Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 02 April 2018

Makalah Kesehatan Menurut Sudut Pandang Islam


PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang mempunyai konsep rahmatan lil ‘alamin (al-Anbiya’: 107). Konsep yang diajarkan ini didukung oleh berbagai konsep lainnya yang tertera dalam al-Qur’an. Konsep dan atau ajaran ini harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan Islam yang membawa misi rahmatan lil ‘alamim dapat terealisasi. Selain itu, dalam fiqh juga dikenal maqashid al-syariah (tujuan penerapan syariah). Tujuan diterapkannya syariat adalah untuk menjaga kebaikan manusia dengan memenuhi semua kebutuhan pokok dan dan memenuhi kebutuhan dan memperbaiki prilaku manusia. Dan dalam kehidupan ini ada lima kebutuhan pokok yang sangat dijaga oleh syariat yaitu agama, jiwa, akal, aksidental dan harta.

Konsep-konsep tersebut hendaknya diterapkan dengan baik dan benar sehingga kehidupan ini menjadi benar-benar yang rahmatan lil ‘alamin.
Berdasarkan aplikasi dari konsep di atas, maka memelihara kesehatan dan menciptakan suasana sehat dalam kehidupan ini, merupakan sebuah kemestian. Sebab, kesehatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini. Orang yang sehat, terutama sehat jasmani dan rohani maka akan mempengaruhi sendi kehidupan, ibadah, muamalah dan lain-lainnya menjadi lebih baik dan teratur. Misalnya, jika ada orang sehat maka shalatnya dapat tertib, dapat bekerja dengan baik tanpa ada gangguan teknis, dan lain sebagainya.
Ada dua istilah yang digunakan untuk menunjuk tentang pentingnya kesehatan: (1) shihhat (sehat); (2) `Afiat. Istilah sehat dan `afiat masing-masing digunakan untuk makna yang berbeda, kendati diakui tidak jarang hanya disebut salah satunya (secara berdiri sendiri), karena masing-masing kata tersebut dapat mewakili makna yang dikandung oleh kata yang tidak disebut. Kata sehat berbeda dengan kata ‘afiat, karena wa yang berarti ‘dan’ adalah kata penghubung yang sekaligus menunjukkan adanya perbedaan antara yang disebut pertama (sehat) dan yang disebut kedua (afiat). Atas dasar itu dipahami adanya perbedaan makna di antara keduanya.
Kata `afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya. Jika sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan , maka agaknya dapat dikatakan bahwa mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa menggunakan kaca mata. Tetapi mata yang afiat adalah yang dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang, karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.
B.   RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah akan memudahkan penulis dalam pengumpulan bahan, menyusun dan menganalisisnya, sehingga penulisan dapat dilakukan secara mendalam dan sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1.      Apa saja makna kesehatan dalam sehari hari menurut pandangan agama islam?
2.      Bagaimanakah konsep kesehatan dalam Islam?

















PEMBAHASAN
  1. Makna kesehatan dalam sehari hari menurut pandangan agama islam
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan. Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman yang artinya : ''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57).
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,  untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. :“Mohonllah kepada Allah pngampunan, kesehatan dan keyakinan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepada seseorang setelah keyakinan (Iman) yang lebih baik daripada kesehatan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu BAkar, sahih sanadnya dari Ibnu Abbas).
Kesehatan dalam islam juga diatur mulai dari makanan dan pola hidup kita sehari-hari. Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 31  Allah SWT. Berfirman: yang artinya ...”Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. 7:31). Dan dalam surat Thaha ayat 81, Allah SWT. berfirman yang artinya : “Makanlah di antara rizqi yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (QS. 20:81).
Allah SWT. Berfirman yang artinya: ” Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. 5:88) dengan memenuhi makan yangmemenuhi unsur gizi ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak segala macam penyakit. Saat akan makan makanan yang masih panaspun kita juga dianjurkan untuk mendinginkannya, dengan sabdanya : “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami). Mendinginkannya tidak dengan ditiup dengan nafas karena ini juga dilarang oleh NAbi SAW. (HR Ibnu Majah). Dalam bidang Gastroenterologi diketahui bahwa maakanan yang panas dapat menyebabkan perlukaan pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris.
Menjaga kesehatan dengan berolahraga juga diatur dalam islam. Oleh karenanya, dengan berolahraga yang teratur, terukur dan bersitat aerobik akan memberikan banyak manfaat antara lain adalah mencegah kegemukan dengan seqala dampak negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kerja otot-otot tubuh seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarkan aliran darah sehingga suplai zat-zat nutnisi ke sel-sel tubuh serta pembuangan bahan-bahan sisa dan sel-sel tubuh menjadi lebih baik. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi kesehatan sel-sel tubuh yang menyusun organ/alat tubuh. Nabi suka berolah raga. Diriwayatkan oleh Siti Aisyah radhiyallauanha bahwa beliau suka mengajak Siti Aisyah berlomba lari sejak Aisyah masih belia sampai tua. Diriwayatkan pula bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam suka berjalan kaki walaupun kuda dan unta telah tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula, bahwa cara jalan Nabi adalah seperti jalannya orang yang menuruni bukit, yaitu jalan cepat. Demikian pula, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajarkan renang dan memanah kepada putra-putrinya. (HR.Al-Hakim).
Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 31  Allah SWT. Berfirman: yang artinya ...”Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. 7:31).
Dan dalam surat Thaha ayat 81, Allah SWT. berfirman yang artinya : “Makanlah di antara rizqi yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (QS. 20:81),  Dalam ilmu kesehatan, makan dan minum merupakan kebutuhan dalam pemenuhan nutrisi sebagai penunjang hidup, yang jumlah dan macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan. Yang bila kekurangan atau berlebihan akan menggangu kesehatan tubuh.
Sehubungan dengan ini Nabi SAW. telah bersabda :  “Tidaklah seseorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada perutnya, Cukuplah bagi anakmanusia beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, jika memang harus makan banyak maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi: 2302, nasai dari Inbu Majah)
Allah SWT. Berfirman yang artinya: ” Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. 5:88) dengan memenuhi makan yangmemenuhi unsur gizi ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak segala macam penyakit.

Di Samping itu pula NAbi SAW. menganjurkan agar mendinginkan makanan atau minuman sebelum dimakan atau diminum
Dengan sabdanya : “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami). Mendinginkannya tidak dengan ditiup dengan nafas karena ini juga dilarang oleh NAbi SAW. (HR Ibnu Majah)
Dalam bidang Gastroenterologi diketahui bahwa maakanan yang panas dapat menyebabkan perlukaan pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris, dll.
Allah SWT. Berfirman: “Mereka bertanya tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya ad bahaya yang besar dan pula manfaatnya pada manusia, dan bahyanya lebih besar darimanfaatnya.” (QS. Al-Baqarah: 219). ada ayat lain dikatakan juga oleh Allah SWT. : “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu  agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 5:10) Oleh para ahli, alkohol dapat menimbulkan kerusakan pada seluruh bagian tubuh manusia, seperti system syaraf, pembuluh darah, jantung, hati dan saluran cerna dll.
Berolahraga yang teratur, terukur dan bersitat aerobik akan memberikan banyak manfaat antara lain adalah mencegah kegemukan dengan seqala dampak negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kerja otot-otot tubuh seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarkan aliran darah sehingga suplai zat-zat nutnisi ke sel-sel tubuh serta pembuangan bahan-bahan sisa dan sel-sel tubuh menjadi lebih baik. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi kesehatan sel-sel tubuh yang menyusun organ/alat tubuh. Nabi suka berolah raga. Diriwayatkan oleh Siti Aisyah radhiyallauanha bahwa beliau suka mengajak Siti Aisyah berlomba lari sejak Aisyah masih belia sampai tua.
Diriwayatkan pula bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam suka berjalan kaki walaupun kuda dan unta telah tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula, bahwa cara jalan Nabi adalah seperti jalannya orang yang menuruni bukit. Yaitu jalan cepat. Demikian pula, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajarkan renang dan memanah kepada putra-putrinya. (HR.Al-Hakim). Lari, jalan cepat dan renang merupakan jenis olah raga aerobik yang dianjurkan saat ni oleh para pakar kesehatan olah raga untuk menjaga kebugaran.
Ketenangan jiwa diperlukan untuk keserasian fungsional organ-organ tubuh. Sebaliknya ketegangan, kecemasan, emosi, akan menimbulkan gangguan fungsional pada organ-organ tubuh seperti sistem pencernaan. pernapasan, jantung, pembuluh darah, syaraf, hormonal dll. Seorang yang gelisah, gundah, resah hati akan mengalami gangguan konsentrasi, gangguan tidur, sakit kepala, berdebar, sesak, tidak nafsu makan, mulas, mencret, sering mau kencing, dan keluhan keluhan lain, sehingga akan mengganggu aktifitas hariannya. Ketenangan hati diperlukan untuk kesempurnaan / kelancaran kerja seluruh alat tubuh. Membaca serta memahami Al-Qur’an atau dzikrullah bagi seorang mukmin merupakan obat untuk ketenangan hatinya.
Dalam Al-Quran, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai sekalian manusia telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tuhanmu, dan sebagai obat untuk yang ada dalam dada (“qalbun”/ hati), dan petunjuk serta rahmat bagi mereka yang beriman. “(Yunus;57).
Di surat lain, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang beriman akan menjadi tenang hatinya dengan dzikir kepada Allah, Ketahuilah bahwasanya dengan dzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang.” (QS.Ar-Raad: 28). Demikian jaminan Allah bagi orang yang beriman. Seorang yang benar-benar beriman menurut firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang artinya, “Adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah bertambahlah keimanannya, dan kepada Tuhannya mereka bertawakkal, mereka mendirikan shalat dan menginfaqkan sebagian rezekinya, demikianlah orang yang benar-benar beriman (QS. Al-Anfal: 2-4).
Orang yang beriman akan terjauh dan perasaan cemas, gelisah, resah, atau sakit hati yang berlebihan dan semacamnya oleh karena dia percaya dengan yakin akan adanya Allah yang Mengasih dan Maha penyayang kepada hambaNya serta percaya akan ketentuan taqdir.
Dalam Al-Qur’an Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Apabila hambaKu bertanya tentang Aku, katakanlah ahwasanya Aku ini dekat sekali, kukabulkan permohonan hambaKu apabila memohon, maka patuhlah kepadaKu dan berimanlah kepadaKu. “(QS. Al-Baqarah: 186)
Dengan pernyataan Allah ini seorang mukmin yang bertaqwa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan selalu dalam keadaan tenang tidak akan gelisah / resah / cemas walaupun menghadapi situasi yang bagaimanapun, karena merasa Allah selalu bersamanya dan mendengar serta mengabulkan permohonan hamba-Nya. Menurut para ahli kesehatan, tidur 6 jam sehari diperlukan untuk terapi ketenangan jiwa. Dalam Al-Quran petunjuk waktu istirahat / tidur untuk orang dewasa yaitu sesudah Sholat dzuhur (tengah hari) dan sesudah Sholat ‘isya’,
  1. Konsep kesehatan dalam Islam
Seseorang yang jasmaninya sehat maka secara langsung ia juga mempunyai kepribadian yang lebih terkontrol dari pada yang tidak atau ia lebih baik dalam kepribadiannya. Banyak sekali orang yang tidak seimbang kesehatan jasmaninya dikarenakan oleh kepribadiannya yang tidak terkontrol. Sebagai misal, penyakit jantung atau stroke itu diakibatkan oleh stres, yang merupakan akibat dari pekerjaan yang tidak seimbang.
Gaya hidup modern yang tidak menghiraukan lagi keberadaan kesehatan jasmani juga bisa mengakibatkan kerusakan kepribadian seseorang. Oleh karena itu dalam Islam memelihara kesehatan sangat penting.  Sedangkan menurut WHO memperbaiki kondisi manusia, baik jasmani, rohani ataupun akal sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit. Definisi ini jauh berbeda dengan yang dikonsepkan dalam Islam yang lebih menyeluruh dan komprehensif.
Dengan begitu, ketika seseorang ingin menjaga dan memelihara kesehatan maka ajaran agama adalah yang seharusnya pertama kali dijadikan pedoman dalam berbagai seginya. Dalam Islam ada beberapa hal yang dapat dikaji dari al-Qur’an, sunnah yang bisa dijadikan pegangan berkaitan dengan kesehatan yaitu sanitasi dan kesehatan lingkungan, epidemologi, memerangi binatang melata, nutrisi, sek higieni, kesehatan mental dan jasmani, bina raga, kesehatan kerja dan lain sebagainya. Untuk itu, beberapa alasan dan pedomnannya dapat dilihat dalam buku yang membahas tersebut.
Dalam Islam dikatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur , yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan bentuk dari keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang di wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Yang terakhir adalah kesehatan sosial, dimana kesehatan yang bersifat psikilogis. Di mana ada ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah keadaan baik fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.
Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga merupakan juga kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebuah kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih. Oleh karena itu, Nabi mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”












PENUTUP
            Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas terselesainya makalah ini. Apabila ada kesalahan atau kekurangan kami minta maaf. Kepada para pembaca yang budiman, apabila ada kekurangan dan kesalahan dari kami, kami mohon saran dan kritiknya baik dalam penulisan maupun penyusunan kalimat. Berkenaan dengan semua itu, kami mengucapkan terima kasih.
A.     SIMPULAN
Dalam Islam dikatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur , yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan bentuk dari keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang di wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Yang terakhir adalah kesehatan sosial, dimana kesehatan yang bersifat psikilogis. Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga merupakan juga kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan.
B.SARAN
Jadi kita sebagai umat muslim harus menjaga kesehatan, seseorang yang jasmaninya sehat maka secara langsung ia juga mempunyai kepribadian yang lebih terkontrol dari pada yang tidak atau ia lebih baik dalam kepribadiannya. Banyak sekali orang yang tidak seimbang kesehatan jasmaninya dikarenakan oleh kepribadiannya yang tidak terkontrol. Sebagai misal, penyakit jantung atau stroke itu diakibatkan oleh stres, yang merupakan akibat dari pekerjaan yang tidak seimbang.







DAFTAR PUSTAKA
http://masyharzainudin.blogspot.com/2010/10/kesehatan-dalam-islam.html di akses hari Senin, 02 Juni 2014 pukul 20.10 WIB
http://daulahislam.com/ di akses hari Senin, 02 Juni 2014 pukul 20.10 WIB

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates