Pages

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 06 Oktober 2012

Makalah Penyakit Kelinci


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG
Kelinci merupakan hewan ternak yang dapat diperuntukan untuk sebagai ternak hias maupun untuk sebagai penghasil daging. Dalam beternak pasti ada kendala atau kesulitan yang akan dihadapi. Begitu juga beternak kelinci, pasti juga terdapat kesulitan dan kendala yang harus dihadapi. Kendala yang mungkin dihadapi dalam beternak kelinci adalah kematian yang disebabkan oleh hama dan penyakit.
Hama dan penyakit dapat menyerang semua jenis ternak, khususnya ternak kelinci. Ternak kelinci termasuk ternak yang tahan akan beberapa jenis penyakit. Tetapi perlu diperhatikan bawasannya kelici merupakan ternak yang suka menjaga kebersihan. Untuk itu dalam beternak kelinci harus diperhatikan untuk kebersihan tempat tinggal kelinci tersebut. Agar kelinci tidak terserang berbagai penyakit karena kebersihan dan kesterilan kandang.
Ada berbagai penyakit yang bisa menyebabkan kematian ataupun dapat menurunkan produktifitas ternak tersebut. Bahkan untuk ternak kelinci yang diperuntukkan sebagai kelinci hias kemungkinan jika terserang beberapa penyakit juga akan menurunkan harga kelinci tersebut. Beberapa penyakit yang sering menyuerang adalah coccidioses, mencret, kembung, pilek, dan lai-lain. Sebagian penyakit tersebut akan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani. Untuk itu dalam makalah ini dibuat dengan tujuan agar peternak dapat mengenali barbagai berbagai jenis penyakit. Agar peternak lebih dapat mengantisipasinya untuk pencegahannya.


1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
·         Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai berbagai macam penyakit pada kelinci.
·         Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai penyebab penyakit tersebut.
·         Untuk memberikan informasi kepada pembaca beberapa cara penanganan penyakit tersebut.

1.3 METODE PENULISAN
            Metode yang digunakan adalah metode pustaka. Dimana penulis langsung mengutip maupun membandingkan dengan beberapa literatur yang ada.


BAB II
ANALISIS MASALAH

Pada pemeliharaan kelinci ada banyak permasalahan, yaitu diantaranya adalah hama dan penyakit. Hama merupakan suatu keadaan dimana kelinci mengalami penurunan kondisi kesehatan dikarenakan oleh hama/hewan. Sedangkan penyakit merupakan keadaan dimana kelinci mengalami penurunan keadaan kesehatan dikarenakan oleh mikro organisme ataupun keadaana lingkungan.
Ada banyak penyakit yang dapat menyerang kelinci, diantaranya adalah penyakit kulit dan telinga seperti kudis atau mange, penyakit yang menyerang organ pencernaan seperti misalnya kembung atau bloat, mencret atau diarrhea, berak darah atau coccidioses, penyakit yang menyerang  alat respirasi misalnya pilek, penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi misalnya rachitis dan masih banyak lagi hama dan penyakit yang bisa menyerang kelinci.



BAB III
KAJIAN PUSTAKA


Macam-Macam Penyakit Pada Kelinci
·         Kudis (Scabies)
Kudis pada kelinci umumnya disebabkan oleh tungau Psoroptes cuniculi, Chorioptes cuniculi, Notoedres cati, dan Sarcoptes scabiei, juga kutu Haemodipsus ventricosus. Jenis-jenis kutu tersebut menyerang kelinci berdasarkan lokasinya. Kutu yang sering menyerang adalah pada bagian telinga. Kudis pada liang telinga Penyebabnya adalah tungau Psoroptes cuniculi dan atau Chorioptes cuniculi. Sedangkan kudis yang menyerang sekitar mata, pipi, hidung, kepala, jari kaki kemudian meluas ke seluruh permukaan tubuh. Penyebabnya Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati juga kutu Haemodipsus ventricosus. (Lestari, Sri. dkk. 2010)

·         Coccsiddioses
Pada kelinci terdapat dua bentuk Coccsiddioses yaitu bentuk hati disebabkan oleh Eimeria stidae dan bentuk usus disebabkan oleh E. magna, E. media, E. irresidua atau E. perforans. Eimeria spp lain jarang ditemukan di usus kelinci. Hewan yang sudah sembuh dari penyakit ini sering menjadi karier. Berbagai bentuk Coccsiddioses tersebut tidak selalu menimbulkan gejala mencret.  Penyakit bisa tanpa memperlihatkan gejala, atau kematian dapat terjadi hanya sesudah  beberapa hari setelah infestasi. Kelinci muda lebih sering terjadi terkena oleh Coccsiddioses  bentuk hati dengan gejala-gejala berupa mencret, nafsu makan hilang, dan bulu kasar. Kelinci tidak tumbuh normal, badan kurus dan tidak tampak sehat. Pada bentuk usus, gejala biasanya tumbuh lambat, nafsu makan hilang dan perut kelihatan buncit. Pada pemeriksaan pascamati. disebabkan Coccsiddioses oleh E. stiedae menunjukkan bintik-bintik putih atau kista di hati. (Sudaryanto, Bambang. 1982)
Adapun berbagai macam jenis penyakit lainnya, seperti :
1.      Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
2.      Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3.      Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. 
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
4.      Penyakit telinga
Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5.      Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur. 
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6.      Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu.
Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
7.      Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. 
Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. 
Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
8.      Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
9.      Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. 
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.

(Anonymous. 2011)



BAB IV
PEMBAHASAN

          Ada banyak jenis penyakit yang bisa menyerang kelinci. Antara lain adalah scabies, berak darah, kembung, radang paru-paru, dan lain-lain. Dari data pengamatan didaerah Jawa pada umunya penyakit yang sering menyerang bloat, diare, dan berak darah. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa penyakit yang sering menyerang kelinci :

Ø  Scabies (kudis)  
Scabies merupakan penyakit kudis yang sering menyerang kelinci. Umumnya disebabkan oleh kutu Psoroptes cuniculi, Chorioptes cuniculi, Notoedres cati, dan Sarcoptes scabiei, juga kutu Haemodipsus ventricosus. Masing-masing kutu menyerang daerah yang berbeda pada tiap-tiap bagian tubuh kelinci.  Psoroptes cuniculi, Chorioptes cuniculi biasanya menyerang pada daerah telinga.
Ø  Shore Hocks
            Shore hocks merupakan penyakit yang menyerang kelinci pada bagian kaki tepatnya dibagian telapak kaki belakang. Karena pada kelinci kaki belakang merupakan tumpuan pada saat kelinci beraktifitas. Penyakit ini tidak hanya menyerang pada kelinci jenis besar saja tetapi pada keseluruhan jenis kelinci. Karena penyakit ini disebabkan oleh keadaan lingkungan yang kurang bersiah ataupun tidak sesuai.

            Untuk menangani Kelinci yang terjangkit masalah ini, Pindahkan kelinci dari kandang yang menjadi penyebabnya. Tempatkan dalam kandang yang nyaman dan yakinkan bahwa bulu-bulu yang gungdul tadi dapat tumbuh kembali dan bila ada luka yang terlihat maka ini harus didahulukan dengan memberinya pengobatan bagi lukanya. Pengobatan  bisa dioleskan dengan salep yang mengandung antibitotic atau obat tetes yang mengandung Yodium (betadine).
Ø  Coccidiosis (berak darah)
 Penyebabnya adalah coccidia, gejala penyakit ini digolongkan menjadi 3 tipe yang  ringan tanpa gejala, yang sedang mencret dan kehilangan berat badan, yang berat perut tampak besar, mencret bercampur darah yang diikuti pneumonia. Pencegahan dengan membersihkan dan mengeringkan kandang. Pengobatan dengan obat sul-Q-Nox, Noxal, Sulfa Strong.
Ø  Pneumoia (radang paru-paru).
Disebabkan oleh sebangsa bakteri yaitu pasturella multocida. Gejalanya antara lain pernafasan lewat hidung dan sesak nafas, mata dan telinga berwarna kebiruan, paru-paru lembab dan kadang-kadang berisi nanah, dan diikuti dengan mencret (scours). Dapat diobati dengan sul-Q-Nox yang dicampurkan pada makanan atau minuman.
Ø  Bloat (kembung).
Penyebabnya udara dalam kandang lembab/basah, angin langsung, salah makan. Gejalanya antara lain biasanya kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju, telinga turun, mata surut dan memicing, gigi berkerat menahan haus selalu mendekati tempat minum, kotoran berwarna hijau gelap dan berlendir. Penyakit ini dapat diobati dengan Stop Diare dan Gastrop, Hermohagil, Diarrheal Enteritis.
Ø  Coriza/pilek (Snuff).
Penyebabnya adalah bakteri. Gejalanya adalah bersin-bersin, nafsu makan menurun dan kaki selalu menggaruk-garuk lubang hidung. Pencegahannya          sanitasi kandang, kepadatan kandang diperhatikan, peningkatan gizi pakan, pemberian        vitamin dan vegetable harus cukup. Pengobatan dengan memberikan Cavia Drops (diberikan 3 sampai 5 tetes per hari per ekor)






BAB V
KESIMPULAN & SARAN



1.      KESIMPULAN
·         Kelinci merupakn ternak yang harus dipelihara dalam keaadaan bersih, dikarenakan tubuhnya yang rentan terserang penyakit
·         Ada banyak macam-macam penyakit pada kelinci, seperti :
1.      Scabies atau penyakit kudis
2.      Berak darah atau coccidiosis
3.      Bloat atau kembung
4.      Radang paru-paru
5.      Pilek, dan masih banyak lainnya.
2.      SARAN
·         Untuk tinjauan pustaka harus lebih diperluas lagi
·         Untuk pembahasan sebaiknya lebih diperbanyak untuk jenis-jenis penyakit
·         Untuk pembuatan makalah selanjutnya, diharapkan bisa lebih baik



 
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011. Budidaya Ternak Kelinci. Kantor Deputi Menegristek Bidang        Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Lestari, Sri. dkk. 2010. BUDIDAYA KELINCI MENGGUNAKAN PAKAN LIMBAH INDUSTRI PERTANIAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF
PEMBERDAYAAN PETANI MISKIN. Semarang. http ://www.linkpdf.com
Sudaryanto, Bambang. 1982. Laporan Budidaya Peternakan Kelinci Di Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen Pertanian

Download Full Text












Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates