Pages

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 09 Juni 2015

Mikrobiologi Kapang

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jasad renik atau mikrobia. Mikrobia berasal dari kata mikro yang berarti sangat kecil dan bio yang artinya hidup. Dengan demikian Mikrobia adalah jasad hidup yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat tanpa mikroskop. Mikrobia meliputi semua jasad mikroskopik yang terdiri dari Arkhaebakteri, Khamir, Bakteri, Fungi, Sianobakteri, dan Protozoa. Mikrobia merupakan jasad uniseluler dengan sifatnya yang berbeda dari tumbuhan maupun hewan. Mikrobia mampu hidup dimana saja, di lingkungan yang lembab, kering, suhu tinggi, maupun suhu rendah. Sel mikrobia mampu melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya tanpa tergantung pada sel-sel yang lain dan sel mikrobia dapat memproduksi tenaga maupun berkembang biak tanpa tergantung sel lain.


Mikrobiologi merupakan Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
I.2 Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian dari kapang?
Ø  Ada berapa macam morfologi hifa?
Ø  Ada berapa tipe kapang lendir?
Ø  Bagaimana proses reproduksi pada jamur (fungi)?
Ø  Apa manfaat kapang dalam produksi pangan?
I.3 Tujuan
Ø  Untuk mengetahui pengertian kapang
Ø  Untuk mengetahui macam-macam morfologi hifa
Ø  Untuk mengetahui tipe-tipe kapang lendir
Ø  Untuk mengetahui proses reproduksi pada jamur (fungi)
Ø  Untukmengetahui manfaat kapang dalam produksi pangan

I.4 Manfaat
Ø  Kapang di gunakan dalam pemanfaatan produksi pakan.
Ø  Kapang juga digunakan dalam pembuatan pangan seperti tempe dll.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fungi atau cendawan adalah organism heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organic untyuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang komlpeks, menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil,makanan, dan bahan – bahan lain.
Jamur adalah tubuh buah, atau Basidiokarp yang mengandung basidia bersama basidiosporanya. Dari antara kurang lebih 12.000 spesies Basidiomycetes tidak ada satu pun yang ada hubungannya dengan penyakit manusia sampai dengan baru-baru ini. Tingkat seksual atau perfek Cryptococcus neoformans ditemukan pada tahun 1975, sekarang disebut Filobasidiella neoformans.
 Kapang merupakan jenis jamur MULTISELULER yang bersifat aktif karena merupakanorganisme saprofit dan mampu memecah bahan – bahan organic kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium. (Anonymous,2006).
Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.

BAB III
PEMBAHASAN

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.

 Ada 3 macam morfologi hifa:
Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum.
  Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain.
  Septat dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang.
  Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya.
Kapang lendir merupakan sekumpulan mikroorganisme yang heterogen. Padanya terdapat ciri-ciri hewan dan tumbuhan. Fase vegetative atau somatik yang aseselular dan merayap jelas mempuntai struktur dan fisiologi seperti binatang, struktur reproduktifnya seperti tumbuhan, yaitu menghasilkan spora yang terbungkus dinding yang nyata. Gabungan fase seperti binatang dan seperti tumbuhan dalam satu daur hidup merupakan cirri pembeda kapang lendir.
Ada 4 tipe kapang lendir yang berbeda dalam struktur dan fisiologi serta masing-masing mempunyai daur hidup yang khas yaitu kapang lendir sejati (Myxomycetes), kapang lendir endoparasit (Plasmodiophoromycetes), kapang lendir jaring (Labyrinthulales), kapang lendir selular (Acraciales).
Kapang lendir sejati (Myxomycetes), cirri pembeda dalam kelompok ini adalah fase somatiknya yang disebut Plasmodium, yaitu masa protoplasma yang telanjang dan multinukleat. Ukuran dan warnanya sangat beragam, dan berubah-ubah bentuknya sewaktu merayap diatas permukaan substrat tempat hidupnya. Organism ini memakan bakteri yang dicernanya, spora-spora cendawan lain, serta bahan organic kecil dalam bentuk partikel-partikel yang terdapat di dalam tanah, daun-daun mati, ataupun kayu glondongan yang ditumbuhinya.
Kapang lendir endoparasit (Plasmodiophoromycetes), organism ini mempunyai plasmodium multinukleat yang berkembang di dalam jaringan hidup tanaman inangnya. Infeksi terjadi bilamana zoospore menembus anak akar tanaman inangnya dan segera menjadi miksameba (organism ameboid yang telanjang), yang tumbuh menjadi plasmodium. Bertambahnya ukuran plasmodium itu mengakibatkan akar-akar tanaman inang membengkak, oleh karena itu nama penyakitnya disebut benkak akar.
Kapang lendir jaring (Labyrinthulales), jasad renik ini disebut demikian karena pada permukaan tempat tumbuhnya terdapat jaring halus yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Sel-selnya sebagian besar berbentuk lonjong atau seperti gelendong. Jasad renik ini paling umum dijumpai pada lingkungan marin, disini mereka hidup sebagai parasit atau saprofit pada algae laut.
Kapang lendir selular (Acraciales), organism ini hidup bebas dan ameboid, plasmodiumnya tidak multinukleat. Daur hidupnya menarik, mereka dimana-mana dalam tanah untuk mendapatkan bakteri yang menjadi makanannya.






Proses Reproduksi Pada Jamur (Fungi)

 














Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar. Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora.
Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.
Manfaat Kapang dalam produksi pangan
Produk
Bahan dasar
Jenis Kapang
Tempe
Kedelai
Rhizopus Oligospora
Rhizopus Oryzae
Oncom merah
Bungkil kacang tanah
Neurospora sitophia
Oncom hitam
Ampas tahu
Rhizopus Oligospora
Rhizopus Oryzae
Kecap
Kedelai
Aspergillus Oryzae
Tauco
Kedelai
Aspergillus Oryzae
Ragi tape
Tepung beras
Rhizopus, Aspergillus, khamir
Keju biru
Susu
Penicililium roqueforti
Keju camembert
Susu
P. camemberti




BAB IV
KESIMPULAN

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama.

Ada 4 tipe kapang lendir yang berbeda dalam struktur dan fisiologi serta masing-masing mempunyai daur hidup yang khas yaitu kapang lendir sejati (Myxomycetes), kapang lendir endoparasit (Plasmodiophoromycetes), kapang lendir jaring (Labyrinthulales), kapang lendir selular (Acraciales).

DAPATKAN FULLTEXT DOWNLOAD

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates