Evaluasi adalah suatu
proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak
kegiatan-kegiatan proyek atau program sesuai dengan tujuam yang akan dicapai
secara sistematik dan obyektif. Evaluasi proyek dapat dilakukan padawaktu-waktu
sebagai berikut :
1. Pada
waktu pelaksanaan (proyek sedang berjalan atau on going evaluation)
2. Pada
waktu penyelesaian (evaluasi akhir proyek atau terminal evaluation)
3. Beberapa
tahun setelah proyek selesai (evaluasi dilakukan pada saat proyek diperkirakan
telah berhasil mencapai perkembangan secara penuh atau ex post evaluation). (Wulan Tri, 2009, hal : 17)
Hasil evaluasi
digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Dalam evaluasi program
terdapat tiga tujuan yang diperoleh, yaitu :
a. Mengetahui
sebagaimana tingkat keberhasilan atau ketercapaian apabila dibandingkan dengan
rencana yang telah ditetapkan.
b. Mengetahui
faktor-faktor pendukung dan penghambat dari program yang sedang dilakukan.
c. Sebagai
bahan masukan bagi pelaksanaan program selanjutnya. (Wulan Tri, 2009, hal :
17-18)
Dalam evaluasi dikenal
beberapa klasifikasi evaluasi seperti : evaluasi formatif dan sumatif, evaluasi
formal dan informal, evaluasi internal dan eksternal, evaluasi proses dan produk
(out put), evaluasi deskriptif dan inferensial, evaluasi holistik (misal CIPP)
dan analitik, evaluasi on going, terminal dan ex post evaluation, evaluasi
teknis dan ekonomis, evaluasi program, monitoring dan evaluasi dampak.
On going evaluation
berguna untuk mengevaluasi hal-hal yang dilakukan saat kegiatan, agar dapat
secepatnya ditangani bila ada hal-hal yang tidak sesuai rencana. Setiap
kegiatan yang direncanakan seharusnya diakhiri dengan evaluasi dan dimulai
dengan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan
untuk melihat apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan
tujuan yang diharapkan. Dari evaluasi akan diketahui hal-hal yang telah
dicapai, apakah suatu program dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Suatu desain adalah
rencana awal yang menunjukkan bila evaluasi akan dilakukan dan dari siapa
evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama proses evaluasi. Alasan utama
emmakai desain yaitu untuk meyakinakan bahwa evaluasi akan dilakukan menurut
organisasi yang teratur dan menurut aturan yang baik. Semua orang yang terlibat
dalam evaluasi adalah orang yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat dan
ditempat yang tepat seperti yang telah direncanakan sebelumnya. (Herren, 2003,
hal : 24)
Evaluasi
program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka
menentukan kebijakan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu program
dapat dilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah
diuji secara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal,
dapat dipercaya sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan
apabila data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut benar,
akurat dan lengkap. Adapun program itu sendiri diartikan segala sesuatu yang
dilakukan dengan harapan akan mendapatkan hasil atau pengaruh. Jadi evaluasi
program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
melihat tingkat keberhasilan program. Untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu
program yang sudah berjalan diperlukan kegiatan evaluasi.
Evaluasi pelaksanaan
atau evaluasiproses (on going evaluation) ini dilaksanakan
pada saat kegiatan sedangdilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut
proses pelaksanaan kegiatanyang berkaitan dengan:
· Tingkat
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
· Kemungkinan
keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
· Sejauh
mana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
· Tindakan
korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
· Tindakan-tindakan
lain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Menurut (David,
2007), manfaat yang diperoleh dari study di luar negeri dapat didokumentasikan
dengan baik, tujuannya adalah untuk mengetahui program study. Kegiatan evaluasi
akan terus dilakukan untuk mengetahui perkembangan mahasiswa yang berada di
luar negeri dibandingkan dengan mahasiswa yang ada di dalam negeri. Dengan
belajar di luar negeri mahasiswa dapat bertukar metode pembelajaran dan
pertukaran kurikulum yang ada pada masing-masing negara.
Teori
penyuluhan pertanian telah memperlihatkan perubahan selama beberapa waktu,
tergantung pada perubahan paradigma perkembangan pertanian. Hasilnya, beberapa
macam penyuluhan telah diperkenalkan
pada beberapa dekade terakhir. Pertama, model awal yang fokus pada
transfer teknologikarakteristik dengan, top-down, linear, rigid dimunculkan
dengan berbagai perspektif dan pasif dalam diri petani. Penyuluh terkadang
salah dalam memberikan solusi dalam perbedaan sosisal ekonomi dan institusi
lingkungan dan faktor lain pada peternak (Taye, 2007)
Sistem
penyuluhan pertanian dunia memainkan peran kunci dalam pengembangan pertanian,
namun mereka bukan tanpa kelemahan. salah satu taaks utama sistem extensioan
publik harus pengembangan sumber daya manusia yang dapat melengkapi menengah
dan skala kecil petani untuk memecahkan masalah dan respon mereka sendiri untuk
peluang baru. Namun pendekatan top-down untuk penyuluh percaya bahwa mereka
tahu apa yang terbaik dan gagal untuk fokus cukup pada kebutuhan klien,
preferensi dan kemampuan (Bogue, 2012)
dalam
beberapa tahun terakhir, pendidik pertanian telah menekankan perlunya untuk
rakyat yang lebih baik informasi tentang pertanian. studi texas guru
membutuhkan telah implemeting untuk program keaksaraan pertanian mengungkapkan
bahwa hampir semua guru kelas empat yang disurvei memiliki persepsi inacurate
pertanian (Igbokwe, 2012).
Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian dapat
merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih
dari pada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal. Evaluasi Pelaksanaan
kegiatan Penyuluhan Pertanian merupakan proses yang sistematis, sebagai
upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melalui pengumpulan dan
analisis informasi secara sistematik mengenai perencanaan,
pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini
untuk menilai relevansi, efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu
kegiatan, untuk selanjutnya digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan pada perencanaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar