Alat :
1. Chopper untuk memotong hijauan
2. Polibag / kantong plastik sebagai silo/tempat silase
3. Kertas indikator pH
4. Lakban untuk merekatkan polibag
5. Timbangan
6. Alat press untuk menghilangkan udara
7. Tali rafia untuk mengikat bahan
Bahan :
1. Hijauan
Tinjauan Pustaka
Silase adalah pakan yang telaha diawetkan yang diproduksi atau dibuat dari tanaman yang dicacah, pakan hijauan, limbah dari industri pertanian dan lain-lain dengan kandungan air pada tingkat tertentu yang disimpan dalam suatu tempat yang kedap udara. Dalam tempat tersebut, bakteri anaerob akan menggunakan gula pada bahan material dan akan terjadi proses fermentasi dengan memproduksi asam-asam lemak terbang terutama asam laktat, asam asetat, asam propionat, dan butirat. (Imam, 2006)
Teknologi silase adalah teknologi fermentasi yang biasa digunakan untuk mengawetkan hijauan makanan ternak terutama di peternakan-peternakan besar dan di negara-negara bermusim 4. Di Indonesia, teknologi silase ini belum dikenal secara luas. Peternakan rakyat tidak pernah dapat berkembang seperti peternakn komersil, karena pengadaan pakan tergantung sepenuhnya pada alam. (Diah Asri, 2008)
Pembahasan
Pada saat praktikum dilakukan pengamatan dengan parameter tekstur, warna, pH, ada tidaknya jamur, bau dan kadar air. Menurut (Kartadisastra, 1997), kualitas silase dapat diketahui secara organoleptik yaitu : mempunyai tekstur segar, berwarna kehijau-hijauan, tidak berbau busuk, disukai ternak, tidak berjamur, tidak menggumpal.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pembuatan silase menggunakan bahan aditif (sumber karbohidrat berupa dedak). Menurut (Toruk, 2009), bakteri asam laktat secara alami ada di tanaman sehingga secara otomatis berperan pada saat fermentasi, tetapi untuk mengoptimalkan fase ensilage dianjurkan untuk melakukan penambahan aditif seperti inokulum bakteri asam laktat dan aditif lainnya. Untuk menjamin berlangsungnnya fermentasi asam laktat yang sempurna. Inokulum bakteri asam laktat merupakan aditif yang populer diantara aditif lainnya seperti asam, enzim, dan sumber karbohidrat.
Menurut (Imam, 2006), bahwa additive dan sumber karbohidrat yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah dedak padi, molasses, pulp kulit jeruk, dan bungkil kelapa.
1. Chopper untuk memotong hijauan
2. Polibag / kantong plastik sebagai silo/tempat silase
3. Kertas indikator pH
4. Lakban untuk merekatkan polibag
5. Timbangan
6. Alat press untuk menghilangkan udara
7. Tali rafia untuk mengikat bahan
Bahan :
1. Hijauan
Tinjauan Pustaka
Silase adalah pakan yang telaha diawetkan yang diproduksi atau dibuat dari tanaman yang dicacah, pakan hijauan, limbah dari industri pertanian dan lain-lain dengan kandungan air pada tingkat tertentu yang disimpan dalam suatu tempat yang kedap udara. Dalam tempat tersebut, bakteri anaerob akan menggunakan gula pada bahan material dan akan terjadi proses fermentasi dengan memproduksi asam-asam lemak terbang terutama asam laktat, asam asetat, asam propionat, dan butirat. (Imam, 2006)
Teknologi silase adalah teknologi fermentasi yang biasa digunakan untuk mengawetkan hijauan makanan ternak terutama di peternakan-peternakan besar dan di negara-negara bermusim 4. Di Indonesia, teknologi silase ini belum dikenal secara luas. Peternakan rakyat tidak pernah dapat berkembang seperti peternakn komersil, karena pengadaan pakan tergantung sepenuhnya pada alam. (Diah Asri, 2008)
Pembahasan
Pada saat praktikum dilakukan pengamatan dengan parameter tekstur, warna, pH, ada tidaknya jamur, bau dan kadar air. Menurut (Kartadisastra, 1997), kualitas silase dapat diketahui secara organoleptik yaitu : mempunyai tekstur segar, berwarna kehijau-hijauan, tidak berbau busuk, disukai ternak, tidak berjamur, tidak menggumpal.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pembuatan silase menggunakan bahan aditif (sumber karbohidrat berupa dedak). Menurut (Toruk, 2009), bakteri asam laktat secara alami ada di tanaman sehingga secara otomatis berperan pada saat fermentasi, tetapi untuk mengoptimalkan fase ensilage dianjurkan untuk melakukan penambahan aditif seperti inokulum bakteri asam laktat dan aditif lainnya. Untuk menjamin berlangsungnnya fermentasi asam laktat yang sempurna. Inokulum bakteri asam laktat merupakan aditif yang populer diantara aditif lainnya seperti asam, enzim, dan sumber karbohidrat.
Menurut (Imam, 2006), bahwa additive dan sumber karbohidrat yang dapat dimanfaatkan diantaranya adalah dedak padi, molasses, pulp kulit jeruk, dan bungkil kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar