Pages

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 09 Juni 2015

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.


Mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi jugab pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.Sementara itu, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
I.2 Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian mikroorganisme?
Ø  Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme?
I.3 Tujuan
Ø  Untuk mengetahui pengertian mikroorganisme
Ø  Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.

I.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan mengenai mikroorganisme dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm ) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja dibidang ini disebut mikrobiolog (Anonymous, 2009 ).
Mikroorganisme terdapat di segala macam lingkungan sebagai bagian dari seluruh ekosistem alam. Sebagian dari mikroorganisme itu adalah produsen, sebagian konsumen pertama, dan sebagian lagi konsumen ke dua serta ketiga. Kita dapat menemukan mikroorganisme di darah kutub, di daerah tropik, di dalam air, di dalam tanah, dalam debu di udara. Ada mikroorganisme yng dapat hidup di satostfer bila terangkat oleh arus udara. Ada mikroorganisme yang dapat hidup meskipun tidak ada oksigen, misalnya pada dasar laut dan danau – danau yang sangat dalam. Bahkan ada yang hidup di sumber air panas dengan temperatur yang sedemikian tinggi hingga akan mematikan organisme yang lebih besar. Miroorganisme memegang peranan penting sebagai penghubung jaring – jaring makanan dalam ekosistem darat, laut, danau, sungai dan kolam. Mereka merupakan pengurai utama dari berbagai zat dan senyawa (Sastrodinoto, 1980 ).
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuraarn kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya (Anonymous, 2009 ).
Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis ( Anonymous, 2009 )
BAB III
PEMBAHASAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisem yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm ) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Masing-masing jenis mikroba mempunyai suhu optimum untuk pertumbuhan. Mikroba membutuhkan nutrisi untuk kehidupan dan pertumbuhannya yang meliputi sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energy, vitamin dan mineral. Nutrisi tersebut digunakan untuk membentuk energi dan menyusun komponen sel. pH medium merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi aktivitas dari mikroba dan kematian dari mikroorganisme (Kurnia dkk., 2006).
Spesies bakteri yang berbeda bisa jadi memiliki kondisi yang berbeda untuk pertumbuhannya. Kondisi umum untuk satu organisme bisa jadi mematikan bagi organisme lain. Ada tidaknya nutrisi, kelembaban, pH, ada tidaknya oksigen, adanya inhibitor dan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, semua bakteri membutuhkan satu atau lebih materi:
-      Sumber energi – seperti karbohidrat, protein, lipid
-      Sumber nitrogen – seperti protein, peptida, asam amino, ammonia, nitrat
-      Vitamin
-      Mineral dan garam – seperti fosfor, kalsium, magnesium.
Kebanyakan bakteri tumbuh optimum pada pH netral (7) atau sedikit di atasnya, tapi ini bisa berbeda untuk organism yang berbeda. Kebanyakan bakteri tidak tumbuh pada pH dibawah 4 atau diatas 10.Semua bakteri membutuhkan kelembaban yang relatif tinggi yang dapat dilihat dari aktivitas airnya. Kebanyakan bakteri membutuhkan aktivitas air lebih dari 0,91.
Oksigen diperlukan oleh beberapa jenis bakteri tertentu, sedangkan bakteri lain tidak tumbuh saat ada oksigen. Bakteri digolongkan berdasarkan butuh tidaknya oksigen: aerob – membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya, anaerob – tidak membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya, anaerob fakultatif – bisa tumbuh saat oksigen ada atau tidak ada. Kehadiran inhibitor bisa menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Diantaranya adalah antibiotik, detergen, sanitizer, violet Kristal, dan lain-lain. Suhu optimum bagi bakteri untuk tumbuh adalah suhu dimana bakteri tumbuh paling cepat. Setiap bakteri memiliki suhu minimum dan maksimum untuk tumbuh. Bakteri digolongkan berdasarkan suhu optimum, minimum dan maksimum untuk tumbuh (Anonymous, 2006):
-      Termofilik, suhu minimumnya 40oC, maksimumnya >60oC, optimumnya 50-55oC
-      Mesofilik, suhu minimumnya 5oC, maksimumnya 50oC, optimumnya 30-37oC
-      Psikrofilik, suhu minimumnya kurang dari 0oC, maksimumnya 25oC, optimumnya  
        <20oC
FAKTOR INTRINSIK
Keasaman PH
Keasaman, kebasaan dan lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan pada aktivitas dan stabilitas makro molekul seperti enzim, maka dari itu pertumbuhan dan metabolisme dari mikroba sangat di pengaruhi PH. Sebagaian mikroba dapat tumbuh dengan baik pada kisaran PH netral ( 6,6 – 7,5 ) dan sedikit yang dapat bertahan dibawah PH 4.0. Bakteri lebih rentan terhadap PH ekstrim dibanding khapang dan khamir, dimana bakteri – baskteri patogen adalah yang paling rentan. Itulah sebabnya sebagian besar makanan seperti saurkraut dan keju, diawetkan dari bakteri patogen dengan asam yang di produksi oleh atau melalui bakteri.

Water Activity ( Aw )
Salah satu dari metode penyimpanan adalah pengeringan, pengeringan dengan mengeluarkan air terikat dari bahan yang mengakibatkan mikroba tidak dapat tumbuh. Saat ini telah diterima istilah umum untuk persyaratan kandungan air yang digunakan oleh mikroba dengan nama water actfvity ( Aw ) lingkungan. Aw dari sebagian besar makanan segar adalah 0,91. Secara umum bakteri memerlukan nilai Aw yang lebih tinggi dibanding jamur, dimana bakteri gram negatif memerlukan nilai Aw yang lebih tinggi dari pada gram positif. Sebagian besar bakteri merugikan tidak dapat tumbuh dibawah Aw 0.91 sedangkan khapang yang merugikan dapat tumbuh pada paling rendah 0,80.

Potensial Oksidasi – Reduksi ( Eh )
Potensial oksidasi – reduksi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang diakibatkan oleh substrat yang kehilangan ( oksidasi ) ataupun mendapatkan elektron ( reduksi ). Mikroba aerob memerlukan nilai Eh positif ( oksidasi ) sedangkan mikroba anaerob memerlukan nilai Eh negatif ( reduksi ). Beberapa bakteri dapat tumbuh dengan baik pada kondisi sedikit reduksi, dinamakan mikro aerofil. [ oksidasi ] + H+ + ne ↔ [ reduksi ]

Komponen Antimikroba
Ketersediaan komponen antimikroba pada substrat yang akan dimakan mikroba menjadi hambatan terpenting bagi pertumbuhannya. Beberapa rempah – rempah diketahui mengndung minyak atsiri yang bisa dapat bertindak sebagai komponen mikroba. Beberapa di antaranya adalah eugenol pada cengkeh, alisin pada bawang putih.

FAKTOR EKSTRINSIK
Suhu
Sebagian besar mikroba tumbuh dengan baik pada suhu yang sesuai dengan manusia. Namun, bakteri tertentu dapat tumbuh pada suhu yang ekstrim dimana hampir semua organisme eukariot tidak tumbuh.
Jika suhu diturunkan dari suhu optimum, pertumbuhn mikroba akan berlangsung lebih lambat, sebagan merupakan akibat dari lambatnya reaksi enzimatik yang berlangsung di dalam sel kontribusi terpenting dari penurunan dan penghambatan pertumbuhan mikroba pada suhu rendah adalah perubahan struktur membran yang mengakibatkan suplai nutrisi pada sistem enzim dari dalam sel.


Ketersediaan dan Konsentrasi Gas Lingkungan
Perubahan konsentrasi gas yang ada dalam ruangan menjadikan faktor penentu bagi pertumbuhan mikroba. Peningkatan konsentrasi CO2 dapat ditingkatkan pada suhu rendah. Bakteri gram negatif lebih sensitif terhadap CO2 dibandingkan gram positif. Dimana pseudomonas menjadi paling sensitive dan bakteri anaerb menjadi yang paling resisten terhadap CO2.

Relative Hamidity ( RH )
RH dari lingkungan adalah poin penting yang mempengaruhi Aw (water aktiviti), dan pertumbuhan mikroba pada permukaan suatu bahan. Jika Aw 0,6 adalah sangat penting untuk menyinpan dan mempertahankan nilai Aw pada kondisi rh yang tidak memungkinkan adanya pengambilan air dari udara menuju ke dalam permukaan bahan.

















BAB IV
KESIMPULAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisem yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm ) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Faktor Intrinsik
Ø  Keasaman Ph
Ø  Water Activity ( Aw )
Ø  Potensial Oksidasi – Reduksi ( EH )
Ø  Komponen Antimikroba
Faktor Ekstrinsik
Ø  Suhu
Ø  Ketersediaan Dan Konsentrasi Gas Lingkungan
Ø  Relative Hamidity ( RH )











Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates