Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 18 Maret 2013

Aplikasi Organic Farm






TUGAS TERSTRUKTUR

SISTEM PERTANIAN TERPADU

ORGANIC FARM (Tebon Jagung)

10 ekor sapi jantan Limousin dengan BB 350 kg/ekor

Jumlah ternak yang dapat ditampung (UT/ha) suatu padang penggembalaan asumsi kebutuhan hijauan segar: 35 atau 40 kg perhari, bahan kering 9,1 kg, (air 75 – 80 %) (Sauland, 2009)

Menurut (Anonymous, 2011), sapi potong memerlukan pakan sebanyak hijauan = 10 % dari berat badan, Pakan Konsentrat = 1 – 2 % dari berat badan jadi hijauan sebanyak 10 % dari 300 kg = 30 kg, konsentrat sebanyak 1 - 2 % dari 300 kg = 3 – 6 kg.

Hijauan yang ditanam :

Luas Lahan     : 1,25 Ha

Varietas           : Jagung Hibrida 1 Ha

                          Glirisidia 0,25 Ha

Pemupukan :

Penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi. (Anonymous, 2009)

Penggunaan pupuk organik (pupuk kandang 2-3 ton/Ha) diberikan sebagai penutup benih pada lubang tanam. (BPTP, 2008)

Pola Tanam :

Bagi tanah yang berjenis  tanah becek, disarankan dibuat guludhan. Dengan membuat guludhan dimaksudkan untuk menghindari tanah becek, sehingga aerasi tanah jelek.
Jarak antar guludhan adalah 3/4 m sedangkan jarak di dalam baris 20-25 cm.

Jagung  hibrida  ditanam  dengan  jarak   25  cm  x  70  cm,  selanjutnya  diantara  tanaman jagung  hibrida  ditanam  jagung  turunan  hibrida  sebagai  penghasil  tebon  sebanyak  2  baris, sehingga jarak tanam menjadi 23,3 cm x 25 cm. Biji ditanam dengan ditugal dan benih ditutup dengan pupuk kandang.

Pemanenan :

Untuk jagung yang dikonsumsi sebagai jagung rebus dapat dipanen sekitar 65-70 hari. Untuk jenis jagung tertentu semisal babi corn/jagung sayur dapat dipanen pada 45-50 hari. Sedangkan untuk jagung kering dapat dipanen sekitar 90 hari.

Produksi :

Produksi  jagung  dalam  bentuk tongkol  kering panen  adalah  sebesar 6,333 ton/ha dan diperkirakan sebesar 3,680 ton/ha pipil kering. Apabila dibanding produksi jagung rata- rata Nasional tahun 2006 yaitu sebesar 3,47 ton/ha (Zubachtirodin et al., 2007) maka produksi jagung hasil pengkajian ini masih lebih besar, namun apabila dibanding potensi produksi jagung hibrida  yaitu  sebesar  9-14  ton/ha  (Badan  Litbang  Pertanian,  2007)  produksi  jagung  hasil pengkajian ini masih sangat rendah. Salah satu penyebab produksi jagung   jauh lebih rendah dibanding  potensi  produksi  jagung  hibrida  adalah  disebabkan     adanya persaingan  dalam memperoleh unsur hara dan cahaya matahari akibat jarak tanam yang rapat.

Glirisidia :

Bila  penanaman  dilakukan  dengan  biji,  kedalaman  tanam  adalah  sekitar  2  cm. Skarifikasi  tidak  diperlukan,  dan  tingkat  perkecambahan  biasanya  >90%.  Anakan  tumbuh dengan cepat, biasanya mencapai tinggi 3 m sebelum berbunga pada umur pada sekitar 6-8 bulan.  Dengan  Kadar  ptotein  kasar  18-30%  dengan  BK  sebesar  18-20%  dalam  keadaan segar.  (Widiawati. 2007)

Pada  suatu  penanaman  hijauan,  produksi  tahunan  daun  mencapai  5-16  ton/hektar bahan kering, atau mencapai 43 ton/hektar daun segar. (Tropicalforages Indonesia. 2012)

Jika penanaman 0,25 ha glirisidia maka produksi berkisar 10,75 ton segar/tahun



Tenaga kerja  :

Untuk pengolahan lahan 5 orang selama 10 hari

Penanaman 3 orang Pemupukan 2 orang Pemotongan      2      orang

Untuk pemeliharaan ternak 1 orang



Produksi hijauan Tebon Jagung : 56,7 ton/ha/tahun

Produksi hijauan leguminosa : 10,75 ton segar/0,25 ha/tahun

Produksi Pupuk kandang : 2 kg x 20 ekor x 365 hari = 14,6 ton/tahun





Bobot badan   : 350 kg → 3/100 x 350 = 10,5 BK/hari

Kebutuhan ternak        : 10,5 kg BK/ekor/hari  | Hijauan 6 kg dan konsentrat 4,5 kg

Jumlah pakan        :  Dalam BK

Hijauan layu                 :  100/40 x 6 kg = 15 kg/ekor/hari atau Hijauan segar        :  100/20 x 6 kg = 30 kg/ekor/hari

Leguminosa                  :  100/40 x 4,5 kg = 11,25 kg/ekor/hari atau Konsentrat     :  4,5 kg/ekor/hari





KEBUTUHAN PAKAN TERNAK

Hijauan Tebon         : 10 ekor x 15 kg x 365 hari = 54,75 ton/tahun Leguminosa                       : 10 ekor x 11,25 kg / 2 x 365 hari = 20,5 ton/tahun

(kurang 9,25 ton legum bisa diganti dengan konsentrat 100% dalam sehari sejumlah 4,5 ton dalam setahun)

Konsentrat                : 10 ekor x 4,5 kg / 2  x 365 hari = 8,2 ton/tahun





TOTAL YANG DIBERIKAN PADA 10 EKOR TERNAK  DALAM SETAHUN Hijauan Tebon                                    : 54,75 ton/tahun

Hijauan Leguminosa: 10,75 ton/tahun

Konsentrat                 : 12,7 ton/tahun














Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates