BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mikrobiologi
merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup
berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa, algae,
dan fungi. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang
yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies Perkembangan biologi
yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi
pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang
lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu
gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
Mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya
kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik.
Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil,
sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi jugab pengaturan kehidupannya
yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak
dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya
dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya
dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada
mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar.
Mikroorganisme biasanya
dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi, terutama
yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai
bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.Kebanyakan orang
beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme
sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam
laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda
dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam
melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan,
organ, dan sistem organ.Sementara itu, sebagian besar mikrooganisme dapat
menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri,
dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
I.2 Rumusan
Masalah
Ø Apa
pengertian mikroorganisme?
Ø Faktor apa
yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme?
I.3 Tujuan
Ø Untuk
mengetahui pengertian mikroorganisme
Ø Untuk
mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
I.4
Manfaat
Dapat menambah pengetahuan mengenai
mikroorganisme dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme
atau mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil ( biasanya
kurang dari 1 mm ) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme seringkali bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang mempelajari
mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja dibidang ini disebut
mikrobiolog (Anonymous, 2009 ).
Mikroorganisme
terdapat di segala macam lingkungan sebagai bagian dari seluruh ekosistem alam.
Sebagian dari mikroorganisme itu adalah produsen, sebagian konsumen pertama,
dan sebagian lagi konsumen ke dua serta ketiga. Kita dapat menemukan
mikroorganisme di darah kutub, di daerah tropik, di dalam air, di dalam tanah,
dalam debu di udara. Ada mikroorganisme yng dapat hidup di satostfer bila
terangkat oleh arus udara. Ada mikroorganisme yang dapat hidup meskipun tidak
ada oksigen, misalnya pada dasar laut dan danau – danau yang sangat dalam.
Bahkan ada yang hidup di sumber air panas dengan temperatur yang sedemikian
tinggi hingga akan mematikan organisme yang lebih besar. Miroorganisme memegang
peranan penting sebagai penghubung jaring – jaring makanan dalam ekosistem
darat, laut, danau, sungai dan kolam. Mereka merupakan pengurai utama dari
berbagai zat dan senyawa (Sastrodinoto, 1980 ).
Mikroorganisme
biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi
terutama yang berukuraarn kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap
sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya (Anonymous, 2009 ).
Kebanyakan
orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua
organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di
dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis ( Anonymous, 2009
)
BAB III
PEMBAHASAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah
mikroorganisem yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm )
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali
bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat
mata telanjang.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Masing-masing jenis mikroba mempunyai suhu optimum untuk
pertumbuhan. Mikroba membutuhkan nutrisi untuk kehidupan dan pertumbuhannya
yang meliputi sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energy, vitamin dan
mineral. Nutrisi tersebut digunakan untuk membentuk energi dan menyusun
komponen sel. pH medium merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
aktivitas dari mikroba dan kematian dari mikroorganisme (Kurnia dkk., 2006).
Spesies bakteri yang berbeda bisa jadi memiliki kondisi yang
berbeda untuk pertumbuhannya. Kondisi umum untuk satu organisme bisa jadi
mematikan bagi organisme lain. Ada tidaknya nutrisi, kelembaban, pH, ada
tidaknya oksigen, adanya inhibitor dan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri. Secara umum, semua bakteri membutuhkan satu atau lebih materi:
- Sumber energi – seperti
karbohidrat, protein, lipid
- Sumber nitrogen – seperti
protein, peptida, asam amino, ammonia, nitrat
- Vitamin
- Mineral dan garam – seperti
fosfor, kalsium, magnesium.
Kebanyakan bakteri tumbuh optimum pada pH netral (7) atau
sedikit di atasnya, tapi ini bisa berbeda untuk organism yang berbeda.
Kebanyakan bakteri tidak tumbuh pada pH dibawah 4 atau diatas 10.Semua bakteri
membutuhkan kelembaban yang relatif tinggi yang dapat dilihat dari aktivitas
airnya. Kebanyakan bakteri membutuhkan aktivitas air lebih dari 0,91.
Oksigen diperlukan oleh beberapa jenis bakteri tertentu,
sedangkan bakteri lain tidak tumbuh saat ada oksigen. Bakteri digolongkan
berdasarkan butuh tidaknya oksigen: aerob – membutuhkan oksigen dalam
pertumbuhannya, anaerob – tidak membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya,
anaerob fakultatif – bisa tumbuh saat oksigen ada atau tidak ada. Kehadiran
inhibitor bisa menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Diantaranya adalah
antibiotik, detergen, sanitizer, violet Kristal, dan lain-lain. Suhu optimum
bagi bakteri untuk tumbuh adalah suhu dimana bakteri tumbuh paling cepat.
Setiap bakteri memiliki suhu minimum dan maksimum untuk tumbuh. Bakteri
digolongkan berdasarkan suhu optimum, minimum dan maksimum untuk tumbuh
(Anonymous, 2006):
-
Termofilik, suhu minimumnya 40oC, maksimumnya >60oC,
optimumnya 50-55oC
-
Mesofilik, suhu minimumnya 5oC, maksimumnya 50oC,
optimumnya 30-37oC
-
Psikrofilik, suhu minimumnya kurang dari 0oC, maksimumnya 25oC,
optimumnya
<20oC
FAKTOR
INTRINSIK
Keasaman
PH
Keasaman,
kebasaan dan lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan pada aktivitas dan
stabilitas makro molekul seperti enzim, maka dari itu pertumbuhan dan
metabolisme dari mikroba sangat di pengaruhi PH. Sebagaian mikroba dapat tumbuh
dengan baik pada kisaran PH netral ( 6,6 – 7,5 ) dan sedikit yang dapat
bertahan dibawah PH 4.0. Bakteri lebih rentan terhadap PH ekstrim dibanding
khapang dan khamir, dimana bakteri – baskteri patogen adalah yang paling
rentan. Itulah sebabnya sebagian besar makanan seperti saurkraut dan keju,
diawetkan dari bakteri patogen dengan asam yang di produksi oleh atau melalui
bakteri.
Water
Activity ( Aw )
Salah
satu dari metode penyimpanan adalah pengeringan, pengeringan dengan
mengeluarkan air terikat dari bahan yang mengakibatkan mikroba tidak dapat
tumbuh. Saat ini telah diterima istilah umum untuk persyaratan kandungan air
yang digunakan oleh mikroba dengan nama water actfvity ( Aw ) lingkungan. Aw
dari sebagian besar makanan segar adalah 0,91. Secara umum bakteri memerlukan
nilai Aw yang lebih tinggi dibanding jamur, dimana bakteri gram negatif
memerlukan nilai Aw yang lebih tinggi dari pada gram positif. Sebagian besar
bakteri merugikan tidak dapat tumbuh dibawah Aw 0.91 sedangkan khapang yang
merugikan dapat tumbuh pada paling rendah 0,80.
Potensial
Oksidasi – Reduksi ( Eh )
Potensial
oksidasi – reduksi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang diakibatkan oleh
substrat yang kehilangan ( oksidasi ) ataupun mendapatkan elektron ( reduksi ).
Mikroba aerob memerlukan nilai Eh positif ( oksidasi ) sedangkan mikroba
anaerob memerlukan nilai Eh negatif ( reduksi ). Beberapa bakteri dapat tumbuh
dengan baik pada kondisi sedikit reduksi, dinamakan mikro aerofil. [ oksidasi ]
+ H+ + ne ↔ [ reduksi ]
Komponen
Antimikroba
Ketersediaan
komponen antimikroba pada substrat yang akan dimakan mikroba menjadi hambatan
terpenting bagi pertumbuhannya. Beberapa rempah – rempah diketahui mengndung
minyak atsiri yang bisa dapat bertindak sebagai komponen mikroba. Beberapa di
antaranya adalah eugenol pada cengkeh, alisin pada bawang putih.
FAKTOR
EKSTRINSIK
Suhu
Sebagian
besar mikroba tumbuh dengan baik pada suhu yang sesuai dengan manusia. Namun,
bakteri tertentu dapat tumbuh pada suhu yang ekstrim dimana hampir semua
organisme eukariot tidak tumbuh.
Jika
suhu diturunkan dari suhu optimum, pertumbuhn mikroba akan berlangsung lebih
lambat, sebagan merupakan akibat dari lambatnya reaksi enzimatik yang
berlangsung di dalam sel kontribusi terpenting dari penurunan dan penghambatan
pertumbuhan mikroba pada suhu rendah adalah perubahan struktur membran yang
mengakibatkan suplai nutrisi pada sistem enzim dari dalam sel.
Ketersediaan dan
Konsentrasi Gas Lingkungan
Perubahan
konsentrasi gas yang ada dalam ruangan menjadikan faktor penentu bagi
pertumbuhan mikroba. Peningkatan konsentrasi CO2 dapat ditingkatkan pada suhu
rendah. Bakteri gram negatif lebih sensitif terhadap CO2 dibandingkan gram
positif. Dimana pseudomonas menjadi paling sensitive dan bakteri anaerb menjadi
yang paling resisten terhadap CO2.
Relative
Hamidity ( RH )
RH
dari lingkungan adalah poin penting yang mempengaruhi Aw (water aktiviti), dan
pertumbuhan mikroba pada permukaan suatu bahan. Jika Aw 0,6 adalah sangat
penting untuk menyinpan dan mempertahankan nilai Aw pada kondisi rh yang tidak
memungkinkan adanya pengambilan air dari udara menuju ke dalam permukaan bahan.
BAB IV
KESIMPULAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah
mikroorganisem yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm )
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali
bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat
mata telanjang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Faktor Intrinsik
Ø
Keasaman
Ph
Ø
Water
Activity ( Aw )
Ø
Potensial
Oksidasi – Reduksi ( EH )
Ø
Komponen
Antimikroba
Faktor Ekstrinsik
Ø
Suhu
Ø
Ketersediaan
Dan Konsentrasi Gas Lingkungan
Ø Relative Hamidity ( RH )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar