Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 10 April 2014

Sanitasi Ayam Broiler



Sanitasi adalah usaha pemeliharaan atau penjagaan melalui kebersihan meliputi menjaga litter tetap kering, rajin membersihkan kotoran, menjaga kebersihan makanan dan minuman, pemberian feed supplement, sebelum ayam masuk kandang dan peralatannya dibersihkan serta didesinfektan dan dilakukan istirahat kandang. Sanitasi merupakan tindakan yang sangat penting bagi kesehatan ayam agar produksinya tidak menurun dan ayam tersebut tetap terpelihara dengan baik. Di Indonesia yang suhunya selalu hangat dan udaranya lembab, mikroorganisme penyebab penyakit (mikroorganisme infeksius) dapat berkembang dengan cepat. Menurut Sudarmono (2003) sanitasi secara sederhana merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan ayam, petugas, dan lingkungan. Sanitasi terhadap ayam misalnya adalah karantina terhadap ayam sakit, pembakaran bangkai ayam yang sudah mati dan sebagainya. Sebagai catatan, penguburan bangkai dan pemanfaatan bangkai ayam untuk paka hewan lain adalah tidak benar, karena hal itu akan membantu penyebaran bibit penyakit (sudarmono, 2003).
Progam sanitasi mencegah tumbuhnya bibit-bibit penyakit untuk tumbuh atau masuk ke dalam peternakan dari lingkugan sekitar maupun dari peternak lain. Selain dari kekebalan ternak dan factor yang begitu penting yaitu mengenai dosis infeksi, atau banyak penyakit dapat terjadi oleh satu mokroorganisme, biasanya disebabkan oleh beberapa organisme. Jadi apabila progam sanitasi dilakukan dan dikerjakan terus menerus maka penyebaran infeksi bias ditekan (Williamson, 1993). Sanitasi petugas adalah prosedur agar petugas senantiasa bebas kuman sebelum melakukan aktivitasnya di dalam kandang. Misalnya petugas wajib mencelupkan kakinya dalam larutan desinfektan sebelum masuk ke kandang, petugas tidak dibenarkan berpindah-pindah kandang terutama pada kelompok-kelompok yang memiliki umur berbeda, dan petugas harus mengenakan pakaian kerja harian (sudarmono, 2003).
Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya. Pada ayam-ayam dikandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran, dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam. Alat-alat perlengkapan kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Untuk melakukan desinfeksi ini perlu mengenal macam-macam desinfektan, sifat dan cara penggunaan (Sudarmono, 2003).
Desinfektan adalah bahan untuk mematikan mikroorganisme. Menurut Smith (1997) desinfektan adalah kegiatan merusak seluruh bentuk mikroorgannisme vegetative dan bentuk spora tidak dapat dirusak dengan cara ini. Beberapa desinfektan yang dapat dipakai baik untuk semprot kandang maupun deeping antara lain:
1.      Golongan phenol (alcohol, lysil dll)
2.      Detergen
3.      Iodine
Untuk campuran air minum biasanya menggunakan virusidal, iodine. Namun untuk iodine ini mempunyai sifat korosif, sehingga dalam penggunaanya harus hati-hati untuk kandang berbahan besi (Indartono dan Widodo, 2005). Sedangkan untuk semprot lingkungan farm atau deeping dapat diginakan Lysol atau ditergen sehingga menghemat biaya operasional. Air minum berklorinasi juga efektif untuk menhambat virus, namun harus dibuat minimal 100 ppm (Indartono dan Widodo, 2005)
Keberadaan penyakit pada ternak pun sulit dibatasi keberadaannya pada ternak yang dipelihara. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diantaranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib.

Sanitasi harus disertai dengan pencegahan penyakit agar ayam betul-betul terjaga kesehatannya. Tujuan dari usaha pencegahan penyakit adalah mengurangi terjangkitnya penyakit seminimal mungkin, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin (Murtidjo, 1992).
Pengolahan terhadap kandang, ternak ayam, dan peralatannya sehari-hari harus selalu menerapkan prinsip kesehatan. Orang-orang dan makhluk-makhluk lain yang berkepentingan sebaiknya tidak masuk kedalam kandang untuk mengurangi resiko masuknya bibit penyakit.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara :
a.      Vaksinasi
Vaksin adalah suatu produk hayati yang berasal dari jasad renik (bakteri, virus, dan lain-lain) yang bersifat merangsang pembentukan antibodi. Sedangkan vaksinasi sendiri berarti suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam agar kekebalan terhadap serangan suatu penyakit (Murtidjo, 1992).
Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1.      Vaksin aktif
Vaksin aktif adalah mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksi inaktif/pasif.
2.      Vaksin inaktif
Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungan disuntuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a)      Ayam yang divaksin harus sehat.
b)      Dosis dan kemasan harus tepat.
c)      Sterilisasi alat-alat. (Anonymous, 2008)
b.      Biosecurity
Biosecyrity merupakan upaya pengamanan biologis, sedangkan secara istilah Biosecurity adalah pengaman hewan ternak (Unggas) dari penularan dan penyebab virus dan bakteri pathogen oleh agensia pembawa penyakit.


 

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates