Pupuk kandang (pukan) dapat diartikan sebagai semua
produk buangandari hewan peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara,
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak
diberi alas sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas
tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut pukan pula.
Berdasarkan
sifatnya pukan dibagi dua yaitu pukan padat dan cair.
a. Pupuk
kandang padat
Pukan padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan
baik belum dikomposkan sebagai sumber hara N bagi tanaman dan dapat
memperbaikisifat kimia, biologi dan fisik tanah. Penanganan pukan oleh petani
hanya ditumpuk saja pada tempat yang telah disediakan atau ditambah dekomposer
untuk mempercepet kematangan pukan.
b. Pupuk
kandang cair
Pukan cair merupakan bentukancair dari kotoran hewan
yang masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran hewanyang
dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Pukan yang masih segar jika
dicampur dengan air dan dijadikan pukan cair memiliki kandungan hara yang lebih
baik dibanding dengan pukan padat. Unsur-unsur hara makro dan seng kadarnya
mencukupi, hanya kalsium dan sejumlah kecil besi, mangan dan tembaga perlu
diperoleh dari sumber lain, kadar N total pada larutan kotoran ayam sudah
ideal, meskipun akan lebih baik bila terdapat bentuk nitratdaripada bentuk
amonium.
Kualitas pupuk kandang
Kualitas pupuk kandang (pukan) sangat tergantung pada
jenis ternak, makanan dan air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari
ternak.
Pupuk kandang ayam
Pukan ini banyak diberikan oleh para petani karena
banyak mengandung P yang berasal dari konsentrat yang diberika pada ayam
broiler. Selain itu pukan ini memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim
pertama, hal tersebut karena pukan ayam mudah terdekomposisi dan kadar hara
yang tinggi.
Pupuk kandang sapi
Pukan sapi merupakan pukan yang memiliki kadar serat
paling tinggi sehingga dalam apklikasinya masih perlu proses ulang. Hal
tersebut dikarenakan untuk mencagah terhambatnya petumbuhan tanaman karena
mikroba dekomposer akan menggunakan N untuk mendekomposisikan bahan organik.
Selin itu pada pukan sapi basah masih terdapat banyak air sehingga akan
menguras tenaga ekstra.
Pupuk kandang kambing
Pukan kambing yang berbentuk butiran ini memiliki
bentuk butiran, sehingga sulit untuk didekomposisikan secara langsung dan akan
berdampak langsung pada penyediaan unsur haranya, sehingga dalam apklikasinya
perlu dilakukan pengomposan pada pukan kambing. Pukan kambing memiliki kalium
tinggi dari pukan lainnya.
Pupuk kandang babi
Pemanfaatan pukan babi sangat berbeda dengan pukan
lainnya karena pukan ini diberikan sendiri maka hasil pada tanaman kurang baik
oleh sebab itu banyak petani yang mencampurnya dengan pukan ayam atau kambing.
Pukan ini sangat dipengaruhi oleh mur ternak, pukan ini memiliki kadar P dan
rendah Mg.
Pupuk kandang kuda
Penggunaan pukan ini dilakukan dengan dekomposisi
secara alami dalam lubang yang disediakan. Pukan ini sangat tergantung pada
jenis pakannya yaitu dedak sehingga mengandung banyak Mg dan memiliki C/N rasio
yang rendah.
Kompos pupuk kandang
Pengomposan diartikan sebagai proses dekomposisi
secara biologis untuk mencapai bahan organik secara stabil. Hasil yang
didapatkan yaitu produk yang stabil, bebas patoge dan biji-biji gulma. Dalam
pengomposan akan meningkatkan kadar dari N, P, K, Ca dan Mg serta akan
menurunkan C/N rasio dan kadar air unit yang sama. Aplikasi pukan yang
dikomposkan berfungsi untuk meningkatkan kesuburan kimia, fisik dan biologi
tanah.
Keuntungan dan kekurangan dari kompos pukan
Keuntungan kompos pukan
1. Mengurangi
masa dan volume
2. Bau
berkurang
3. Terbasminya
patogen
4. Biji-bijian
gulma mati
5. Mempermudah
transpotasi
6. Memperbaiki kondisi
tanah
7. Pelepasan
hara-hara yang tinggi secara kontiyu
8. Mengurangi
sumber polusi, menstabilkan N yang mudah menguap menjadi betuk lain seperti
protein
9. Bernilai
ekonomi
10. Meningkatkan
daya pegang air, sumber energi flora dan fauna tanah.
Kekurangan kompos pukan
1. Kehilangan
NH3 (N)
2. Diperlukan
waktu dan tenaga
3. Memerlukan
biaya, alat dan pengoperasiannya
4. Perlunya
lahan pengomposan
5. Pemasaran
Pada pembuatan kompos pukan mengakibatkan 10-25 % kadar
N akan hilang. Selain itu akan terbentuk 5 % CH4 dan 30 % N2O
yang berpotensi mencemari lingkungan.
Urin ternak
Urin ternak mengandung +10 g l-1,
sebagian berbentuk urea. Urin juga mengandung unsur-unsur mineral (S, P, K, Cl
dan Na) dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenisdan makanan ternak,
keadaan fisiologis dan iklim. Urin terdiri atas 90-95 % air. Urea dalam urin
adalah bahan padat utama yang umunya > 70 % nitrogen dalam urin.
Pemanfaatan pupuk kandang dan pengaruhnya terhadap tanaman
Pukan adalah sumber beberapa hara seperti nitrogen,
fosfor, kalium dll. Bagaimanapun, nitrogen salah satu hara utama bagi sebagian
besar tanaman yang dapat diperoleh dari pukan. Nitrogen pada umunya diubah
dalam bentuk nitrrat tersedia yang mudah terlarut dan bergerak kedaerah
perakaran.
Pukan mengandung unsur hara dengan konsentrasi yang
bervariasi tergantung jenis ternak, makanan, umur dan kesehatan ternak.
Aplikasi pupuk kandang di lahan sawah
Penggunaan pukan pada lahan sawah jauh lebih sedikit
dibanding dilaha kering, karena pada lahan sawah pukan dikombinasikan dengan
pupuk anorganik. Sehingga dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk anorganik.
Kombinasi pemupukan SP-36 dengan kompos jerami dan
pukan kerbau masing-masing 5 t ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman dan bobot kering gabah. Pemberian jerami dan pukan kerbau meningkatkan
serapan hara K. Selain itu pemberian pukan 5 t ha-1 dan kapur 1 t ha-1
serta pemupukan 45 kg N, 45 kg P2O5 dan 60 kg K2O
ha-1 meningkatkan hasil padi 1-2 t ha-1.
Aplikasi pupuk kandang di lahan kering
Pada lahan kering, pemberian pukan dapat dipklikasikan
dengan berbagai cara yaitu disebar di permukaan tanah kemudian dicampur pada
saat pengolahan tanah, dalam larikan dan dalam lubang-lubang tanaman. Metode
aplikasi tergantung dari jenis tanaman yang akan ditanam. Pada tanamn sayuran
pemberian pukan mencapai 20-30 t ha-1 , sedangkan tanaman kering
seperti jagung, kedelai, padi gogo dll sejumlah 1-2 t ha-1.
Kualitas pukan sangat berpengaruh terhadap respon
tanaman. Pukan ayam secara umum memiliki kelebihan dalam kecepatan penyediaan
hara, komposisi hara seperti kadar N, P, K dan Ca dibanding pukan sapi dan
kambing. Pemberian pukan dengan adanya pencampuran dengan fosfat, kapur, pupuk
hijau dll pada berbagai jenis tanaman baik sayuran maupun tanaman kering
seperti jagung, kedelai, padi gogo dll akan meningkatkan produksi sebesar 0,9 –
5 t ha-1.
Secara umumpemberiqn pukan pada laha kering dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan kandungan C dan
N organik serta KTK tanah.
Kebijakan pengelolaan pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari
kotoran hewan baik dalam bentuk segar atau sudah dikomposkan berupa padat atau
cair. Pupuk kandang bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan mikro
yang rendah.
Di Indonesia pukan yang umum digunakan berasal dari
kotoran sapi, kerbau, kambing, kuda, ayam dan daerah tertentu babi. Jika
diasumsikan ternak sapi atau kerbau atau kuda dewasa, dapat memproduksi kotoran
rata-rata seberat 3 kg hari-1, serta ayam sekitar 200 g hari-1
maka dapat diestimasikan dalam satu tahun produksi kotoran sejumlah 114,45 juta
t. Dan apabila kototan tersebut dikomposkan, dengan asumsi penyusutan 30-40 %,
maka akan diperolehkompos sebesar25,8 juta t. Bila dimanfaatkan sebagai pupuk
untuk tanaman pangan, maka permusim tanam akan tersedia 23 juta ton pupuk
kandang. Dengan rekomendasi umum pukan 2 t ha-1 , maka luas lahan
sawah atau lahan kering yang dipupuk sekita 11,5 juta ha. Kendala yang dihadapi
yaitu lokasi produksi yang terpisah, penyimpanan dan transportasi yang mahal,
teknologi yang masih sangat sederhana, keseragaman fisik, kimia dan biologi
yang rendah, hasil yang lama dan hasil yang bervariasi dan mengandung biji
gulma dan patogen serta logam berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar