Replikasi
DNA
adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel.
Prokariota
terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota,
waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel,
sebelum mitosis
atau meiosis
I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim
DNA polimerase yang membantu
pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida
penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro
dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR).
Replikasi adalah duplikasi asan
nukleat dari sebuah “template” (Mujosemedi, 2008). Ada 3 teori mengenai
replikasi DNA :
1. Replikasi Konservatif
2. Replikasi dispersif
3. Replikasi semikonservatif
Dari ke tiga teori tersebut, yang dapat diterima
adalah replikasi semikonservatuf. Replikasi semikonservatif adalah model
replikasi DNA yg mana “parent strands” berpisah, dan masing-masing strands
(pita) bertindak sbg template untuk sintesis strand baru. Masing-masing molekul
DNA anakan (“daughter”) td satu “parent strand” dan satu strand baru yg
disintesis. Ide ini dikemukakan oleh Watson dan Crick (Mujosemedi, 2008)
Enzym-enzym yang berperan dalam proses replikasi,
yaitu Mujosemedi, 2008):
1. ”DNA topoisomerase (DNA gyrase)” :
mengkatalisis interkonversi isomer topologis DNA
2. Helicase : melepaskan “parental DNA
helix”.
3.
“RNA polymerase” (primase) : mensintesis RNA pendek yg dipanjangkan (extended)
oleh DNA polymerase III.
4.
“DNA polymerase III” : mengkatalisis sintesis strand DNA baru pd sebuah
template DNA dg penambahan suksesif nukleotida pd ujung 3’OH pd sebuah “primer
RNA” atau sebuah “growing DNA strand”.
5.
“DNA polymerase I & II” : berfungsi dlm repair DNA editing.
6. DNA ligase : menyambung fragment DNA pd
“lagging strands”.
Transkripsi merupakan pembentukan/sintesis RNA dari salah satu
rantai DNA, sehingga terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke
RNA. Fungsi ini disebut fungsi heterokatalis DNA karena DNA
mampu mensintesis senyawa lain yaitu RNA. Sebuah rantai DNA digunakan untuk
mencetak rantai tunggal mRNA dengan bantuan enzim polimerase. Enzim tersebut
menempel pada kodon permulaan, umumnya adalah kodon untuk asam amino metionin.
Pertama-tama, ikatan hidrogen di bagian DNA yang disalin terbuka. Akibatnya,
dua utas DNA berpisah. Salah satu polinukleotida berfungsi sebagai pencetak
atau sense, yang lain sebagai gen atau antisense.
Misalnya pencetak memiliki urutan basa G-A-G-A-C-T, dan yang berfungsi sebagai
gen memiliki urutan basa komplemen C-T-C-T-G-A. Karena pencetaknya G-A-G-A-C-T,
maka RNA hasil cetakannya C-U-C-U-G-A. Jadi, RNA C-U-C-U-G-A merupakan hasil
kopian dari DNA C-T-C-T-G-A (gen), dan merupakan komplemen dari pencetak.
Transkripsi DNA akan
menghasilkan mRNA (messenger RNA). Pada organisme eukariot, mRNA yang
dihasilkan itu tidak langsung dapat berfungsi dalam sintesis polipeptida, sebab
masih mengandung segmen-segmen yang tidak berfungsi yang disebut intron.
Sedangkan segmen-segmen yang berfungsi untuk sintesis protein disebut ekson.
Di dalam nukleus terjadi pematangan/pemasakan mRNA yaitu dengan jalan
melepaskan segmen-segmen intron dan merangkaikan segmen-segmen ekson. Gabungan
segmen-segmen ekson membentuk satu rantai/utas mRNA yang mengandung sejumlah
kodon untuk penyusunan polipeptida. Rantai mRNA ini dikenal sebagai sistron.
Translasi dalam genetika dan biologi molekular adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi
rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Transkripsi dan Translasi merupakan dua proses utama yang
menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi pada molekul
mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA yang merupakan salinan
urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA membawa
informasi urutan asam amino.
Proses translasi berupa penerjemahan
kodon atau urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang
menyandi suatu asam amino tertentu. Kodon pada mRNA akan
berpasangan dengan antikodon yang ada
pada tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Tiga nukleotida di
anti kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA
menyandi asam amino tertentu. Proses translasi dirangkum dalam tiga tahap,
yaitu inisiasi, elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penyelesaian). Translasi
pada mRNA dimulai pada kodon pertama atau kodon inisiasi translasi berupa ATG
pada DNA atau AUG pada RNA. Penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang
juga menyusun kodon-kodon setiap tiga urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino
polipeptida. Banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih
dari satu kodon. Tempat-tempat translsasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian
secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan
dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan
dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. Pada proses
pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5'3P ke arah 3'OH sepanjang
mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino. Proses penyelesaian ditandai denga
bertemunya ribosom dengan kodon akhir pada mRNA.
Translasi prokariot dan eukariot
Walaupun mekanisme dasar trskripsi
dan translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, terdapat suatu perbedaan dalam aliran informasi
genetik di dalam sel tersebut. Karena bakteri tidak memiliki nukleus (inti sel), DNA-nya tidak tersegregasi dari ribosom
dan perlengkapan pensintesis protein lainnya. Transkripsi dan translasi
dipasangkan dengan ribosom menempel pada ujung depan molekul mRNA sewaktu
transkripsi masih terus berlangsung. Pengikatan ribosom ke mRNA membutuhkan
situs yang spesifik. Sebaliknya, dalam sel eukariot selubung nukleus atau
membran inti memisahkan transkripsi dari translasi dalam ruang dan waktu.
Transkripsi terjadi di dalam inti sel dan mRNA dikirim ke sitoplasma tempat
translasi terjadi.
Mitosis adalah proses
pembahagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang
dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel
awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel
awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel
eukariot.
Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan
menjadi sperma
pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui
proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan
yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis
umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel
yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal
dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan,
sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap
tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis
adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari
sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung
informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan
terjadi pada pertengaha intefase, yaitu fase
sebelum fase mitosis pada siklus
sel.
Setelah penggandaan, tiap
kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang
berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer.
Sister chromatid itu
sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk
mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
- Terjadi di sel kelamin
- Jumlah sel anaknya 4
- Jumlah kromosen 1/2 induknya
- Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase
reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan
dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II) Pada proses Meiosis I.
pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom.Pada akhir profare I terbentuk
kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Tahap Profase I dibagi
menjadi 5 subfase, yaitu: -Leptonema : Benang-benag kromay\tin memendek
dan menebal ,serta mudah menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami
KONDENSASI. -Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah
kutub yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan (
SINOPSIS). -Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom. -Diplonema :
Kromosom homolog saling menjauhi, erjadi perlekatan berbentuk X yang disebut
KIASMA dan merupakan tempat terjadinya Crossing Over. -Diakenesis :
Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan,
membran inti dan nukleus menghilang.
TAHAP Metafase I : Pasangan
kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan
mengeluarkan benang2 spindel. TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah
dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel
memanjang ke arah kutub.
Pada manusia dan hewan, meiosis
terjadi di dalam gonad dan
menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel telur. Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries
dan menghasiklan meiospor yang
perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma
yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk
bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua
buah (sepasang).
Gen berasal dari bahasa Belanda: gen adalah unit pewarisan sifat
bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu
protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang
memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang
berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai
regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya. Penggunaan “gen” dalam percakapan sehari-hari (misalnya “gen cerdas”
atau “gen warna rambut”) sering kali dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi
yang tersedia oleh suatu gen. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih
sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik
berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu
proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian,
informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme
dapat terjaga.
Konsep mengenai gen berkaitan
dengan alel. Istilah alel diperkenalkan oleh W.Bateson dan E.R.Saunders pada
tahun 1902.Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Alel
disebut juga sebagai versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada
pewarisan suatu sifat.Misalnya gen A berperan untuk menumbuhkan karakter
pigmentasi kulit secara normal.Karena suatu hal, gen A mengalami mutasi
sehingga tidak mampu menimbulkan pigmentasi kulit secara normal (gen A
termutasi menjadi a).Gen a menimbulkan karakter albinisme (tidak terbentuk
melanin = albino).Gen a menimbulkan karakter resesif, yang berarti ekspresi gen
a ditutupi (tidak memiliki efek yang jelas pada penampakan organisme) bila
bersama-sama dengangen A.Sebaliknya gen A (dapat membentuk melanin) disebut
dominan terhadap gen a karena gen A diekspresikan sepenuhnya pada penampakan
fisik organisme.
LOKUS adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom.
ALEL GANDA (MULTIPLE ALLELES) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.
ALEL GANDA (MULTIPLE ALLELES) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar