1. BTM alami
untuk makanan
1. Pewarna
Alami
Beberapa
pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 772/Menkes/RI/Per/IX/88 diantaranya adalah :
a.
Karamel, yaitu pewarna alami
berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jem/jeli (200 mg/kg), acar
ketimun dalam botol (300 mg/kg), dan yogurt beraroma (150 mg/kg).
b. Beta-karoten, yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat
digunakan untuk mewarnai acar ketimun dalam botol (300 mg/kg), es krim (100
mg/kg), keju (600 mg/kg), lemak dan minyak makan (secukupnya).
c.
Kurkumin, yaitu pewarna alami
berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim dan
sejenisnya (50 mg/kg), atau lemak dan minyak makan (secukupnya).
d.
Daun Suji
Mengandung zat warna klorofil untuk memberi
warna hijau menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan. Agar lebih
sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain
memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman.
e.
Secang (Caesalpinia sappan L.)
Secang adalah tanaman berkayu yang biasa
dimanfaatkan bagian batangnya. Cara menggunakannya, batang basah diserut dan
dikeringkan. Serutan batang kayu secang kering direbus dengan air dan disaring,
baru dicampurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Secang
memberikan warna merah.
f.
Merang
Air merang atau air abu merang adalah pewarna
hitam alami. Diperoleh dengan cara membakar merang kering hingga menjadi abu,
lalu merendamnya dalam air. Air abu merang ini biasanya digunakan untuk
mewarnai makanan/kue, seperti jongkong Surabaya, bubur suro khas Madura.
g.
Buah Bit
Bit banyak digunakan sebagai bahan pewarna alami makanan. Olah dengan
cara mengupas bit, potong-potong kasar, beri sedikit air lalu proses halus
dalam blender . Hasil saringannya adalah air yang berwarna merah inilah yang
dipakai untuk memberi warna merah pada masakan atau kue.
h.
Kunyit
Kunyit (Curcuma
domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada
makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat
mengawetkan makanan. Warna kuning dari kunyit diperoleh dengan cara diparut
sampai halus, diperas atau dicampurkan langsung ke makanan.
2. Pemanis
a. Kurma
Kurma mengandung 60% gula, rasanya lebih manis dari gula putih dan dapat meningkat jika dilakukan proses pengeringan air pada buah. Gula kurma bisa didapat dengan proses pengeringan dan penghancuran buah dan menjadi butiran bubuk.
Kurma mengandung 60% gula, rasanya lebih manis dari gula putih dan dapat meningkat jika dilakukan proses pengeringan air pada buah. Gula kurma bisa didapat dengan proses pengeringan dan penghancuran buah dan menjadi butiran bubuk.
b. Stevia
Stevia merupakan jenis tanaman yang awalnya digunakan sebagai pemanis oleh suku Indian di Paraguay. Bahan ini biasanya dijual dalam bentuk bubuk atau cairan dan manisnya bisa sampai 300 kali lebih manis dari gula. Pemanis alami seperti Stevia ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah tubuh ke setinggi gula tebu.
Stevia merupakan jenis tanaman yang awalnya digunakan sebagai pemanis oleh suku Indian di Paraguay. Bahan ini biasanya dijual dalam bentuk bubuk atau cairan dan manisnya bisa sampai 300 kali lebih manis dari gula. Pemanis alami seperti Stevia ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah tubuh ke setinggi gula tebu.
c. Agave
Agave juga merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai pemanis alami. Tanaman ini merupakan bahan dasar pembuatan minuman Tequila dan rasanya lebih manis dari gula. Sama seperti Stevia, Agave jauh lebih manis dibanding gula.
Agave juga merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai pemanis alami. Tanaman ini merupakan bahan dasar pembuatan minuman Tequila dan rasanya lebih manis dari gula. Sama seperti Stevia, Agave jauh lebih manis dibanding gula.
d. Jaggery (Gur)
Jaggery adalah pemanis alami yang terbuat dari hasil konsentrasi jus
tebu, memiliki warna yang gelap dan kasar. Proses pembuatan jaggery mirip
dengan pembuatan sirup maple. Pemanis alami ini kaya akan zat besi dan
berfungsi untuk menghilangkan racun di paru-paru.
3. Pengawet
Zat pengawet
anorganik yang masih sering dipakai adalah sulfit, hidrogen peroksida, nitrat
dan nitrit. Selain sebagai pengawet sulfit dapat berinteraksi dengan gugus
karbonil. Hasil reaksi itu akan mengikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya
warna coklat. Sulfur dioksida berfungsi sebagai anti oksidan dan meningkatkan
daya kembang terigu. Selain nitrit, ada juga bahan
pengawet alami yang lain, seperti :
a.
Gula merah: Selain sebagai
pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula tebu.
b.
Garam: Garam merupakan
pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut. Ikan asin dapat
bertahan hingga berbulan-bulan karena pengaruh garam.
c.
Kunyit: Kunyit, selain sebagai
pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau
nasi kuning menjadi tidak cepat basi.
d.
Kulit kayu manis: Di beberapa tempat
di belahan Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai
pengawet karena banyak mengandung asam benzoat. Selain itu,
kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi aroma.
e.
Cengkih : Cengkih
merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih. Selain
sebagai pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.
4.
Penyedap dan penguat rasa
serta aroma
Penyedap rasa dan aroma adalah bahan tambahan pangan
yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma (menkes RI,
1988).
Penyedap alami berasal dari bumbu, herba
dan daun.
Contoh bumbu : merica, kayu manis, pala, jahe dan
cengkeh.
Contoh herba
(sebangsa rumput) dan daun : sereh, daun pandan, daun salam,
rosemari, oregano, tarragon dan marjoran.
a.
Minyak esensial dan turunannya
Minyak
esensial dihasilkan dari bagian-bagian tanaman seperti bunga (minyak neroli),
tunas (cengkeh), biji (merica, ketumbar, adas), buah (limau), dsb.
b.
Oleoresin
Dibuat dari
proses perkolasi zat pelarut yang bersifat volatil terhadap bumbu atau herba
yang telah digiling
c.
Isolat penyedap
Untuk
mendapatkan penyedap alami dapat dilakukan isolasi komponen yang terdapat dalam
bahan yaitu dengan memisahkan masing-masing zat penyedap aroma, contohnya
isolasi minyak esensial tanaman dengan cara destilasi, kristalisasi dan
ekstraksi.
d.
Penyedap dari sari buah
Sari
buah sebagian besar adalah air, mempunyai komponen aroma asam, warna dan bahan
padat seperti gula, pektin dan mineral.
e.
Eksrak tanaman dan hewan
Contoh : ekstrak kopi, coklat,
vanili dan sebagainya
f.
Penyedap sintesis
Beberapa
komponen penyedap sintesis berperan sebagai penguat aroma pada penyedap alami,
contoh asetel dehida. Contoh penyedap sintesis yang memberikan aroma etil
butirat atau etil 3 hidroksi butirat dapat memberikan aroma anggur. Sedangkan contoh bahan aromatik kimia sebagai penyedap yaitu
eter, asam, alkohol, keton, lakton, merkaptan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar