BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Kelinci merupakan hewan
ternak yang dapat diperuntukan untuk sebagai ternak hias maupun untuk sebagai
penghasil daging. Dalam beternak pasti ada kendala atau kesulitan yang akan
dihadapi. Begitu juga beternak kelinci, pasti juga terdapat kesulitan dan
kendala yang harus dihadapi. Kendala yang mungkin dihadapi dalam beternak
kelinci adalah kematian yang disebabkan oleh hama dan penyakit.
Hama dan penyakit
dapat menyerang semua jenis ternak, khususnya ternak kelinci. Ternak kelinci
termasuk ternak yang tahan akan beberapa jenis penyakit. Tetapi perlu
diperhatikan bawasannya kelici merupakan ternak yang suka menjaga kebersihan.
Untuk itu dalam beternak kelinci harus diperhatikan untuk kebersihan tempat
tinggal kelinci tersebut. Agar kelinci tidak terserang berbagai penyakit karena
kebersihan dan kesterilan kandang.
Ada berbagai
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ataupun dapat menurunkan produktifitas
ternak tersebut. Bahkan untuk ternak kelinci yang diperuntukkan sebagai kelinci
hias kemungkinan jika terserang beberapa penyakit juga akan menurunkan harga
kelinci tersebut. Beberapa penyakit yang sering menyuerang adalah coccidioses,
mencret, kembung, pilek, dan lai-lain. Sebagian penyakit tersebut akan mengakibatkan
kematian jika tidak ditangani. Untuk itu dalam makalah ini dibuat dengan tujuan
agar peternak dapat mengenali barbagai berbagai jenis penyakit. Agar peternak
lebih dapat mengantisipasinya untuk pencegahannya.
1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
·
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai berbagai
macam penyakit pada kelinci.
·
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai penyebab
penyakit tersebut.
·
Untuk memberikan informasi kepada pembaca beberapa cara
penanganan penyakit tersebut.
1.3 METODE PENULISAN
Metode yang
digunakan adalah metode pustaka. Dimana penulis langsung mengutip maupun
membandingkan dengan beberapa literatur yang ada.
BAB II
ANALISIS
MASALAH
Pada pemeliharaan
kelinci ada banyak permasalahan, yaitu diantaranya adalah hama dan penyakit.
Hama merupakan suatu keadaan dimana kelinci mengalami penurunan kondisi
kesehatan dikarenakan oleh hama/hewan. Sedangkan penyakit merupakan keadaan
dimana kelinci mengalami penurunan keadaan kesehatan dikarenakan oleh mikro
organisme ataupun keadaana lingkungan.
Ada banyak penyakit
yang dapat menyerang kelinci, diantaranya adalah penyakit kulit dan telinga
seperti kudis atau mange, penyakit yang menyerang organ pencernaan seperti
misalnya kembung atau bloat, mencret atau diarrhea, berak darah atau
coccidioses, penyakit yang menyerang
alat respirasi misalnya pilek, penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi
misalnya rachitis dan masih banyak lagi hama dan penyakit yang bisa menyerang
kelinci.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Macam-Macam Penyakit Pada Kelinci
·
Kudis (Scabies)
Kudis pada kelinci
umumnya disebabkan oleh tungau Psoroptes cuniculi, Chorioptes
cuniculi, Notoedres cati, dan Sarcoptes scabiei, juga kutu Haemodipsus
ventricosus. Jenis-jenis kutu
tersebut menyerang kelinci berdasarkan lokasinya. Kutu yang sering menyerang
adalah pada bagian telinga. Kudis pada liang telinga Penyebabnya
adalah tungau Psoroptes cuniculi dan atau Chorioptes cuniculi. Sedangkan
kudis yang menyerang sekitar mata, pipi, hidung, kepala, jari kaki kemudian
meluas ke seluruh permukaan tubuh. Penyebabnya Sarcoptes scabiei dan Notoedres
cati juga kutu Haemodipsus ventricosus. (Lestari, Sri. dkk. 2010)
·
Coccsiddioses
Pada kelinci
terdapat dua bentuk Coccsiddioses yaitu bentuk hati
disebabkan oleh Eimeria stidae dan bentuk usus disebabkan oleh E.
magna, E. media, E. irresidua atau E. perforans. Eimeria
spp lain jarang ditemukan di usus kelinci. Hewan yang sudah sembuh dari
penyakit ini sering menjadi karier. Berbagai bentuk Coccsiddioses
tersebut tidak selalu menimbulkan gejala mencret. Penyakit bisa tanpa memperlihatkan gejala,
atau kematian dapat terjadi hanya sesudah beberapa hari setelah infestasi. Kelinci muda
lebih sering terjadi terkena oleh Coccsiddioses bentuk hati dengan gejala-gejala berupa
mencret, nafsu makan hilang, dan bulu kasar. Kelinci tidak tumbuh normal, badan
kurus dan tidak tampak sehat. Pada bentuk usus, gejala biasanya tumbuh lambat,
nafsu makan hilang dan perut kelihatan buncit. Pada pemeriksaan pascamati.
disebabkan Coccsiddioses oleh E. stiedae menunjukkan bintik-bintik
putih atau kista di hati. (Sudaryanto,
Bambang. 1982)
Adapun berbagai macam jenis penyakit lainnya, seperti :
1. Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi
Jodium.
2. Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3. Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
4. Penyakit telinga
Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5. Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6. Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu.
Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
7. Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
8. Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
9. Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
(Anonymous. 2011)
BAB IV
PEMBAHASAN
Ada banyak jenis
penyakit yang bisa menyerang kelinci. Antara lain adalah scabies, berak darah,
kembung, radang paru-paru, dan lain-lain. Dari data pengamatan didaerah Jawa
pada umunya penyakit yang sering menyerang bloat, diare, dan berak darah.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa penyakit yang sering menyerang
kelinci :
Ø
Scabies (kudis)
Scabies merupakan penyakit kudis yang sering menyerang kelinci. Umumnya disebabkan
oleh kutu Psoroptes cuniculi, Chorioptes
cuniculi, Notoedres cati, dan Sarcoptes scabiei, juga kutu Haemodipsus
ventricosus. Masing-masing kutu menyerang daerah yang berbeda pada
tiap-tiap bagian tubuh kelinci. Psoroptes
cuniculi, Chorioptes cuniculi biasanya menyerang pada
daerah telinga.
Ø Shore Hocks
Shore hocks merupakan penyakit yang menyerang kelinci
pada bagian kaki tepatnya dibagian telapak kaki belakang. Karena pada kelinci
kaki belakang merupakan tumpuan pada saat kelinci beraktifitas. Penyakit ini
tidak hanya menyerang pada kelinci jenis besar saja tetapi pada keseluruhan
jenis kelinci. Karena penyakit ini disebabkan oleh keadaan lingkungan yang
kurang bersiah ataupun tidak sesuai.
Untuk menangani Kelinci yang terjangkit masalah
ini, Pindahkan kelinci dari kandang yang menjadi penyebabnya. Tempatkan dalam
kandang yang nyaman dan yakinkan bahwa bulu-bulu yang gungdul tadi dapat tumbuh
kembali dan bila ada luka yang terlihat maka ini harus didahulukan dengan
memberinya pengobatan bagi lukanya. Pengobatan
bisa dioleskan dengan salep yang mengandung antibitotic atau obat tetes
yang mengandung Yodium (betadine).
Ø Coccidiosis
(berak darah)
Penyebabnya adalah coccidia,
gejala penyakit ini digolongkan menjadi 3 tipe yang ringan tanpa gejala, yang sedang mencret dan
kehilangan berat badan, yang berat perut tampak besar, mencret bercampur darah
yang diikuti pneumonia. Pencegahan dengan membersihkan dan mengeringkan
kandang. Pengobatan dengan obat sul-Q-Nox, Noxal, Sulfa Strong.
Ø
Pneumoia (radang paru-paru).
Disebabkan oleh sebangsa bakteri yaitu pasturella
multocida. Gejalanya antara lain pernafasan lewat hidung dan sesak nafas,
mata dan telinga berwarna kebiruan, paru-paru lembab dan kadang-kadang berisi
nanah, dan diikuti dengan mencret (scours). Dapat diobati dengan sul-Q-Nox
yang dicampurkan pada makanan atau minuman.
Ø Bloat (kembung).
Penyebabnya udara dalam kandang
lembab/basah, angin langsung, salah makan. Gejalanya antara lain biasanya
kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju, telinga turun,
mata surut dan memicing, gigi berkerat menahan haus selalu mendekati tempat
minum, kotoran berwarna hijau gelap dan berlendir. Penyakit ini dapat diobati
dengan Stop Diare dan Gastrop, Hermohagil, Diarrheal Enteritis.
Ø Coriza/pilek (Snuff).
Penyebabnya adalah bakteri. Gejalanya
adalah bersin-bersin, nafsu makan menurun dan kaki selalu menggaruk-garuk
lubang hidung. Pencegahannya sanitasi
kandang, kepadatan kandang diperhatikan, peningkatan gizi pakan, pemberian vitamin dan vegetable harus cukup.
Pengobatan dengan memberikan Cavia Drops (diberikan 3 sampai 5 tetes per
hari per ekor)
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
1.
KESIMPULAN
·
Kelinci
merupakn ternak yang harus dipelihara dalam keaadaan bersih, dikarenakan
tubuhnya yang rentan terserang penyakit
·
Ada
banyak macam-macam penyakit pada kelinci, seperti :
1.
Scabies
atau penyakit kudis
2.
Berak
darah atau coccidiosis
3.
Bloat
atau kembung
4.
Radang
paru-paru
5.
Pilek,
dan masih banyak lainnya.
2.
SARAN
·
Untuk
tinjauan pustaka harus lebih diperluas lagi
·
Untuk
pembahasan sebaiknya lebih diperbanyak untuk jenis-jenis penyakit
·
Untuk
pembuatan makalah selanjutnya, diharapkan bisa lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2011. Budidaya Ternak
Kelinci. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Lestari, Sri. dkk. 2010. BUDIDAYA KELINCI MENGGUNAKAN PAKAN LIMBAH
INDUSTRI PERTANIAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF
PEMBERDAYAAN PETANI MISKIN. Semarang. http ://www.linkpdf.com
Sudaryanto, Bambang. 1982. Laporan Budidaya Peternakan Kelinci Di Jawa.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen Pertanian
Download Full Text
Download Full Text
Tidak ada komentar:
Posting Komentar