Bentuk kandang battery untuk ayam grower sebenarnya mirip
dengan battery pada masa bertelur hanya saja bentuknya persegi panjang.
Kapasitas battery grower biasanya disesuaikan dengan umur ayam petelur. Semakin
besar ayam, maka kapasitas kandang juga semakin dikurangi. Dengan kapasitas
yang dibatasi maka akan meminimalisir kasus kanibalisme sehingga deplesi
kematian ayam jauh berkurang dibanding dengan memakai sistem litter. Ayam akan
mendapat jatah makan yang sama, sehingga keseragaman akan merata dan tidak
melebihi 80%. Dengan battery grower maka standart berat badan yang dikehendaki
akan masuk secara bersamaan. Ayam akan mudah dikontrol dan dilakukan perlakuan
dalam program vaksinasi dan pengobatan.
Battery grower sangat bermanfaat untuk keberhasilan
beternak ayam layer, atau unggas petelur lainnya. Battery grower dapat
meningkatkan produktifitas telus pada masa layer. Sedangkan hal yang paling
penting seperti disinggung diatas bahwa berat badan awal akan masuk secara
bersamaan. Berat badan awal ini dapat menunjukkan fase dewasa kelamin sudah
masuk. Artinya semua jenis hewan dewasa kelamin ditentukkan oleh berat badan
awal, maksudnya adalah meski umur belum dewasa tetapi berat badan awal sudah
masuk maka hewan itu dikatakan dewasa kelamin dan dengan sendirinya bisa
dikawinkan atau bertelur dengan sendirinya. Selanjutnya keseragaman berat badan
(uniformity body weight) bisa mencapai 90% lebih. Keseragaman menetukkan puncak
produksi telur. Dimaksudkan bahwa keseragaman adalah ayam akan bertelur secara
bersamaan.
Saat ayam layer memasuki masa produksi, tepatnnya saat
berumur 25 minggu. Pada umur tersebut akan terjadi peningkatan produksi telur
secara cepat hingga mencapai 94-95 % dalam kurun waktu 2 bulan. Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila
selama 5 minggu berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami
peningkatan lagi. Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai
puncak produksi, sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan
secara konstan dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama
kali bertelur). Banyak kasus produksi puncak hanya mencapai 75% peternaka
menyalahkan bibit DOC atau pullet yang kurang bagus. Padahal kesalahn terjadi
karena keseragaman berat badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar