Burung kenari merupakan salah satu burung yang paling
digemari akhir-akhir ini karena perawatannya yang mudah dan suara yang khas.
Harganya juga relatif terjangkau, ada kenari yang sudah ditangkar oleh peternak
dinamakan kenari lokal atau kenari import yang beragam. Sayangnya harga kenari
kurang terkendali, terkadang harganya meroket tapi bisa menungkik tajam karena
keterlimpahan burung di pasaran mengingat burung kenari sangat mudah berkembang
biak. Kenari memiliki berbagai warna dari kuning, oren, sunkist, merah lokal,
putih, dan bon. Namun kini ada kenari yang disebut dengan kenari buluk, yang
secara warna berbeda dengan kenari polos.
Kata-kata kenari buluk mulai ngetrend sekitar 1-2 tahun
lalu, entah siapa yang memulai istilah ini. Buluk bila diartikan adalah jelek
atau kotor atau jorok, apa latar belakang penggemar kenari memberi nama kenari
buluk? Kenari buluk adalah kenari dengan warna seperti romeo, isabel, bon atau
gereja, star blue, panda atau putih bon, hijau, black red (BR) dan warna gelap
lainnya. Sebagai penggemar kenari saya berkesimpulan bahwa kenari buluk adalah
kenari dengan warna gelap. Sebelum menjadi primadona seperti sekarang, kenari
buluk merupakan kenari dengan harga penjualan paling rendah. Sekarang yang
terjadi sebaliknya kenari poloslah yang memiliki harga jual rendah tergantung
jenis dan ukurannya. Dikalangan penggemar kenari sejak dulu, kenari buluk
memiliki suara yang lebih keras dibandingkan dengan kenari warna polos. Tentu
saja hal itu juga disukung dengan perawatan kenarinya sendiri. Bila kenari
mendapatkan asupan nutrisi yang baik dari sayur dan telur serta insentitas
penjemuran yang rutin maka kicauan dari burung kenari juga akan maksimal.
Berikutnya saya akan berikan contoh-contoh kenari buluk yang ada :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar