BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Bussines Plan atau rencana bisnis merupakan sebuah konsep yang dibuat sebelum
suatu bisnis dapat dijalankan, dengan tujuan utama untuk menganalisis dan
menilai proyeksi apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Selain tujuan
tersebut. Tujuan membuat bussiness plan
adalah memperoleh bantuan modal dan menjalankan bisnis tersebut, Oleh karena
itu, Bussiness plan harus dibuat sekomperhensif mungkin
agar dalam berbisnis memperoleh kemudahan dan kelancaran. Paparan ini
menjelaskan situasi dan kondisi pendorong dalam pendirian bisnis.
1.2 Tujuan
a. Untuk
memberikan gambaran peluang usaha yang tepat
b.
Untuk menentukan jenis usaha yang akan
dijalankan
c. Untuk menentukan studi kelayakan usaha
1.3 Manfaat Perencanaan
bisnis
a.
Mengidentifikasi peluang usaha
b.
Menentukan jenis usaha yang dijalankan
c.
Menentukan studi Kelayakan Usaha
BAB II
Pembahasan
2.1
Menentukan Peluang Usaha
Keahlian membaca
peluang usaha adalah keahlian tersembunyi yang terdapat dalam jiwa kita. Hanya
saja, kadang kita terlalu 'latah' dengan usaha lain atau terlalu menyerah dan
takut mengambil resiko untuk sesuatu yang padahal bisa menjadi 'harta karun'.
Membuat sesuatu yang unik dan menarik menjadi salah satu point dalam membaca peluang usaha. Seperti halnya Kebab Baba Raffi, atau yang baru-baru saja tren di kalangan remaja Keripik Mak Icih di Bogor. Kedua usaha ini berkembang karena keberanian mereka membuka usaha setelah "membaca" peluang usaha yang tersimpan. Kebab Baba Raffi membuat terobosan franchise baru berupa kebab yang dijual dengan harga relatif murah. Baba Raffi melihat peluang usaha ditengah masyarakat Indonesia yang belum mengenal kebab. Karena biasanya pada saat itu kebab hanya dijual di mall-mall besar yang kebanyakan orang elite saja yang menikmati. Akhirnya, karena kemampuannya membaca peluang usaha tersebut, banyak orang Indonesia bahkan dari kalangan bawah bisa menikmati kebab enaknya Baba Raffi.
Modal utama dalam membaca peluang usaha adalah selalu tekun dan berani mengambil keputusan juga resiko. Oleh sebab itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam membaca peluang usaha adalah bagaimana cara kita membuat transisi dari kebiasaan pelanggan. Baba Raffi mampu membuat transisi di masyarakat, dari yang tidak mengenal dan tidak tahu apa itu kebab, menjadi 'doyan' kebab. Keripik Mak Icih yang juga sukses melakukan transisi pemikiran masyarakat yang melihat keripik hanyalah makanan biasa yang dimakan oleh orang desa menjadi sebuah tren 'makan keripik' yang diburu oleh banyak masyarakat kota.
Membuat sesuatu yang unik dan menarik menjadi salah satu point dalam membaca peluang usaha. Seperti halnya Kebab Baba Raffi, atau yang baru-baru saja tren di kalangan remaja Keripik Mak Icih di Bogor. Kedua usaha ini berkembang karena keberanian mereka membuka usaha setelah "membaca" peluang usaha yang tersimpan. Kebab Baba Raffi membuat terobosan franchise baru berupa kebab yang dijual dengan harga relatif murah. Baba Raffi melihat peluang usaha ditengah masyarakat Indonesia yang belum mengenal kebab. Karena biasanya pada saat itu kebab hanya dijual di mall-mall besar yang kebanyakan orang elite saja yang menikmati. Akhirnya, karena kemampuannya membaca peluang usaha tersebut, banyak orang Indonesia bahkan dari kalangan bawah bisa menikmati kebab enaknya Baba Raffi.
Modal utama dalam membaca peluang usaha adalah selalu tekun dan berani mengambil keputusan juga resiko. Oleh sebab itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam membaca peluang usaha adalah bagaimana cara kita membuat transisi dari kebiasaan pelanggan. Baba Raffi mampu membuat transisi di masyarakat, dari yang tidak mengenal dan tidak tahu apa itu kebab, menjadi 'doyan' kebab. Keripik Mak Icih yang juga sukses melakukan transisi pemikiran masyarakat yang melihat keripik hanyalah makanan biasa yang dimakan oleh orang desa menjadi sebuah tren 'makan keripik' yang diburu oleh banyak masyarakat kota.
2.2 Menjalankan Usaha
sebelum kita membuka usaha, ada
3 hal penting yang harus kita ketahui dalam menjalankan usaha. Kalau ke-3 hal
ini kita jalankan, risiko kegagalan dalam usaha kita lebih bisa ditekan.
Bukankah itu yang kita semua inginkan?
2.2.1 Kreatif Mencari
Sumber Modal
Apakah Anda kesulitan mencari modal usaha? Apakah Anda terlalu berat untuk membayar bunga kredit usaha di bank? Bila kedua jawabannya tersebut adalah ya, maka mungkin Anda perlu mencari alternatif sumber modal yang lebih murah. Caranya? Antara lain mungkin dengan mengajak sahabat atau saudara Anda untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda, atau malah Anda berdua atau bertiga malah bisa membuka usaha tersebut secara patungan dan menjalankannya bersama-sama. Alternatif lainnya, cobalah meminjamkan uang dari kerabat dekat atau sahabat terdekat. Karena umumnya mereka telah mengenal Anda dan memahami tujuan Anda untuk membuka usaha. Maka bisa jadi mereka rela memberikan pinjaman uang dengan bunga di bawah bunga bank atau malah tanpa bunga.
Apakah Anda kesulitan mencari modal usaha? Apakah Anda terlalu berat untuk membayar bunga kredit usaha di bank? Bila kedua jawabannya tersebut adalah ya, maka mungkin Anda perlu mencari alternatif sumber modal yang lebih murah. Caranya? Antara lain mungkin dengan mengajak sahabat atau saudara Anda untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda, atau malah Anda berdua atau bertiga malah bisa membuka usaha tersebut secara patungan dan menjalankannya bersama-sama. Alternatif lainnya, cobalah meminjamkan uang dari kerabat dekat atau sahabat terdekat. Karena umumnya mereka telah mengenal Anda dan memahami tujuan Anda untuk membuka usaha. Maka bisa jadi mereka rela memberikan pinjaman uang dengan bunga di bawah bunga bank atau malah tanpa bunga.
Tapi ingat, meski saudara, yang
namanya meminjam sesuatu tetap harus dikembalikan, termasuk meminjam uang.
Jangan sampai malah hubungan Anda dengan kerabat atau sahabat jadi rusak
nantinya gara-gara masalah uang.
2.2.2 Lokasi dan SDM
Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha. Ada usaha yang cocok didirikan di suatu lokasi, tapi enggak cocok di tempat lain. Usaha warnet dan fotokopi mungkin sesuai untuk lingkungan di sekitar kampus, tapi membuka toko kelontong mungkin akan lebih cocok untuk daerah pemukiman. Karenanya, lakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usaha Anda. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya, dan jangan lupa cari juga informasi tentang bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa sangat mempengaruhi usaha Anda. Faktor lain adalah sumber daya manusia (SDM). SDM menjadi sangat penting karena hal inilah yang akan menggerakkan usaha Anda sehari-hari nantinya. Bila Anda memulai usaha ini sendirian mungkin enggak akan terlalu jadi masalah. Tapi, kalau Anda merekrut pegawai dalam usaha Anda, maka Anda harus memperhatikan masalah kepribadian dan kemampuannya. Kalau pegawai Anda akan berhadapan langsung dengan pelanggan Anda, pilihlah orang yang sopan dan ramah. Seorang klien saya misalnya, mempunyai sebuah usaha toko kelontong. Ketika dia menjaga sendiri tokonya, pelanggannya sangat banyak. Tapi, ketika pegawainya yang disuruh menjaga toko, pelanggannya mulai berkurang. Usut punya usut, setelah ditanyakan pada para pelanggan, rata-rata dari mereka menjawab bahwa pegawai tersebut tidak ramah dalam melayani sehingga para pelanggan menjadi enggan untuk datang ke toko itu. Tentunya Anda tidak mau hal ini terjadi pada usaha Anda kan?
Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha. Ada usaha yang cocok didirikan di suatu lokasi, tapi enggak cocok di tempat lain. Usaha warnet dan fotokopi mungkin sesuai untuk lingkungan di sekitar kampus, tapi membuka toko kelontong mungkin akan lebih cocok untuk daerah pemukiman. Karenanya, lakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usaha Anda. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya, dan jangan lupa cari juga informasi tentang bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa sangat mempengaruhi usaha Anda. Faktor lain adalah sumber daya manusia (SDM). SDM menjadi sangat penting karena hal inilah yang akan menggerakkan usaha Anda sehari-hari nantinya. Bila Anda memulai usaha ini sendirian mungkin enggak akan terlalu jadi masalah. Tapi, kalau Anda merekrut pegawai dalam usaha Anda, maka Anda harus memperhatikan masalah kepribadian dan kemampuannya. Kalau pegawai Anda akan berhadapan langsung dengan pelanggan Anda, pilihlah orang yang sopan dan ramah. Seorang klien saya misalnya, mempunyai sebuah usaha toko kelontong. Ketika dia menjaga sendiri tokonya, pelanggannya sangat banyak. Tapi, ketika pegawainya yang disuruh menjaga toko, pelanggannya mulai berkurang. Usut punya usut, setelah ditanyakan pada para pelanggan, rata-rata dari mereka menjawab bahwa pegawai tersebut tidak ramah dalam melayani sehingga para pelanggan menjadi enggan untuk datang ke toko itu. Tentunya Anda tidak mau hal ini terjadi pada usaha Anda kan?
2.2.3 Promosi
Segi promosi seringkali dilupakan oleh mereka yang sedang membuka usaha, atau tak jarang, kegiatan promosi dihilangkan ketika kegiatan usaha sedang lesu. Alasannya, tidak ada dana. Padahal, promosi usaha apa pun bentuknya hendaknya jangan sampai berhenti dalam waktu lama. Bila promosi berhenti untuk waktu yang lama, orang bisa lupa pada usaha Anda. Tapi kalau Anda selalu melakukan promosi secara rutin, orang akan selalu teringat pada usaha Anda. Promosi yang kontinyu akan selalu berdampak baik pada usaha Anda. Bila kelesuan usaha menimpa secara keseluruhan pada Anda dan pesaing Anda, tetaplah berpromosi. Mungkin Anda memang harus sedikit berkorban dulu, karena pemasukan minim sedangkan pengeluaran promosi terus ada. Tetapi, saya percaya bahwa bila kelesuan usaha ditentukan atas faktor kondisi ekonomi, maka suatu saat kondisinya akan pulih kembali.
Segi promosi seringkali dilupakan oleh mereka yang sedang membuka usaha, atau tak jarang, kegiatan promosi dihilangkan ketika kegiatan usaha sedang lesu. Alasannya, tidak ada dana. Padahal, promosi usaha apa pun bentuknya hendaknya jangan sampai berhenti dalam waktu lama. Bila promosi berhenti untuk waktu yang lama, orang bisa lupa pada usaha Anda. Tapi kalau Anda selalu melakukan promosi secara rutin, orang akan selalu teringat pada usaha Anda. Promosi yang kontinyu akan selalu berdampak baik pada usaha Anda. Bila kelesuan usaha menimpa secara keseluruhan pada Anda dan pesaing Anda, tetaplah berpromosi. Mungkin Anda memang harus sedikit berkorban dulu, karena pemasukan minim sedangkan pengeluaran promosi terus ada. Tetapi, saya percaya bahwa bila kelesuan usaha ditentukan atas faktor kondisi ekonomi, maka suatu saat kondisinya akan pulih kembali.
Nah, saat kondisi mulai pulih, orang mulai membutuhkan kembali
barang dan jasa Anda, saat itulah Anda akan menuai hasilnya. Orang akan membeli
dari Anda, karena Andalah yang diingat karena Anda yang paling rajin
berpromosi. Bayangkan bila Anda tidak berpromosi disaat kondisi buruk,
bisa-bisa Anda malah dikira sudah bangkrut. Nah, bagaimana? Mudah-mudahan 3 hal
tersebut di atas bisa membantu Anda dalam menyukseskan usaha Anda.
2.2.4 Kelayakan
Usaha
Pengertian Penilaian
Kelayakan Usaha suatu usaha
adalah memperoleh keuntungan atau laba finansial. Karena itu penentuan layak
tidaknya suatu usaha yang direncanakan akan dilaksanakan atau tidak ditentukan
oleh kemungkinan keuntungan finansial yang dapat diperoleh. Menilai kelayakan
usaha adalah cara yang ditempuh untuk menentukan layak (feasible) tidaknya
suatu usaha dilaksanakan. Pada umumnya, apabila penilaian kelayakan usaha
dilakukan dengan benar dan hasilnya menunjukkan bahwa usaha yang direncanakan
itu layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya jarang mengalami kegagalan,
kecuali penilaian kelayakan usaha dilakukan dengan data yang tidak benar
dan/atau karena adanya faktor-faktor yang tidak dapat terkontrol, misalnya
terjadi bencana alam.
Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan? Untuk menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak (feasible) atau tidak dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui analisis manfaat finansial. Ada beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan usaha melalui analisis manfaat finansial.
Dari sekian banyak kriteria tersebut ada empat yang paling banyak digunakan, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C), dan profitability index.
Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan? Untuk menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak (feasible) atau tidak dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui analisis manfaat finansial. Ada beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan usaha melalui analisis manfaat finansial.
Dari sekian banyak kriteria tersebut ada empat yang paling banyak digunakan, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C), dan profitability index.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
:
Bussines Plan atau rencana bisnis merupakan sebuah konsep yang dibuat sebelum
suatu bisnis dapat dijalankan, dengan tujuan utama untuk menganalisis dan
menilai proyeksi apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak.
Saran :
Untuk
memulai sebuah bisnis, sebelumnya diperlukan perencanaan yang matang,
pengetahuan yang cukup, dan keberanian serta keasabaran ketika berbagai
hambatan dating.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar