Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 26 Mei 2014

Diare pada Ayam


            Diare pada yaam dapat terlihat dari feses yang dikeluarkan. Feses yang normal berwarna coklet seperti biasa. Tidak jauh dengan manusia, ketika ayam terserng diare, feses yang dikeluarkan ayam akan encer dan ada tambahan warna seperti kapur atau hijau. Diare dapat terjadi karena adanya infeksi pada sistem pencernaan karena bakteri atau cacing.
            Penyebab diare dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis berak dikeluarkan ayam, berak kapur (pullorum) sering ditemukan pada ayam usia 1 – 10 hari. Gejala yang timbul adalah nafsu makan akan menurun, kotoran encer bercampur dengan butiran putih seperti kapur, bulu dubur melekat satu sama lain, sayap terkulai, jengger keabuan, mata tertutup dan ayam cenderung bergerombol ke tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa yang terserang pullorum, berak kapur tidak benar-benar tampak. Ayam dewasa yang terkena akan mengalami penurunan produksi, depresi, anemia, kotoran encer berwarna kuning. Sedangkan berak hijau diduga ditularkan oleh bakteri sejenis  Salmonella pullorum. Penularannya sangat mudah yaitu melaluikontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Gejala yang terjadi sama seperti gejala berak kapur. Selain karena bakteri, diare pada ayam disebabkan oleh tumbuhnya cacing Ascaridia galli di usus ayam. Infeksi cacing ini berdampak pada peradangan saluran pencernaan sehingga ayam tidak mampu memanfaatkan makan dengan baik dan pertumbuhannya terganggu.
            Obat kimia dan antibiotik yang dapat digunakan ada beraneka ragam jenisnya. Pada ayam yang beraknya kapur atau berak hijau yang disebabkan bakteri Salmonella pullorum atau semisalnya dapat diberi suntikan berupa furozolidan, coccilin, neo terramycin, tetra, myconas, atau preparat sulfonamide di dada ayam. Sedangkan pada ayam diare karena cacingan (ascarida galli) dapat diberi obat cacing kimia seperti piperazine dengan dosis sebanyak 50 -100 mg/kg bobot badan.
            Selain obat kimia, pengobatan diare juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan alami seperti bawang putih. Berdasarkan kandungan yang berada pada bawang putih, baik sebagai anti bakteri, antiseptik terhadap luka khususnya peradangan khususnya perdangan pada usus sangat cocok diberikan pada ayam yang mengalami diare sebagai antibiotik alami. Dengan pemberian bawang putih, populasi bakteri ataupun cacing dapat berkurang.
Sumber :
http://nurulfauziah1260.wordpress.com/2012/12/17/pemberian-bawang-putih-sebagai-antibiotik-alami-dalam-mengobati-diare-pada-ayam-peternakan/

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates