Kinetika
reaksi adalah ilmu mempelajari bagaimana suatu reaksi berlangsung. Dalam
kinetika kimia dibicarakan tentang laju reaksi dan mekanisme reaksi. Laju
reaksi menerangkan seberapa cepat reaksi berlangsung, sedangkan mekanisme
reaksi dipakai untuk menerangkan melalui langkah-langkah mana suatu reaksi
reaktan berubah menjadi produk.
Cepat dan lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: konsentrasi, suhu, katalisator. Kinetika reaksi menyatakan suatu konsep mengenai cepat atau lambatnya
dan tahap-tahap suatu reaksi. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya reaksi biasanya menyebabkan
terjadinya pergeseran. Misalnya jika terjadi kenaikan suhu maka reaksi akan
bergeser pada suhu yang endoterm.
Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu,dan pada umumnya laju reaksi
tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal
sebagai persamaan laju reaksi secara umum untuk reaksi:
pA + qB → rC, maka : v = k [A]n [B]m
Dimana m dan n sebagai tingkat reaksi sedang p+q adalah tingkat reaksi
total.
Hukum kinetika reaksi
diperkenalkan pertama kali oleh Cato Gulberg dan Beter Waage dari Norwegia pada
tahun 1805, yaitu bahwa kinetika suatu reaksi kimia sama dengan hasil kali
konsentrasi pereaksi dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan), dengan setiap konsentrasi
meningkat sampai laju tertentu. Laju tertentu
tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari persamaan
reaksinya. Rumusan Gulberg dan Waage tersebut dikenal
sebagai hukum aksi massa (Petrucci, 1998).
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam
satuan waktu. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya
konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk.
Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase
gas, suatu tekanan atmosfir, millimeter merkurium atau pascal dapat digunakan
sebagai ganti konsentrasi. Satuan waktu dapat menggunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun
tergantung pada apakah reaksi itu cepat atau lambat (Keenan, 1999).
Laju
reaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut adalah luas permukaan,
konsentrasi pereaksi, tekanan, suhu, dan katalis. Pengetahuan tentang kelima
faktor tersebut memungkinkan kita dapat mengendalikan pengaruh laju reaksi, yaitu
melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan (Purba,
2007).
Pada umumnya reaksi-reaksi berlangsung dengan keceaptan yang berbeda- beda. Reaksi yang berlangsung sangat
lambat menyebabkan tidak berjalannya reaksi sama sekali, misalnya reaksi antara Hidrogen dan Oksigen. Campuran zat cair dapat
disimpan dalam waktu yang cukup lama, sebelum diamati hasil reaksinya, yaitu air (Irfan, 1996).
Mengukur laju reaksi kimia perlu
menganalisis secara langsung maupun tidak langsung banyaknya pereaksi yang
tersisa. Laju reaksi terpengaruh oleh perubahan temperatur sehingga diharuskan menjaga campuran reaksi sesuai temperaturnya atau konstan. Metode untuk menentukan
konsentrasi pereaksi maupun produk bermacam-macam menurut jenis reaksi yang
diselidiki dan keadaan fisika dari komponen reaksi (Rosenberg, 1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar