BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lebah merupakan insekta penghasil
madu yang telah lama dikenal manusia. Lebah juga menghasilkan produk yang yang
sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan ataupun kecantikan yaitu royal jelly,
pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Pada awalnya madu dan produk lebah
lainnya diambil dari hasil alam, namun demikian ketersediaannya sangat
terbatas. sedangkan kebutuhan akan madu dan produk lainnya semakin meningkat.
Selanjutnya manusia mulai melakukan budidaya ternak lebah, dengan memakai
gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Manfaat dari madu, royal
jelly, pollendan malam sudah tidak diragukan lagi, kebutuhan pasar akan
produk-produk tersebut belum seluruhnya terpenuhi. Oleh karena itu budidaya
ternak lebah mempunyai prospek yang baik sebagai sebuah peluang usaha.
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta
famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di
Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera.
Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari
daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di
daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar
Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran
tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti
Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai
dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies
terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia
orang menyebutnya dengan tawon klanceng.
Pada makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai
kelebihan dari lebah florea atau yang lebih dikenal dengan sebutan tawon
klanceng dari segi usaha koloni.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1. Bagaimanakah cara pemilihan bibit dalam
budidaya koloni lebah klanceng?
1.2.2. Bagaimanakah cara pemeliharaan dalam budidaya
koloni lebah klanceng?
1.2.3. Bagaimanakah strategi bisnis usaha budidaya
koloni lebah klanceng?
1.3 Tujuan
1.2.1.Mengetahui cara pemilihan
bibit dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.2.2.Mengetahui cara pemeliharaan
dalam budidaya koloni lebah klanceng.
1.3.3.Mengetahui strategi bisnis usaha budidaya koloni
lebah klanceng.
1.4 Manfaat
Diharapkan dengang adanya makalah
ini bisa menjadi referensi untuk para peternak lebah klanceng yang ingin
memulai usaha koloni lebah klanceng.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lebah madu, berupa serangga kecil
dengan fenomena yang sangat luar biasa. Sayapnya yang transparan dengan guratan
hiasan indah sangat cantik, dikenal dengan sebutan hymen. Sehingga digolongkan
dalam kelompok Hymenoptera.
Lebah madu bisa dikelompokkan dalam
dua kelompok besar yaitu lebah madu yang membuat sarang di dalam ruangan dengan
sarang yang berlapis-lapis dan lebah madu yang membuat sarang di alam terbuka
dengan sarang tunggal.
Lebah madu kelompok pertama terdiri
dari lebah Apis mellifera (penyebaran alaminya di Asia Barat hingga Eropa dan
Afrika namun sekarang sudah menyebar ke seluruh pelosol dunia), Apis cerana
(penyebaran alaminya di Asia dan sudah masuk ke sebagian kawasan austronesia),
Apis nuluensis (penyebaran alami sementara diketahui di dataran tinggi/ gunung
di Kalimantan), Apis nigrocinta (penyebaran ada di Sulawesi), Apis
koschevnikovi (penyebaran di Kalimantan).
Lebah madu kelompok kedua terdiri
dari lebah Apis dorsata (lebah hutan, penyebaran di Asia Selatan dan Asia
Tenggara), Apis laboriosa (masih menjadi perdebatan para peneliti apakah jenis
tersendiri atau bergabung dengan Apis dorsata), Apis florea (penyebaran di Asia
Tenggara daratan), Apis andreniformis (mirip dengan Apis florea, banyak
ditemukan di semenanjung malaya dan Sumatra).
Lebah di luar kelompok lebah madu
masih sangat banyak termasuk engang (tabuhan) yang menjadi hama lebah, klanceng
(jw)/ teuweul (sd) sebagai lebah tanpa sengat (stingless bees) yang
menghasilkan madu (jenis Trigona, melliponina, mellipona).
Menurut Anonymous (2010) sosok
trigona mirip lebah, tetapi lebih kecil. Dari identifikasi, dijumpai tidak
kurang dari 150 spesies trigona yan gtersebar di seluruh benua. Beberapa
diantaranya adalah: Trigona laeviceps, T. thorasica, T. itama, T. apicalis.
Tidak adanya sengat justru
memungkinkan Trigona sp diternak secara meluas. Menurut Kuntandi, ahli bedah
dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, “Orang banyak yang trauma
terhadap sengat lebah, makanya mereka tidak mau beternak lebah yang bersengat.
Prof. Dr. Mappatoba Sila, ahli
trigona dari universitas Hasanuddin mengatakan konpensasi tiadanya sengat,
mereka memproduksi propolis lebih banyak sebagai mekanisme pertahanan diri.
Propolis berasal dari bahasa Yunani, pro berarti sebelum dan polis bermakna
kota, berfungsi mensterilkan sarang dari organisme pengganggu seperti bakteri,
cendawan, dan virus. Akibatnya penyakit tidak menyebar dan “kota” alias sarang
tetap bersih.
Dengan demikian bagi Trigona sp,
propolis berfungsi sebagai “senjata” untuk melindungi diri. Lebah anggota
famili Meliponidae itu “jor-joran” memproduksi propolis karena tak mempunyai
sengat seperti lebah dalam genus apis.
Bila ratu mati, atau karena sesuatu hal ratu raib, sel- sel tetasan yang berisi
bakal pekerja dan laeva muda di modivikasi membentuk bakal sel-sel ratu.
Kebanyakan pembentukan ratu berkaitan dengan pemisahan koloni (swarming),
dan koloni mugkin membentuk 20 sel-sel bakal memisah di bagian bawah sisiran,
sering dalam kelompok yang lebih kecil. Rata-rata lama penbentukan ratu hanya
16,5 hari, yakni masa telur 3,0, larva 5,8, dan pupa 7,7 hari. Pemisahan koloni
yang paling sering adalah pada bulan maret-april, namun mungkin juga saat
puncak perkembangan kedua pada bulan september-oktober. Koloni besar dapat
membentuk hingga 8 pemisahan dalam setahun.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bibit
Trigona
sp. merupakan lebah yang banyak ditemukan hidup dan di negara dengan
daerah hutan tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di Indonesia,
lebah ini memiliki banyak sebutan, antara lain lebah
lilin, klanceng,lanceng (Jawa), gala-gala atau golo-golo (Sumatera
Barat), teweul (Sunda),
dan ketape atau kammu (Sulawesi Selatan). Secara alami
lebah trigona hidup dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon buah atau atau
batang bambu yang digunakan untuk menyangga pohon-pohon buah (Inoue, 1984).
Arsitektur dan bahan pembuat sarang lebah Trigona tergolong unik karena bila
diamati sarangnya terdiri atas batumen dan cerumen, propolis,
lumpur atau kapur serta kotoran hewan atau serat tanaman. Selain hidup di
batang pohon dan celah batu, lebah dapat pula bersarang di kayu, tanah bahkan
daun pintu yang terbuat dari kayu berlapis dua. Pintu sarang umumnya sangat
kecil sehingga hanya bisa dilewati oleh seekor lebah, tetapi ada juga yang
lebih besar. Biasanya di sekeliling pintu sarang dilapisi campuran lumpur,
tetesan resin, dan propolis sehingga menyerupai bingkai.
Bibit lebah
klanceng diperoleh dengan cara mencari telur lebah klanceng dihutan, telur-telur
tersebut diaambil dari pohon dipindahkan ke kotak yang telah dipersiapkan.
( Junus,
Muhammad.2011) penduduk mencari bibit klanceng di hutan-hutan sekitar tempat
tinggalnya. Beberapa peternak juga sudah mahir memperbanyak koloni dengan
memecah koloni yang sudah besar. "Mereka tahu persis larva calon ratunya,
bagaimana bentuk kotak yang digemari klanceng, dan bagaimana menaruh kotak itu
di tempat yang strategis," ujarnya.Pengamatan di lokasi peternakan itu
menunjukkan kotak-kotak klanceng yang dibuat dari potongan bambu, potongan kayu
yang dilubangi, atau akar pohon yang besar dan berlubang. Semuanya dibuat
sedemikian rupa sehingga mirip dengan lubang-lubang alamiah kayu/bambu di hutan
yang disukai lebah klanceng. Serangga itu lebih banyak hidup di hutan,
terutama di batang pohon yang berlubang
atau celah-celah batu.
Bibit klanceng dapat dicari di hutan
hutan. Namun, Petani yang sudah mahir bisa memperbanyaknya dengan memecah
koloni yang sudah besar. Kotak-kotak klanceng yang dibuat dari potongan
bambu, potongan kayu yangdilubangi, atau akar pohon yang besar dan berlubang.
Semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan lubang-lubang alamiah
kayu/bambu di hutan yang disukai lebahklanceng. Untuk pengambilan madunya,
masih banyak kesulitan dan hingga kini belumada cara yang praktis serta
higienis. Biasanya dengan cara memilih sisir yang berisi madulalu dikeluarkan
dengan cara memeras. Dengan demikian, sebagian larva ada yang matidan
madu masih tercampur sedikit malam maupun tepung sari sehingga terlihat
kurang bersih.
Koloni lebah
dapat dikatakan cukup kuat apabila telah memiliki minimal 7-8 sisiran sarang
yang aktif dan setiap sisiran sarang penuh dengan lebah pekerja. Setiap sel-sel
sarang juga diisi oleh anakan (telur, larva dan pupa), makanan (madu dan
pollen) serta ratu yang produktif.
Ciri-ciri
bibit lebah madu kwalitas super:
Mempunyai Ratu lebah yang secara
fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun
Jumlah dan kwalitas telor yang
dihasilkan Ratu lebah banyak
Hasil panen lebih banyak baik
hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
Larva lebah yang dihasilkan lebih
segar
Lebah biasanya lebih agresif
Memperbanyak koloni lebah madu
Beternak lebah
madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal seorang peternak lebah madu
harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu. Langkah-langkah untuk meningkatkan
jumlah koloni lebah madu:
Lebah madu
digembalakan pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya
pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan lebah
pekerja juga lebih giat membuat sarang baru. Menyiapkan calon Ratu lebah madu
untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru. Memisahkan koloni lebah
madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru dan
ditempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi
Membuat
calon Ratu Lebah
1. Ambil
larva lebah madu yang baru menetas usia 1 hari
2. Masukan
kedalam satu potong frame Royal jelly
3. Frame Royal jelly yang sudah
terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak super ( kotak lebah madu yang
berisi koloni lebah madu minimal 2 tingkat)
4. Sekat/pisahkan kotak super lebah
madu tersebut dengan ratu lebah berada di kotak bawah dan frame royal jelly
calon ratu lebah madu di tempatkan pada kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu
tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
5. Diamkan
selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
6. Setelah sebelas hari calin ratu
di pindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa ada ratunya.
7. 13 hari calon ratu lebah keluar
kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut
8. Bisanya setelah seminggu ratu
lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru ditempati
tersebut.
3.2. Pemeliharaan
Cara pemeliharaan harus
memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama
A. Pemberian
pakan
Cara pemberian pakan budadaya ternak
lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi
disesuaikan dengan musim bunga yang ada.
Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan
malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan
tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan
minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang
berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini
adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis.
Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi
kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat
penggeembalaan.
Pakan
tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk
mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan
air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung
kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya
B. Kebersihan
kandang
Pada kebersihan kandang harus
diperhatikan, walaupun klanceng memiliki propolis yang dapat melawan
mikrorganisme pengganggu tetapi apabila para peternak tidak memperhatikan
kualitas kandang dan hanya mengambil propolis seenaknya, maka koloni klanceng
tersebut dapat terserang penyakit.
Kebersihan kandang yang harus
diperhatikan adalah terutama pada jamur yang nampak oleh mata telanjang, yang
biasanya sering terlihat pada pintu masuk kandang, maupun pada bagian dalam
kandang tersebut. Perawatan dapat diberikan dengan cara menyemprot fungisida
maupun obat-obatan yang dapat mematikan mikroorganisme pengganggu. Selain itu,
perawatan kandang pasca panen harus dilakukan dengan cara kandang harus
dibersihkan secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.
Budidaya lebah madu secara ekonomis
sangat menguntungkan karena dapat menyerap tenaga kerja di pedesaan. Tenaga kerja bertugas untuk
memeriksa predator lebah; mengambil calon ratu yang tidak dikehendaki; dan
memanen produk lebah. Setiap orang yang sudah trampil mampu
memelihara sebanyak 50 stup.
Sebelum terbit Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2000 serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 , bahwa urusan
pengembangan perlebahan yang ada di daerah telah diserahkan kepada Kabupaten
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1998. Urusan pengembangan
perlebahan tersebut meliputi kegiatan : Inventarisasi potensi perlebahan di
wilayah Kabupaten.
1. Pembangunan
unit percontohan perlebahan
2. Pelatihan
perlebahan bagi masyarakat
3. Penanganan
pasca panen dan pemasaran hasil
Badan Pembinaan Perlebahan Nasional
(Bapen Perlebahan) belum mampu mengkoordinasikan kegiatan pembinaan perlebahan
yang dilaksanakan oleh masing-masing intansi dan pada saat ini belum tersedia
peraturan perundangan yang mendukung pengembangan perlebahan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Pemilihan
bibit ratu harus diperhatikan karena ratu mempengaruhi kualitas produk.
2. Cara pemeliharaan
harus memperhatikan aspek berikut, yaitu:
- Pemberian pakan
- Kebersihan kandang
- Penyakit dan hama
3. Dari metode
SWOT diatas dapat disimpulkan:
-
Pasar produk
yang bagus sehingga diperlukan sarana periklanan produk secara tepat kepada
konsumen
-
Mutu dari
kualitas produk harus dijaga agar dapat diterima pasar
-
Sarana dan
prasarana yamg menunjang aktivitas peternakan harus tersedia dan dalam kondisi
yang baik
-
Diperlukan
tata laksana peternakan yang baik untuk menjaga kualitas produk, untuk menjaga
kepercayaan konsumen.
SARAN
Budidaya perlebahan di Indonesia semakin berkembang
pesat karena banyaknya permintaan produk hasil perlebahan yang semakin
meningkat diharapkan untuk pemerintah untuk dapat lebih membantu peternak lebah
skala kecil melalui kemitraan dan sebagainya agar usaha perlebahan Indonesia
lebih maju.
Daftar Pustaka
Junus,
Muhammad.2011. Beternak Budidaya Lebah.
www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/lebah.pdf
Gunawan,
Indra, 2004. Beternak Lebah Madu di Kebun Buah dan Kawasan Hutan. http://www.agriculturesnetwork.org/magazines/indonesia/6-keanekaragaman-hayati-potensi-yang-tersembunyi/beternak-lebah-madu-di-kawasan-kebun-buah-dan/at_download/article_pdf
Anonim,
2010. Ternak Lebah Madu. http://www.binaapiari.com/ternak-lebah-madu/
Sarwono.
2001.Inventariasi Tanaman Pakan Lebah
Madu Apis Cerana http://repository.ipb.ac.id/
bitstream/handle/123456789/46016/E06cas.pdf
1 komentar:
terima kasih atas informasinya. semoga kita semua selalu di berkati angurah untuk memberikan yang terbaik di muka bumi ini.
Posting Komentar