Pages

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 20 Mei 2015

Sejarah Ayam Petelur di Indonesia

Dengan mempelajari sejarah perkembangannya kita berharap untuk dapat terus mengembangkan industri peternakan terutama ayam lokal dan ras yang ada di Indonesia. Dengan memperhatikan seluk beluk perkembangannya sekaligus dapat mempelajari penyakita yang mengintai mereka. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa, Bapennas mengungkapkan bahwa ayam petelur (Gallus sp) adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat menghasilkan telur yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. 


Ayam yang terseleksi untuk tuuan daging disebut ayam broiler, dan ayam dengan tujuan telur disebut ayam ras petelur. Seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga sekarang dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur coklat. Persilangan dan seleksi dilakukan dengan waktu yang cukup lama hingga menghasilkan ayam ras petelur modern yang ada sekarang ini. Menginjak pada awal tahun 1900-an, ayam liar tetap akrab dengan pola liar di masyarakat pedesaan. Memasuki tahun 1940-an, orang mulai mengenal ayam jenis lain selain ayam liar. Orang mulai membedakan ayam milik orang Belanda dengan ayam asli Indonesia. Sementara ayam orang belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian disebut ayam negeri (masih merupakan ayam galur murni). Ayam semacam ini masih dapat dijumpai oleh beberapa penggemar ayam. Hingga pada akhir tahun 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam masih dianggap sama seperti ayam kampung saja, ayam yang telurnya enak maka dagingnya juga akan enak. Namun, pendapat itu salah, ayam negeri ternyata bertelur banyak tetapi rasa dagingnya tidak enak. 

 Ayam yang pertama kali masuk ke Indonesia dan mulai diternakan adalah ayam ras petelur jenis white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produksinya. Antipati orang terhadap daging ayam ras petelur cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang khusu untuk daging, sementara ayam petelur atau dwiguna mulai menjamur pula. Dari sinilah orang mulai sadar bahwa ayam ras petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi persaingan yang sengit antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung.

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates