan terhadap kelompok petani, di mana para petani ini diajak dan
dibimbing serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu
kagiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian
dalam pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini
bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama
dapat melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early
adopter (yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para
petani lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu
menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya.
2.3
Media Penyuluhan
Media yang
digunakan berupa LCD Proyektor yang berguna memberikan penjelasan kepada
peserta penyuluhan untuk melihat lebih jelas dan memudahkan penyuluh
menyampaikan materinya. Serta hand out yang berisi tentang materi penyuluhan
yang disampaikan agar peserta penyuluhan dapat membaca lebih detail.
BAB III
JADWAL DAN LOKASI KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada :
Hari dan Tanggal :
Minggu, 15 Desember 2013
Waktu :
Pukul 19.00 - selesai
Lokasi :
Balai Desa Wates Kec. Simo
Alasan pemilihan
hari dan tanggal serta waktu adalah karena pada pagi hingga sore hari
masyarakat desa cenderung memiliki kesibukan di sawah atau ladang, sehingga waktu yang
efektif adalah pada malam hari. Sedangkan pemilihan tempat pada balai desa
karena lokasi tersebut paling mudah dijangkau oleh warga dan sebagian besar
warga mengetahuinya.
BAB IV
RANCANGAN BIAYA
Rekapitulasi Biaya
No.
|
Uraian
|
Jumlah (Rp.)
|
1.
|
Bahan
Habis Pakai
|
Rp.
20.000.000
|
1.
|
Peralatan
Penunjang
|
Rp.
5.062.500
|
2.
|
Transportasi
|
Rp.
1.000.000
|
3.
|
Konsumsi,
Dokumentasi
|
Rp.
4.910.000
|
|
Jumlah Biaya
|
Rp.
30.972.500
|
1.
Bahan Habis
Pakai
No.
|
Uraian
|
Biaya
(Rp)
|
1.
|
Bahan Pembuatan Lumbung Sedrehana
|
Rp. 20.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp. 20.000.000
|
2.
Peralatan Penunjang
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Biaya
|
Biaya
(Rp)
|
1.
|
LCD Proyektor
|
1
|
Rp. 5.000.000
|
Rp. 5.000.000
|
2.
|
Fotokopi Materi
|
10 x 250
|
Rp.
150
|
RP. 375.000
|
3.
|
Fotokopi Undangan
|
250
|
Rp. 150
|
Rp.
37.500
|
3.
|
Kabel Roll
|
1
|
Rp. 25.000
|
Rp. 25.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 5.437.500
|
3.
Transportasi
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Biaya
Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Biaya
Perjalanan
|
4
|
Rp. 250.000
|
Rp. 1.000.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 1.000.000
|
4.
Konsumsi, Dokumentasi (10
%)
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Biaya
Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1.
|
Konsumsi Peserta
|
250 Orang
|
Rp. 15.000
|
Rp. 3.750.000
|
2.
|
Konsumsi Panitia
|
4
|
Rp. 25.000
|
Rp. 100.000
|
3.
|
Konsumsi Pemateri
|
2
|
Rp. 30.000
|
Rp. 60.000
|
4.
|
Dokumentasi
|
1
|
Rp. 1.250.000
|
Rp. 1.000.000
|
|
Jumlah Biaya
|
|
|
Rp. 4.910.000
|
BAB V
Lampiran
5.1 Biodata
Ketua
- Nama : Ido Prayuda
NIM :
105050100111013
Alamat :
Sidoarjo
Status :
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Anggota
- Nama : Demas Hary Saputro
NIM : 105050100111008
Alamat : Kediri
Status : Mahasiswa Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
- Nama : Ferdiansyah R
NIM : 105050100111014
Alamat : Jombang
Status : Mahasiswa Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
- Nama : M. Rizky Febriansyah
NIM : 105050100111018
Alamat :
Tanggerang
Status : Mahasiswa Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
5.2 Gambar Pendukung Materi
5.3 Denah Lokasi
DAFTAR PUSTAKA :
Kholiq, Hardiansyah, dan Djamaludin. 2008. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Lumbung Pangan
di Kabupaten Lampung barat. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3 (3) :
217 – 226
Soemarno. 2010. Model Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Desa. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ECA4SorY1mkJ:marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/lumbung-PANGAN-MASYARAKAT-DESA.doc+&cd=5&hl=id&ct=clnk
diakses tanggal 06 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar