Diare pada yaam dapat terlihat dari feses yang dikeluarkan. Feses yang normal berwarna coklet seperti biasa. Tidak jauh dengan manusia, ketika ayam terserng diare, feses yang dikeluarkan ayam akan encer dan ada tambahan warna seperti kapur atau hijau. Diare dapat terjadi karena adanya infeksi pada sistem pencernaan karena bakteri atau cacing.
Penyebab diare dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis berak dikeluarkan ayam, berak kapur (pullorum) sering ditemukan pada ayam
usia 1 – 10 hari. Gejala yang timbul adalah nafsu makan akan menurun, kotoran
encer bercampur dengan butiran putih seperti kapur, bulu dubur melekat satu
sama lain, sayap terkulai, jengger keabuan, mata tertutup dan ayam cenderung
bergerombol ke tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa yang terserang
pullorum, berak kapur tidak benar-benar tampak. Ayam dewasa yang terkena akan
mengalami penurunan produksi, depresi, anemia, kotoran encer berwarna kuning.
Sedangkan berak hijau diduga ditularkan oleh bakteri sejenis Salmonella
pullorum. Penularannya sangat mudah yaitu melaluikontak langsung termasuk
saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi
dengan ayam yang sakit. Gejala yang terjadi sama seperti gejala berak kapur.
Selain karena bakteri, diare pada ayam disebabkan oleh tumbuhnya cacing Ascaridia galli di usus ayam. Infeksi
cacing ini berdampak pada peradangan saluran pencernaan sehingga ayam tidak
mampu memanfaatkan makan dengan baik dan pertumbuhannya terganggu.
Obat kimia dan antibiotik yang dapat
digunakan ada beraneka ragam jenisnya. Pada ayam yang beraknya kapur atau berak
hijau yang disebabkan bakteri Salmonella
pullorum atau semisalnya dapat diberi suntikan berupa furozolidan, coccilin, neo terramycin, tetra, myconas, atau preparat
sulfonamide di dada ayam. Sedangkan pada ayam diare karena cacingan (ascarida galli) dapat diberi obat cacing
kimia seperti piperazine dengan dosis
sebanyak 50 -100 mg/kg bobot badan.
Selain obat kimia, pengobatan diare
juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan alami seperti bawang putih.
Berdasarkan kandungan yang berada pada bawang putih, baik sebagai anti bakteri,
antiseptik terhadap luka khususnya peradangan khususnya perdangan pada usus
sangat cocok diberikan pada ayam yang mengalami diare sebagai antibiotik alami.
Dengan pemberian bawang putih, populasi bakteri ataupun cacing dapat berkurang.
Sumber
:
http://nurulfauziah1260.wordpress.com/2012/12/17/pemberian-bawang-putih-sebagai-antibiotik-alami-dalam-mengobati-diare-pada-ayam-peternakan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar