Adolf Meyer dari Jerman pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang menyebabkan daun tembakau berbintik-bintik kuning. Ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky dari Rusia melakukan penyelidikan yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organisme tersebut tidak dapat melewati saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan disuntikkan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik.
Namun demikian, Ivanowsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun. Pada tahun 1897, M.W. Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh makhluk hidup.
Namun demikian, Ivanowsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun. Pada tahun 1897, M.W. Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh makhluk hidup.
Wendell Stanley (Amerika Serikat) pada tahun 1935 telah berhasil mengkristalkan organisme patogen dari daun tembakau. Organisme tersebut kemudian diberi nama TMV (tobacco mosaic virus). Ia juga menunjukkan bahwa virus mengandung protein dan asam nukleat.
1 komentar:
sangat ngeri ya gan klo hal tersebut terjadi di tubuh kita........
Posting Komentar