Akhir-akhir
ini kredit motor sedang jadi trend di kalangan masyarakat, hanya dengan uang
sebesar Rp. 800.000 – Rp. 2.000.000 bisa bawa pulang motor yang bila dibeli
baru seharga Rp. 13.000.000. Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong
membeli motor dengan cara kredit. Nominal kredit per bulan tentu saja
tergantung berapa lama waktu pembayarannya juga berapa besar dp yang dilakukan.
Saya ingin sedikit mengkritisi kenapa masyarakat terutama kalangan menengah ke
bawah lebih suka membeli motor kredit.
1. Tampil
Gaya
Yah kebiasaan disini orang ingin
selalu tampil gaya dengan motornya, tak tahu kenapa tapi realita di masyarakat
seperti itu. Apapun pekerjaan mereka akan lebih percaya diri bila menggunakan
motor baru.
2. Latah
Kenapa saya bilang latah? Karena
apabila orang sekitar/tetangganya mempunyai motor baru maka orang itu akan
mempunyai keinginan untuk menyamainya, mereka tidak peduli bagaimanapun
caranya.
3. Tidak
Berfikir ke Depan
Mereka sepertinya lupa bahwa akan
ada kebutuhan yang lebih penting di masa depan. Bukankah sebelumnya sudah
memiliki motor yang cukup untuk digunakan sehari-hari. Tetapi karena melihat
orang lain menggunakan motor yang lebih bagus maka mereka mengikutinya. Miris
melihatnya,
4. Tidak
Mampu Menabung
Memang motor baru bisa diperoleh
dengan harga murah dengan cara kredit, hanya karena mereka ingin buru-buru naik
motor baru. Mereka tidak mengetahui berapa harga sebenarnya yang harus mereka
bayar. Dari sebuah brosur yang saya dapatkan, dengan dp Rp. 2.000.000 mereka
harus membayar cicilan selama 35x dengan angsura Rp. 480.000, kita liha
hitung-hitungannya :
Dp awal : Rp. 2.000.000
Angsuran : Rp. 480.000 x 35
=
Rp. 16.800.000
Total Kredit : Rp. 2.000.000 + Rp. 16.800.000 = Rp. 18.800.000
Harga pokok : Rp. 13.000.000
Sudah tahu bukan berapa selisih
anda yang harus anda bayar yakni Rp. 5.800.000 selama proses kredit, dan saat
dijual selesai kredit maka harga motor tersebut hanya tinggal Rp. 6.000.000
setelah 3 tahun, habis sudah, hahahaha
Jika anda menabung sebesar Rp.
480.000 selama 27 bulan saja anda akan memiliki uang sebesar Rp. 13.000.000
Walaupun dengan berkembangnya bisnis kredit motor
ini, banyak tenaga kerja yang terserap seperti sales dan sebagainya, tetapi
kredit motor ini juga menyebabkan berbagai masalah, berikut ini masalah yang akan
timbul:
1. Matinya
Usaha Motor Bekas
Mungkin
banyak yang tidak mengetahui bahwa ada banyak orang yang menggantungkan hidup
dari usaha motor bekas, skalanya memang kecil tetapi banyak orang hidup di
dalamnya. Jika dalam sistem kredit ada sales, tetapi di usaha motor bekas ada
makelar yang berfungsi hampir mirip dengan sales.
2. Timbulnya
premanisme
Dalam
hal ini premanisme adalah aksi penagih hutang, jika pengkredit tidak melakukan
pembayaran dengan waktu yang ditentukan maka mereka harus rela motornya diambil
secara paksa, bahkan ditengah jalan sekalipun. Saya kurang memahami bagaimana
nasib orang yang diambil motornya, apakah masih bisa mengambil sebagian uang
yang telah dibayarkan atau tidak.
3. Merosotnya
Harga Motor Second
Kondisi
ini dikarenakan sudah jarang sekali peminta motor bekas. Semua beralih ke motor
baru yang bisa didapatkan dengan harga murah. Sementara pengusaha motor bekas
akan merespons hal itu dengan membeli motor semurah mungkin karena mereka
menyadari peminatnya sangat berkurang, mau tidak mau mereka membeli dengan
harga rendah agar masih ada pembeli yang tertarik.
Cermatlah
sebagai pembeli bro!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar