Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Lebah madu adalah salah satu hewan ternak yang mempunyai
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Hasil dari produksi lebah
madu diantaranya royal jelly, propolis, wax, bee pollen, dll, selain madu itu
sendiri.
Penanganan bibit lebah madu Apis mellifera sangat berpengaruh dari produksi yang dihasilkan
oleh suatu koloni dari lebah tersebut. Semakin baik manajemen yang dilakukan
dalam penanganan bibit maka akan semakin baik mutu yang dihasilkan dari kkoloni
lebah madu tersebut baikn dari sisi kuantitas maupun kualitas.
Terdapat variasi genetik pada setiap koloni, meskipun
koloni tersebut berada dalam satu lokasi
apiari. Untuk meningkatkan proporsi materi genetik unggul di dalam
populasi ternak perlu dilakukan
seleksi bibit-bibit unggul yang akan meneruskan sifat-sifatnya pada
generasi berikutuya.
Seleksi bibit unggul pada koloni lebah dapat dilakukan dengan berbagai criteria antara lain
koloni yang mempunyai produksi
madu tinggi, koloni yang mempunyai ratu dengan kemampuan
bertelur tinggi, populasi koloni
padat, aktivitas mencari pakan tinggi, resisten terhadap serangan hama dan
penyakit, tingkat keagresi.
1.2
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
proses inseminasi pada lebah?
b. Apa
tujuan dari seleksi pada lebah dengan menggunakan cara inseminasi buatan?
1.3
Tujuan
a. Untuk
mengetahui proses inseminasi pada lebah
b. Untuk
mendapatkan bibit lebah ratu unggul
Tinjauan
Pustaka
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah
lama dikenal manusia. Sejak
zaman purba manusia
berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat
lain untuk diambil
madunya. Lebah juga menghasilkan
produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly,
pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan
memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Di Indonesia lebah ini
mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat
disebut labah gadang, gantuang, kabau,
jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut
harinuan, di Kalimantan disebut
wani dan
di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.(Anonymous, 2005)
Usaha pemeliharaan lebah madu memiliki potensi dan prospek
cerah untuk dikembangkan
di Indonesia, terutama dalam usaha meningkatkan pendapatan
petani dan pemanfaatan
sumber daya alam
yang dimiliki Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang memiliki beraneka ragam jenis tanaman berbunga yang berpotensi sebagai sumber nektar dan tepung sari yang
merupakan pakan lebah (Sittadewi 1986). Selain ketersediaan
pakan yang
cukup untuk memaksimalkan
produksi madu ada ·beberapa faktor
yang berpengaruh antara lain
sifat genetic ratu
dan lebah jantan, iklim, manajemen beternak dan pengendalian hama penyakit (Kleinscmidt 1988).
Taksonominya menurut'Linnaeus dalam Suhardi
(I983) sebagai berikut :
Kelas
:
Insecta
Ordo
:
Hymenoptera
Famili
:
Apidae
Sub
famili :
Apinae
Genus
:
Apis
Spesies
:
Apis mellifera
Apis mellifera merupakan
spesies lebah madu dari
Eropa. saat ini penyebarannya meliputi wilayah Eropa, Afrika, Australia, Asia,
dan Amerika.
A. mellifera memiliki ukuran nlbuh lebih besar dibandingkan A.
cerana namun lebih kecil dari
A. dorsata. Produksi madu A.mellifera lebih besar dibandingkan
dengan spesies lebah madu lainnya.(Suhardi, 1983)
Lebah pekerja berasal dari telur yang
dibuahi, berjenis kelamin betina namun
ovariumnya tidak berkembang.
Lebah pekerja bertugas untuk mendukung
kelangsungan kehidupan dalam koloni misalnya menyediakan
pakan bagi seluruh anggota koloni.
Lebah jantan berasal dari telur yang
tidak dibuahi
tugasnya hany' untuk mengawini ratu. Ratu berasal dari telur
yang dibuahi, mempunyai jenis kelamin betina sempuma, mempunyai tugas bertelur.
Ratu mampu bertelur 175.000-200.000 telur dalam setahun
(Gary dalam Graham 1992). Tugas
ratu yang lainnya adalah
menghasilkan feromon. Feromon adalah suatu honnon yang
berguna unulk mengendalikan
dan menganllaktivitas lebuh
pekelja.
Tindak lanjut dari seleksi koloni adalah melakukan perkawinan
silang sehingga dapat menambah serna kin besarnya kemungkinan untuk mendapat
jenis lebah madu unggul yang lebih baik dan lebih cocok untuk
daerah di Indonesia. Salah satu teknik yang relatif
singkat dan menghemat biaya
untuk melakukan persilangan adalah dengan imseminasi
buatan. Perkawinan lebah dapat dikendalikan oleh
manusia dengan menggunakan tek.nik inseminasi buatan, sehingga memperbesar mendapatkan
hasil yang diharapkan. Inseminasi buatan
juga berguna untuk lebih meningkatkan efektivitas reproduksi beberapa individu
unggul tersebut sebagai pengembangbiak generasi berikutnya
(Toelihere 1977).
Salah satu teknik yang relatif singkat dan menghemat
biaya untuk melakukan persilangan adalah dengan inseminasi buatan.
Perkawinan lebah dapat dikendalikan oleh manusia dengan
menggunakan teknik inseminasi buatan, sehingga memperbesar mendapatkan
hasil yang diharapkan. Inseminasi buatan juga
berguna untuk lebih meningkatkan
efektivitas reproduksi beberapa
individu unggul tersebut sebagai
pengembangbiak generasi
berikutnya. (Budhi, 1998)
Pembahasan
Seleksi merupakan salah satu cara dalam meningkatkan
mutu dan kualitas produksi dari lebah. Seleksi pada lebah jantan dan betina
merupakan hal yang sangat penting, dimana
kehadiran dari ratu sangat menentukan keadaan koloni pada lebah. Oleh
karena itu perlu dilakukannya seleksi dengan proses inseminasi buatan pada
lebah untuk mendapatkan bibit dengan kualitas unggul sehingga produktivitas
koloni tersebut dapat meningkat.
Dalam inseminasi lebah secara umum dapat menggunakan
alat inseminasi berupa mikroskop, lampu mikroskop, tabung CO2, kait ventral,
kait sengat, queen tube, catching queen tube dan syringe.
Semen lebah jantan diambil dengan cara merangsang
pada bagian kepala, kemudian bagian abdomennya ditekan sehingga keluar
gelembung mucus yang berwarna putih diatas penis. Diatas gelembung mucus
terdapat semen yang berwarna coklat muda.
Ratu yang akan diinseminasi pada heri sebelumnya
dibius dengan mengalirkan CO2 selama 5 menit. Pada waktu ratu akan
diinseminasi, ratu dimasukkan ke dalam queen tube dengan bantuan catching tube,
kemudian dibius dengan menggunakan CO2 lagi selama 5 menit. Kemudian vagina
dibuka menngunakan kait ventral, ruang sengat dibuka dengan menggunakan kait
sengat. Semen dimasukkan di bagian oviduk. Setelah ratu diinseminasi dimasukkan
dalam kurungan ratu dan dikembalikan dalam kurungan koloni.
Apis mallifica Lebah ini lebah import / jenis
Eropa. Dikenal dengan lebah jenis Italia. Sifatnya ramah /lebih jinak jarang
hijrah dan lebih aktif mencari makan. Ukuran badan lebih besar dari Apis indica
(1,25 x besar apis indica/apis cerana). Lebah ini mempunyai kelebihan dalam
memproduksi madu mencapai 50 kg per kalori selama musimnya, daya adaptasi lebih
tinggi. Namun ada juga kekurangannya yaitu lebah jenis ini (Apis mellifera)
lebih peka terhadap tungau Varroa..
Ciri-ciri yang
merupakan kelebihan apis mellifera adalah :
- Tiga pasang (segment) dari bagian belakang (abdomen) berwarna kuning
- Sifatnya sabar
- Produksi madu tinggi
- Sarang dijaga tetap bersih
- Lebih tahan terhadap bakteri serta Dapat menghalau hama ngengat malam.
Ciri-ciri bibit lebah madu
kwalitas super:
1.
Mempunyai Ratu lebah yang secara
fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
2.
Jumlah dan kwalitas telor yang
dihasilkan Ratu lebah banyak
3.
Hasil panen lebih banyak baik
hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
4.
Larva lebah yang dihasilkan lebih
segar
5.
Lebah biasanya lebih agresif
- Pemilihan Bibit dan Calon Induk Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari.
- Reproduksi dan Perkawinan Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
- Proses Penetasan Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur.
- Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
- Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
- Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
Lebah madu
merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya
perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu
perkembangan lebah:
- Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
- Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
- Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
Kesimpulan
Dalam inseminasi lebah secara umum dapat menggunakan
alat inseminasi berupa mikroskop, lampu mikroskop, tabung CO2, kait ventral,
kait sengat, queen tube, catching queen tube dan syringe.
Semen lebah jantan diambil dengan cara merangsang
pada bagian kepala, kemudian bagian abdomennya ditekan sehingga keluar
gelembung mucus yang berwarna putih diatas penis. Diatas gelembung mucus
terdapat semen yang berwarna coklat muda.
Ciri dari bibit lebah yang mempunya kualitas baik adalah:
1.
Mempunyai Ratu lebah yang secara
fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
2.
Jumlah dan kwalitas telor yang
dihasilkan Ratu lebah banyak
3.
Hasil panen lebih banyak baik
hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
4.
Larva lebah yang dihasilkan lebih
segar
5.
Lebah biasanya lebih agresif
\ Seleksi
dengan metode Inseminasi buatan pada lebah dapat mempermudah peternak lebah
dalam mendapatkan bibit lebah yang unggul.
Daftar Pustaka
Anonymous, 2005, Beternak Apis mollifera. http://www.ternaklebah.blogspot.com, diakses tanggal 10 Desember 2012.
Gary, N. E. 1992. Activitasand Behaviour Of Honey Bee. Di Dalam Graham (Penyunting)
The Hive And The Honey Bee. Dadant & Son. Hamilton. Illnois
Kleinscmidt. G. J. 1988. Queen Bee Production In Apiculture
Production & Research. Agriculture. College. Lawes. Queensland.
Sittadewi, H. 1986. Pentingnya Penerapan Bioteknologi Di Dalam Pengembangan Perlebahan Di Indonesia.
Jakarta
Suhardi, 1983. Evolusi Avertebrata. Universitas Indonesia Press. Jakarta,
Indonesia
Toelihere, R.M. 1977. Fisiologi
Reproduksi Ternak. Angkasa Bandung. Bandung, Indonesia.
Widiyastuti, Budhi . 1998 . Seleksi Bibit Unggul Lebah Madu Apis
melli/era Linn (Hymenoptera:
Apidae) di daerah jawa dengan Teknik Perkawinan Silang secara Inseminasi Buatan .
jurusan biologi FMIPA IPB . Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar