Sanitasi adalah usaha pemeliharaan
atau penjagaan melalui kebersihan meliputi menjaga litter tetap kering, rajin
membersihkan kotoran, menjaga kebersihan makanan dan minuman, pemberian feed supplement, sebelum ayam masuk
kandang dan peralatannya dibersihkan serta didesinfektan dan dilakukan
istirahat kandang. Sanitasi
merupakan tindakan yang sangat penting bagi kesehatan ayam agar produksinya
tidak menurun dan ayam tersebut tetap terpelihara dengan baik. Di Indonesia
yang suhunya selalu hangat dan udaranya lembab, mikroorganisme penyebab
penyakit (mikroorganisme infeksius) dapat berkembang dengan cepat. Menurut
Sudarmono (2003) sanitasi secara sederhana merupakan tindakan pengendalian
penyakit melalui kebersihan ayam, petugas, dan lingkungan. Sanitasi terhadap ayam misalnya adalah karantina terhadap ayam
sakit, pembakaran bangkai ayam yang sudah mati dan sebagainya. Sebagai catatan,
penguburan bangkai dan pemanfaatan bangkai ayam untuk paka hewan lain adalah
tidak benar, karena hal itu akan membantu penyebaran bibit penyakit (sudarmono,
2003).
Progam sanitasi mencegah tumbuhnya
bibit-bibit penyakit untuk tumbuh atau masuk ke dalam peternakan dari lingkugan
sekitar maupun dari peternak lain. Selain dari kekebalan ternak dan factor yang
begitu penting yaitu mengenai dosis infeksi, atau banyak penyakit dapat terjadi
oleh satu mokroorganisme, biasanya disebabkan oleh beberapa organisme. Jadi
apabila progam sanitasi dilakukan dan dikerjakan terus menerus maka penyebaran
infeksi bias ditekan (Williamson, 1993). Sanitasi petugas adalah prosedur agar
petugas senantiasa bebas kuman sebelum melakukan aktivitasnya di dalam kandang.
Misalnya petugas wajib mencelupkan kakinya dalam larutan desinfektan sebelum
masuk ke kandang, petugas tidak dibenarkan berpindah-pindah kandang terutama
pada kelompok-kelompok yang memiliki umur berbeda, dan petugas harus mengenakan
pakaian kerja harian (sudarmono, 2003).
Sanitasi lingkungan meliputi
seluruh kandang dan semua peralatannya. Pada ayam-ayam dikandang yang sudah
terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter,
kotoran, dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian
dibakar atau ditanam. Alat-alat perlengkapan kandang yang berada didalam
kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama
beberapa hari. Untuk melakukan desinfeksi ini perlu mengenal macam-macam
desinfektan, sifat dan cara penggunaan (Sudarmono, 2003).
Desinfektan adalah bahan untuk
mematikan mikroorganisme. Menurut Smith (1997) desinfektan adalah kegiatan
merusak seluruh bentuk mikroorgannisme vegetative dan bentuk spora tidak dapat
dirusak dengan cara ini. Beberapa desinfektan yang dapat dipakai baik untuk
semprot kandang maupun deeping antara
lain:
1. Golongan
phenol (alcohol, lysil dll)
2. Detergen
3. Iodine
Untuk campuran air minum biasanya
menggunakan virusidal, iodine. Namun untuk iodine ini mempunyai sifat korosif,
sehingga dalam penggunaanya harus hati-hati untuk kandang berbahan besi
(Indartono dan Widodo, 2005). Sedangkan untuk semprot lingkungan farm atau deeping dapat diginakan Lysol atau ditergen sehingga menghemat
biaya operasional. Air minum berklorinasi juga efektif untuk menhambat virus,
namun harus dibuat minimal 100 ppm (Indartono dan Widodo, 2005)
Keberadaan penyakit pada ternak pun
sulit dibatasi keberadaannya pada ternak yang dipelihara. Banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diantaranya memperhatikan sumber bibit,
vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit,
kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan
pencatatan yang tertib.
Sanitasi harus disertai dengan
pencegahan penyakit agar ayam betul-betul terjaga kesehatannya. Tujuan dari
usaha pencegahan penyakit adalah mengurangi terjangkitnya penyakit seminimal
mungkin, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin (Murtidjo,
1992).
Pengolahan terhadap kandang, ternak
ayam, dan peralatannya sehari-hari harus selalu menerapkan prinsip kesehatan.
Orang-orang dan makhluk-makhluk lain yang berkepentingan sebaiknya tidak masuk
kedalam kandang untuk mengurangi resiko masuknya bibit penyakit.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara :
a.
Vaksinasi
Vaksin adalah suatu produk hayati yang
berasal dari jasad renik (bakteri, virus, dan lain-lain) yang bersifat
merangsang pembentukan antibodi. Sedangkan vaksinasi sendiri berarti suatu
usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam agar kekebalan terhadap serangan
suatu penyakit (Murtidjo, 1992).
Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Vaksin
aktif
Vaksin aktif
adalah mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada
dengan vaksi inaktif/pasif.
2. Vaksin
inaktif
Vaksin inaktif
adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa
merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang
ditimbulkan lebih pendek, keuntungan disuntuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Persyaratan
dalam vaksinasi adalah:
a) Ayam
yang divaksin harus sehat.
b) Dosis
dan kemasan harus tepat.
c) Sterilisasi
alat-alat. (Anonymous, 2008)
b.
Biosecurity
Biosecyrity merupakan upaya pengamanan
biologis, sedangkan secara istilah Biosecurity
adalah pengaman hewan ternak (Unggas) dari penularan dan penyebab virus dan
bakteri pathogen oleh agensia pembawa penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar