Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 02 April 2018

Pengertian Kinetika Reaksi


Kinetika reaksi adalah ilmu mempelajari bagaimana suatu reaksi berlangsung. Dalam kinetika kimia dibicarakan tentang laju reaksi dan mekanisme reaksi. Laju reaksi menerangkan seberapa cepat reaksi berlangsung, sedangkan mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan melalui langkah-langkah mana suatu reaksi reaktan berubah menjadi produk.

Cepat dan lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: konsentrasi, suhu, katalisator. Kinetika reaksi menyatakan suatu konsep mengenai cepat atau lambatnya dan tahap-tahap suatu reaksi. Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya reaksi biasanya menyebabkan terjadinya pergeseran. Misalnya jika terjadi kenaikan suhu maka reaksi akan bergeser pada suhu yang endoterm.
Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu,dan pada umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal sebagai persamaan laju reaksi secara umum untuk reaksi:
pA + qB → rC,   maka :  v = k  [A]n [B]m
Dimana m dan n sebagai tingkat reaksi sedang p+q adalah tingkat reaksi total.
Hukum kinetika reaksi diperkenalkan pertama kali oleh Cato Gulberg dan Beter Waage dari Norwegia pada tahun 1805, yaitu bahwa kinetika suatu reaksi kimia sama dengan hasil kali konsentrasi pereaksi dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan), dengan setiap konsentrasi meningkat sampai laju tertentu. Laju tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari persamaan reaksinya. Rumusan Gulberg dan Waage tersebut dikenal sebagai hukum aksi massa (Petrucci, 1998).
                Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, suatu tekanan atmosfir, millimeter merkurium atau pascal dapat digunakan sebagai ganti konsentrasi. Satuan waktu dapat menggunakan  detik, menit, jam, hari, ataupun tahun tergantung pada apakah reaksi itu cepat atau lambat (Keenan, 1999).
                Laju reaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut adalah luas permukaan, konsentrasi pereaksi, tekanan, suhu, dan katalis. Pengetahuan tentang kelima faktor tersebut memungkinkan kita dapat mengendalikan pengaruh laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan (Purba, 2007).
Pada umumnya reaksi-reaksi berlangsung dengan keceaptan yang berbeda- beda. Reaksi yang berlangsung sangat lambat menyebabkan tidak berjalannya reaksi sama sekali, misalnya reaksi antara Hidrogen dan Oksigen. Campuran zat cair dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, sebelum diamati hasil reaksinya, yaitu air (Irfan, 1996).
               Mengukur laju reaksi kimia perlu menganalisis secara langsung maupun tidak langsung banyaknya pereaksi yang tersisa. Laju reaksi terpengaruh oleh perubahan temperatur sehingga diharuskan menjaga campuran reaksi sesuai temperaturnya atau konstan. Metode untuk menentukan konsentrasi pereaksi maupun produk bermacam-macam menurut jenis reaksi yang diselidiki dan keadaan fisika dari komponen reaksi (Rosenberg, 1995).

Tidak ada komentar:

 
 
Blogger Templates